webnovel

Takdir cinta adira

Blurb Dunia Adira Dermawan menjadi rumit saat ia harus menerima kenyataan tentang kabar kakaknya yang mengalami kecelakaan dan sekarang koma. Di tambah lagi dengan suatu kenyataan kalau ia harus menggantikan posisi kakaknya untuk menikah dengan Ibra Denandra lelaki yang dicintai kakaknya. Disisi lain ia merasa dilema dalam mengambil keputusan ini, apakah ia harus menerima perminta orang tuanya untuk menikah dengan ibra? Atau malah ia akan menolaknya? Dan disisi lain ia merasa pernikahannya dengan ibra adalah konyol, karena tidak ada rasa cinta di antara keduanya. Namun akhirnya, ia menerima dan bersedia menikah dengan ibra dengan alasan tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih dan kecewa.

Afiana_Rangkuti · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
13 Chs

BAB 4 Cinta ibra

Ibra sekarang sedang berada di ruangan adara di rawat setelah kepulangan adira dan gesya tadi.

" dara bangun.. Aku disini.. Maaf baru jenguk kamu lagi.... Maafkan aku..

" maafkan aku".

" Besok aku akan menikah dengan adira adikmu, aku tidak mencintainya adara, aku cintanya sama kamu, kenapa semua jadi seperti ini.

" kamu ingat gak dulu kita pernah buat janji untuk saling menjaga satu sama lain? Kamu ingat. Kamu jugak pernah bilang kalau kamu ingin menikah sama aku nanti. Menikah dengan lelaki yang kamu cintai. Sekarang ini aku gak bisa nurutin keinginan kamu, karena takdir berkata lain. Aku harus berbuat apa? Tapi sejujurnya didalam hatiku hanya untuk kamu.. Akan selalu ada kamu" ucap ibra lirih

Setelahnya ibra langsung mengecup kening adara sebagai bentuk kasih sayang nya pada adara, setelah itu ia pergi meninggalkan ruangan itu.

Di perjalanan pulang adira dan gesya, didalam mobil Gesya, adira melamun sejak tadi. Gesya yang disamping adira melihat itupun langsung bertanya pada adira.

" heh lo gue perhatiin dari tadi melamun mulu deh"

" udah jangan di pikirin kali nanti lo stres, makin banyak pikiran, mana besok hari pernikahan lo.

" ahh gak kok"

" ahahh ngeles aja lo, udah ketangkap basah juga ngelamun".

Adira masih diam saja dengan pemikirannya untuk menjalani harinya besok.

Sampai di kediaman adira, adira segera turun dari mobil Gesya. Dan masuk kedalam rumahnya untuk beristirahat lelah dengan masalah yang dihadapi saat ini.

" makasih gestumpangannya, Gak mampir dulu?

" mm.. Lain kali aja dir"

" yauda gue balik dulu"

" iyah oke bye"

Rasanya hari ini ia merasa lelah dan lemas jugak gak bersemangat, adira pun masuk kerumahnya langsung mendudukan dirinya di sofa miliknya.

" non udah balik"? Tanya iyem

" iyah bik"

" mau bibik buatin minum non"?

" boleh bik" jus jeruk yah"

" oke non"

Tak lama Adina turun dari kamarnya melihat anaknya murung duduk di sofa rumahnya.

" sayang udah balik"? Dari tadi?

" gak kok ma, baru aja sampe"

" sama siapa balik nya"?

" sama Gesya"

" kok muka kamu murung banget gitu, senyum dong sayang, besok hari pernikahan kamu loh"

" hmm iyah ma"

" ingat pesan mama yah, kalau kamu sudah jadi istri ibra itu harus nurut sama suami, apa kata suami didengarkan, terus kalau mau kemana mana izin sama suami. Karena kamu bukan tanggung jawab mama dan papa lagi sayang"

" iyah ma, adira ingat kok pesan mama"

" yauda istirahat sana" kamu kayak nya capek banget tuh"

" iyah ma, bentar lagi"

" yauda mama ke atas dulu yah"

" iyah ma"

Di kediaman ibra, ibra baru saja pulang dari menjenguk Adara di rumah sakit, risa melihat anaknya pergi tadi tapi tidak tau tujuan kemana dan ini juga ibra baru saja tiba dirumah.

" sayang kamu baru darimana?

" mama nyariin kamu dari tadi" gak ada dirumah

" keluar bentar ma"

" ngapain"? Tanya risa

" jenguk Adara"

" oohh, tadi mama mau beritahu sama kamu ini soal persiapan pernikahan kalian besok, mama dan papa udah tentuin jadwal, tempat, dan waktunya" jelas riaa

" pernikahan kalian diadakan di gedung, dan segala semua persiapan sudah beres, mama dan papa sudah siapkan semuanya kamu tenang aja"

" hmm makasih ma"

" iyah sama sama sayang, ini juga udah jadi kewajiban mama dan papa"

" yauda kamu istirahat sana, kayak nya kamu capek banget deh mama liat, atau mau makan siang dulu?

" nanti aja ma, ibra masih kenyang"

" hmm yauda sayang siapkan diri kamu besok" ucap risa sambil memeluk ibra.

Sampai hari berganti malam, di ruang tamu keluarga Dermawan disana ada adira, mama, dan papanya.

" pa, segala persiapan untuk besok pernikahan adira dan ibra udah siapkan?

" udah kok ma, mama tenang aja"

" udah di atur semua sama reza"

" oohh syukurlah kalau begitu"

Adira disana hanya menyimak saja perbincangan kedua orang tuanya tersebut. setelahnya ia lebih memilih pergi dan menuju kekamarnya untuk istirahat setelah selesai makan malam dengan mama dan papanya.

Besoknya tiba hari dimana adira dan ibra akan melangsungkan pernikahan mereka dan resmi menjadi suami istri yang sah di mata hukum dan agama.

" sudah siap"? Tanya reza pada anaknya

" siap pa"

" bagus gitu dong, jagoan papa"

" jangan gugup nanti disana iyah" buat papa bangga sama kamu"

" iyah pa"

" semua udah siap"? Mari kita berangkat.

" yauda ayok ibra, pa, berangkat ke gedung"

Di perjalanan mereka menuju gedung pernikahan risa mendapat telepon dari Adina yang menanyakan keberadaan mereka dimana.

" hallo risa"

" kalian dimana"?

" iyah ini lagi jalan din, mau menuju kesana"

" oohh oke, kami sudah disini dan masih merias adira ujar adina

" oooh yah, pasti menantu ku cantik sekali, jadi gak sabar mau liatnya" ujar risa sambil melirik ibra

Ibra yang di tatap mamanya tersebut hanya melihat sekilas. Dan masih fokus dengan melihat jalanan kota.

Iyah mereka diantar oleh supir pribadi keluarga denandra.

Di ruang make up di gedung, adira masih di make over oleh jasa make up pengantin.

" mbak adira ini udah cantik, hanya di beri polesan dikit aja udah cantik kok, gak perlu banyak riasan"

" ahhh sudah selesai"

" wow sayang kamu cantik sekali sayang, uuhh ibra yang melihat kamu seperti ini, pasti langsung jatuh cinta deh" ujar mamanya menggoda

" ihh apaan mama, bisa aja"

" iyah dong, mama beneran ini"

" iyah deh iyah ma"

" papa kemana ma"?

" diluar sayang nunggu keluarga ibra"

" mama... Adira gak tinggal sama mama lagi..., adira pasti bakalan kangen sama mama papa" ujarnya sambil memeluk mamanya erat tak rela meninggal kan mamanya.

" iyah sayang mau bagaimana lagi, itu sudah kewajiban kamu sebagai istri untuk ikut tinggal dengan suami kamu"

" adira takut ma, gak bisa jadi istri yang baik buat kak ibra"

" eehh gak boleh ngomong gitu, mama yakin kok kamu bakalan jadi istri yang baik dan pengertian sama suami kamu".

" udah jangan nangis, nanti make up kamu luntur tuh, masak iyah pengantinnya jadi jelek nanti".

" mm.. Iyah deh"

Tak lama datang lah ayah adira Heru Dermawan menghampiri adira dan mamanya menyuruh untuk turun kebawah karena ibra dan keluarganya baru saja tiba.

" mama, adira, ayok ke bawak, kita akan segera melangsung kan ijab kabulnya, ibra dan keluarga nya sudah datang"

" yauda ayo sayang" ajak dina pada anaknya

" ma aku takut,"

" Apa yang kamu takutkan sayang"? Gk papa ada mama disini"

Adira segera turun dengan dituntun mama dan papanya. Disana sudah ada tuan kadi yang akan menikahkan mereka dan tak lupa sahabatnya Gesya, kerabat papa dan mamanya. pernikahan mereka di bilang mendadak, hanya orang yang terdekat saja yang tahu dan di undang.

" saudara ibra denandra saya nikahkan engkau dengan saudari adira dermawan binti Heru Dermawan dengan mas kawin 100gr mas di bayar tunai"

" saya terima nikahnya adira dermawan binti heru dermawan dengan mas kawin 100 gr di bayar tunai" ucapnya lantang dengan satu tarian nafas

" bagaimana saksi"?

" sah"

" sah" alhamdulillah.

Adira sekarang sudah resmi menjadi istri dari ibra denandra, dan sudah melepas masa gadis nya tepat di hari ini. Ia segera mencium tangan ibra dan di sambut dengan ibra yang mencium kening adira dengan penuh khitmat.

Adira yang mendapat perlakuan itu merasa aneh dengan hati nya yang tiba- tiba merasa panas dan deg- deg an saat ibra mendaratkan kecupan di kening ya.. Ia rasa ia sudah mencintai ibra saat ibra mengucapkan ijab kabulnya tadi, tapi ia juga masih belum yakin apakah secepat itu ia sudah jatuh cinta pada sosok ibra?

Ibra juga merasakan hal yang sama ada perasaan aneh yang menjalar di hatinya saat adira mencium punggung tangannya.

mereka yang disana juga turut merasakan kebahagian disana.