webnovel

episode 4

Halo para leader aku jadinya mood update karena keybord aku dah balik oke selamat membaca

""""""""""""""

Beberapa hari setelahnya ketika kejadian dimana varvatos keluar dari istana dan pulang pulang membawa seekor anak manusia setengah kucing.

Ia selalu menjaga anak itu dengan baik bahkan dia sendiri belum sadarkan diri dari pingsannya, varvatos selalu menjaga anak itu dengan baik bahkan ia menunggu anak itu bangun entah berapa lama.

Dan setelah anak itu pingsan selama 1 minggu penuh akhirnya ia mulai sadarkan diri dari pingsannya.

Ia terbangun dan kaget dia bahkan bingung dimana ia berada sekarang

Lalu varvatos sedang duduk sambil membaca buku di kursi kerjanya varvatos menggunakan baju khas kerajaannya yaitu jubah merah dan jas hitam lalu rambutnya ia memilih diikat kebelakang kemudian matanya yang berwarna merah menyala memerhatikaj anak manusia setengah kucing yang baru sadar itu.

anak itu merasa asing dengan orang yang lagi baca buku itu.

"Akhirnya kamu sadar ya setelah pingsan selama 1 minggu penuh" dengan nada yang cukup berat keluar dari mulut varvatos sambil menutup buku bacaannya ia berjalan mendatangi anak manusia setengah kucing itu.

"Si-siapa kamu apa maumu!!!" Anak itu meski ia baru sadar dari pingsannya dia tetep waspada kepada orang asing yang tidak dikenal

"Ohh ya aku hampir lupa memperkenalkan diri" varvatos menyebutkan namanya sambil memberikan hormat kepada anak itu.

"Nama ku adalah varvatos kaslana sang jaakuna majin ke 2" tambahnya

Anak itu kaget karena orang yang menyelamatkannya bukanlah seorang manusia atau pun iblis melainkan malah seorang dewa yang menyelamatkannya.

"E-e-ehhhh tuan varvatos yang menyelamatkan saya dari serangan orang asing!!!!" Batin anak manusia setengah kucing itu.

"T-terimakasih tuan varvatos kaslana sama sudah menyelamatkan saya" anak itu berbicara gagap karena orang yang menyelamatkannya itu bukan orang sembarangan

"Menyelamatkan???" Varvatos malah bertanya kepada anak manusia setengah kucing itu

"Ohh yang itu Aku hanya membawa mu dari kerumunan orang yang memukul mu lalu aku membawa mu ketempat tenang tapi malah melawan ku dan aku gak ada pilihan lain selain membawa kamu kesini"

Anak kucing itu kaget karena ia sudah sangat terlalu waspada

"Berarti aku sudah hampir menyerang jaakuna majin sama!!!" Batin anak manusia setengah kucing itu

Lalu varvatos menghampiri anak manusia setengah kucing itu dan memegang dagunya

"Kenapa kamu katak ketakutan gitu??" Tanya varvatos sambil mengelus elus dagu anak manusia setengah kucing itu.

Anak manusia setengah kucing itu malu merona karena ia ditatap peduli oleh jaakuna majin, dan mencoba melepas pegangannya itu.

Namun varvatos malah memeluknya dengan cukup erat karena ia bisa merasakan kesepian di hatinya bahkan jadi diri dari anak manusia setengah kucing itu.

Lalu varvatos berhenti memeluknya dan menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya.

"Siapa namamu anak kucing yang manis" varvatos senyum-senyum menggoda

Anak kucing itu malu karena ia dibilang manis oleh varvatos.

"N-nama ku... kuni" dengan jawab yang sangat gagap dan malu merah merona di pipinya.

"Kuni?? Nama yang sangat bagus" varvatos senyum lembut kepada kuni

"Kuni aku mau nanya kenapa kamu mencuri makanan ditoko sana?" Tanya varvatos kepada kuni dengan santai dan tidak marah marah.

Lalu kuni pun menjawab pertanyaan varvatos dengan sangat gugup

"Itu untuk aku makan karena aku hidup sebatang kara orang tua aku sudah dibunuh oleh para manusia" kuni pun mulai mengeluarkan air matanya.

Ia sangat sedih ketika ia harus mengingat kejadiannya di masa lalunya yang sangat kejam.

Kuni sangat ketakutan saat ia mengingat dan bahkan tidak bisa melawan sama sekali.

Karena saat itu kuni masih anak-anak yang umurnya 3 tahun sahaja

Author: bjir var beda 3 tahun loh umurnya dengan umur mu bisa nih kamu kan mau jadi pasangannya ya bisa tuh di jailin terus hehe :>

Varvatos: ide yang bagus juga ya btw tumben amat dah lo baik sama gua ngasih info kayak gini :)

Author: bjir beneran mau di lakuin kah kasian kuninya :<

"Jadi kamu hidup dipinggir jalan dan tidak ada tujuan mau kemana lagi gitu?"

Varvatos yang bertanya dengan sangat serius karena ia merasa kasian kepadanya

"Iya aku udah tidak ada tujuan mau kemana lagi" kuni yang sudah tidak bisa menahan tangisannya lagi dan mulai meneteskan air matanya itu.

Lalu varvatos memeluk kuni dan mencoba menenangkannya agar tidak sedih lagi

"Sudah-sudah jangan nangis lagi kuni-san aku mulai sekarang akan melindungi mu"

Kuni pun memeluk varvatos untuk menjadikan sandarannya agar ia mulai tenang.

"T-terima kasih tuan varvatos aku...aku sudah tidak bisa apa-apa lagi"

Kuni pun mebangis dengan kencang sambil memeluk varvatos

"Kuni sudah jangan nangis" varvatos pun menghapus air mata yang ada di muka kuni sambil mengelus elus mukanya.

Lalu beberapa saat setelah kuni mulai tenang dan varvatos mulai membangunkan kuni dari badannya varvatos.

"Apa kamu sudah tenang kuni-san?" Tanya varvatos yang membuat kuni gugup untuk menjawabnya.

"A-aku sudah tenang kok tuan varvatos"

Namun varvatos tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke jidat kuni dan mengecupnya,

Muka kuni pun merah merona karena varvatos mencium keningnya.

Lalu varvatos mencoba berbicara ke kuni akan perasaan cintanya kepadanya

Lalu varvatos menyuruh kuni untuk berdiri terlebih dahulu, lalu kuni pun berdiri dan varvatos berlutut dihadapan kuni sambil mencium tangannya.

"Kuni kamu mau kah tinggal disini bersama ku sebagai tunangan pasutri?"

Tanya varvatos kepada kuni yang membuatnya semakin merah merona karena ia tiba-tiba dilamar oleh varvatos.

Kuni pun masih mencoba memberanikan diri untuk tidak jantungan dan mencoba menjawab kepada varvatos.

"I-ini terlalu cepat tuan anda sangat mencintai ku?" Kuni yang menjawabnya agak gugup kepada varvatos.

"Ini tidak terlalu cepat aku sudah menunggu momen ini selama bertahub tahun."

"Dan sekarang aku baru pertama kalinya mencintai seseorang yang sangat aku cintai meski baru bertemu sekalipun" tambahnya varvatos menjawab dengan tulus dan membuat hati kuni deg degan untuk menjawabnya lagi.

Hati kuni tiba berdekup sangat kencang yang memiliki arti bahwa ia juga mencitai varvatos dan dia mencoba berbicara  dengan varvatos.

"K-kalo kamu bener-bener mencintai aku maka aku juga cinta kamu tuan varvatos"

Kuni menjawabnya dengan sangat gugup karena orang yang ia cintai adalah seorang jaakuna majin.

"Kamu serius kuni kamu mau menerima aku sebagai tunangan mu dan kita menikah di masa depan?"

Kuni pun menjawab iya dengan menggerakan kepalanya. Varvatos yang sangat bahagia pun merasa sangat senang di dalam hatinya,

Lalu varvatos pun memasang cincin berlian merah di jari manisnya kuni.

Kuni pun mukanya kaget dan memerah karena ia kaget varvatos sampe menyiapkan yang seperti ini.

Author: eekm ekkm ada yang ngelamar nih mana calon istrinya sampe merah merona gitu mukanya.

Varvatos: hehe yang penting diterima daripada lo jomblo gak dapet dapet.

Kuni: sayang jangan gitu kasian authornya nanti gak lanjut lagi nih cerita

Author: tuh dengerin calon bini lo dia malah dukung gua bukan lo

Varvatos: sayang kamu kok malah dukung authornya sih :(

kuni: biarin aja aku dukung author biar novelnya jalan lagi :>

lalu kuni pun terdiam beberapa saat karena ia sedikit kaget karena kejadian barusan dan akhirnya kuni mendekati mukanya ke muka varvatos lalu mencium bibirnya itu dan varvatos menyambut ciuman kuni itu dan akhirnya mereka bahagia atas takdir yang tidak bisa diubah oleh siapapun kecuali varvatos itu sendiri.

setelah beberapa saat ketika mereka selesai berciuman kuni pun langsung nyender di bahu varvatos untuk menenangkan dirinya karena mental kejadian masa lalunya mulai mengahantuinya kembali, lalu varvatos mulai menenangkan kuni agar mental ia kembali menjadi kuat.

"udah udah jangan sedih lagi kuni-san aku ada disini mulai sekarang"

"aku akan terus melindungi kamu apapun yang terjadi jadi tenang lah kuni-san"

kuni pun menangis sejadi-jadinya di pelukan varvatos. lalu varvatos mencoba menenangkannya agar tidak sedih lagi,

beberapa sesaat kuni mulai tenang di pelukan varvatos ia merasa nyaman ketika bersamanya sampe-sampe dia tidak mau melepaskan pelukannya dari varvatos. varvatos yang diam dan masih memeluk kuni-san dengan erat karena dalam hatinya sendiri.

'asik bahagia banget di peluk calon istri sendiri kapan lagi gitu kan' varvatos senyum-senyum sendiri karena saking bahagianya dipeluk sang calon istrinya.

author: cih enak banget ya lu sampe senyum-senyum sendiri mana cantik banget tuh aduhh

varvatos: hehe iri bilang boss minimal ada calon istri lah ya :>

author: ehh gitu ya ceritanya ku ubah alurnya mampus dah tuh

varvatos: awas aja kalo lu sampe ubah alurnya!!!.

author: aku bakalan coba ubah dikit aja ya biar lebih seru :>

akhirnya kuni pun bangun dari pelukan varvatos dan menatap tajam varvatos,

"sayang kamu kok senyum senyum sendiri?" tanya kuni dengan wajah yang habis menangis dengan imut.

varvatos yang menatap kuni dengan sikap seperti itu langsung naik dan seolah olah ia terbang melihat wajah imut sang calon istrinya.

"ahh n..ngak kok kuni-san aku hanya seneng melihat kamu mulai kembali senyum dan tidak sedih lagi" jawab varvatos dengan sangat malu menatap kuni.

"kok itu pipinya merah mana merah banget itu pipinya sayang" jawab kuni yang agak manja ke varvatos.

varvatos langsung memalingkan wajahnya ke arah yang lain karena ia malu menatap kuni yang sangat imut dan sangat cantik dengan wajahnya, varvatos mencoba menahan diri karena ia tidak ingin menghamili kuni terlebih dahulu.

varvatos terus menerus mencoba menahan diri karena ia tidak tahan melihat muka kuni yang sangat cantik dan imut.

lalu kuni yang melihat varvatos seperti sedang menahan sesuatu ia mendekatkan mukanya ke bibir varvatos dan menciumnya, varvatos yang kaget akan hal itu ia merasa bingung beberapa saat lalu ia mulai mencium kuni juga. dan mereka mulai memperdalam ciumannya, kuni yang merasa kenikmatan dan hangat dari mulut varvatos pun badannya mulai gemeteran dan tidak bisa menahan diri lagi untuk merasakan kenikmatan yang akan diberikan oleh varvatos. kuni pun karena ia tidak tahan lagi melakukan ciuman itu ia mulai mengelus dadanya varvatos untuk memberikan kode bahwa ia kehabisan nafas, lalu varvatos yang merasakan nya akhirnya melepas ciuman itu dan kuni akhirnya menarik nafas dengan sangat rakus dan varvatos yang semakin gak tahan pun mulai mendekati kuni dan menyantap leher kuni yang mulus dan cantik.

"sepertinya malam ini aku gak akan bertahan lama lagi kuni-san"

nah ceritanya stop sampai sini dulu ya nextnya aku bakalan lanjut lagi adegannya wkwkwk di tunggu minggu depan ohh ya mon maap jika banyak typo soalnya penggejaran episodenya cukup lama jadi ya gitu deh