webnovel

Chapter 1

Mungkin ini saatnya hubungan yang tak pernah di inginkan berakhir...

11 maret, tepatnya satu hari setelah ulang tahunku, aku mendapat kabar bahwa aku dijodohkan dengan gadis yang bahkan tidak aku kenali.

3 mei, aku melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita yang bahkan tidak pernah sekali pun berbicara kepada ku.

30 juli, kami bahkan belum sekali pun memiliki hubungan sebagai seorang pasangan yang sudah menikah, dia selalu diam dan hanya sedikit berbicara kepadaku. sampai pada akhirnya aku mendapati dirinya berjalan dengan seorang laki-laki dan mereka bergandengan tangan, dan bahkan... baru kali ini aku melihat dia tersenyum lepas.

Jam 11 malam, aku pulang kerumah. selang berapa waktu dia pun pulang dari kencannya, aku bisa mengendalikan diriku namun... pada akhirnya...

"Sebaiknya kita berpisah." ucapku dan langsung masuk kekamar tanpa memberi waktu dia untuk bertanya.

jam 8 pagi, aku bahkan tak memakan, makanan yang ia buat, aku langsung saja berangkat kerja.

entah kenapa perasaan ku begitu buruk, bagai mana tidak, biarpun aku tidak mencintainya... jika melihat seorang istri berjalan dengan laki-laki lain pasti akan sakit hatinya.

aku begitu berat pulang kerumah, awalnya aku ingin menginap saja di hotel namun aku urungkan niat itu.

"Kamu sudah mempunyai orang yang kamu cintai, pernikahan yang tidak sehat ini akan membuat luka di hati kita masing-masing. mungkin kebahagiaanmu bukan bersama ku, aku sebagai orang yang mengerti tentang perasaan... akan melepaskan mu." ucapku, lalu berdiri dan menghampirinya, setelah itu aku tepuk lembut kepalanya dan berkata, "Hiduplah seperti kebanyakan orang, hilangkan kata perintah disetiap tindakan mu, kembalilah menjadi manusia yang mempunyai hak." ucapku dan pada akhirnya...

2022\07\10 kami resmi bercerai, mungkin saja dia sudah bahagia dengan orang yang dia cintai.

aku pun kini melanjutkan hidupku, mejalani hidup dengan tenang. pekerjaan dan rekan-rekan membuatku tak merasakan kesepian.

kini aku memutuskan untuk tak banyak menghubungi orang tua ku, karena aku takut kejadian dulu terulang lagi di kemudian hari

17 Agustus, hari memperingati kemerdekaan adalah hari yang aku tunggu-tunggu, kemeriahan ini menghilangkan rasa letih ku dari rutinitas pekerjaan.

hari-hari terus berlalu dan aku pun masih saja sendiri, sendiri itu menyenangkan kebebasan membuatku melupakan beberapa hal yang membuatku depresi.

aku memang sudah pernah menikah, namun aku masih bujangan dalam satu hal, yakni aku tidak pernah merasakan hubungan suami istri sebenarnya, ini sungguh memalukan untuk diceritakan.

"Pak, ini asisten baru yang saya sebutkan tempo hari." ucap bu ina,

"Perkenalkan nama saya Isyana, saya baru hari ini mulai bekerja dikantor ini, tolong bimbingannya pak." ucap asisten baru itu.

"Baiklah, sebagai permulaan tolong susun jadwal kerja saya, disitu sudah ada beberapa acara yang akan saya hadiri, tolong catat diponsel mu, oh ya kalau kamu bisa tolong koreksi beberapa berkas-berkas ini." suruh ku kepadanya.

setelah satu tahun kami bercerai aku diangkat menjadi pimpinan perusahan cabang dikota X, dan hubungan ku dengan orang tua dalam hal komunikasi putus total, karena aku jarang sekali menghubungi mereka dan mereka pun tak pernah menghubungi ku.

"Pak semuanya sudah saya selesaikan." ucapnya.

setelah itu aku berangkat mengurusi beberapa hal dan aku memintanya untuk mendampingi ku.

"Terimakasih atas kerja samanya, saya akan melakukan pekerjaan ini sebaik mungkin, agar tidak mengecewakan anda."