Happy reading..
Instagram: gorjesso
"Apakah cinta selalu menyediakan air mata?"
-Dian Nafi-
"Kemana Hana, Thomas Hyung?" Tanya Taehyung saat ia nyadari taka ada sosok Hana diantara mereka.
"Mm? Hana?"
Taehyung mengangguk. "Hana sudah berangkat ke Australia jam 4 pagi tadi."
"MWO?" Pekik Taehyung dan managernya bersamaan.
"Eyy.. Wae?" Thomas menutup kedua telinganya.
"A-aniyo. Hanya saja kenapa tidak pulang ke Seoul dulu?" tanya Taehyung.
"Dia memang sudah berencana menyusul Nara yang sudah sampai disana 3 hari yang lalu. Dia berkata ingin menemui orang tuanya dan menghabiskan liburannya."
"oh..arraseo.." Taehyung menghela nafasnya. Ia bahkan tidak tahu rencana Hana ke Australia.
"Kajja, taksinya sudah menunggu di depan." Ajak manager Taehyung. Mereka pun memasuki taksi itu bersama.
=Taehyung's Love=
Hana sudah duduk bersama Nara juga kedua orang tuanya menikmati makan malam. Sudah banyak makanan yang tertata di atas meja makan itu. mungkin ini tak akan sebanyak ini jika hanya ada tuan dan nyonya Jung yang ada di rumah mewah ini. tapi karena kedua putri kebanggaan mereka tengah pulang kerumah, nyonya Jung pun memasakkan banyak makanan yang disukai oleh kedua putrinya itu.
"pelan-pelan, Nara.." Nasehat tuan Jung pada Nara. Dirumah, baik Nara dan Hana memang biasa dpanggil dengan nama korea mereka.
"Hehe..mianhe, eomma..." kekeh Nara.
"Bagaimana pemotretanmu kemarin, Hana-ya?" tanya Nyonya Jung pada Hana.
Hana pun mengurungkan makanan yang hampir ia sendokkan kemulutnya. "Berjalan lancar, eomma. Bahkan seperti liburan, karena itu dilakukan di pulau Jeju." Jawab Hana, menceritakan.
"Oh..jinja? eomma sudah lama tidak pernah kesana." Ucap Nyonya Jung.
"Mm...kalau begitu appa dan eomma ke Korea saja." Usul Hana.
"Benar kata, eonni. Sekali kali eomma dan appa yang mengunjungi kami." Cetus Nara.
"Appa sedang sibuk dengan client barunya, chagi-ya... eomma tidak mungkin meninggalkan appa sendirian disini. Lagi pula eomma dan appa percaya kalian bisa menjaga diri kalian masing-masing. Putri-putri eomma 'kan mandiri dan hebat." Ujar Nyonya Jung.
"Ck! bilang saja tidak bisa!" Decak Nara, biarpun di TV ia terlihat dingin, tapi tetap saja jika sudah di belakangnya, sifat manjanya keluar, apa lagi jika sudah bertemu dengan Hana.
=Taehyung's Love=
Semilir angin mengerbangkan anak rambut Hana yang terurai menutupi pundaknya. Matanya terpejam menikmatinya. Ia terperanjat saat pundaknya disentuh seseorang. Dan itu Nara.
"wae, eonni?" Tanya Nara. Ia duduk di sebelah Hana, menikmati angin malam di halaman belakang rumah mereka. Sudah lama mereka tak duduk bersama ditempat ini.
"Tidak apa-apa, dan tak ada apa pun." Jawab Hana.
"Kau tidak pintar berbohong, ingatlah itu eonni." Cetus Nara, mengingat kan kakaknya itu.
"Memang tidak ada apapun, Nara.." Elak Hana, memang bohong jika ia tidak sedang memikirkan apapun saat ini. Nara memang selalu tahu jika pada jam-jam seperti ini kakaknya belum tertidur, maka ada sesuatu yang mengganggu pikiran kakaknya itu.
"Ceritakan saja, eonni. Aku siap mendengarnya, dan juga siap merahasiakannya."
Hana menoleh pada Nara. Ia ragu untuk menceritakan itu pada adiknya. "Taehyung oppa..." Ucap Hana. Kening Nara langsung berkerut. Seakan berkata "Wae, ada apa dengan pria itu?" dalam hatinya.
Hana menghela nafasnya menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi. Nara melakukannya juga, matanya tak beralih menoleh pada kakaknya, menunggu jawaban atas keningnya yang sudah berkerut dan alisnya yang juga kini bertaut. "Kami dipasangkan di pemotretan majalah itu."
"APA?" Pekik Nara. Tapi sedetik kemudian ia menutup bibirnya dengan kedua tangnnya. Cukup keras tadi ia memekik, dan mendapatkan tatapan tajam dari Hana yang menyuruhnya diam, karena pekikan Nara berpotensi membangunkan kedua orang tua mereka yang sduah tertidur di kamarnya.
"Tapi bagaimana bisa, eonni?"
"Entahlah. Kau tahu Presdir Park dari W Korea, kan?" Tanya Hana.
"Ne."
"Bahkan ia sendiri yang mengundang kami dan menjadi photograppernya."
"WOA! Jinjaro?!"
"Hmm.." Jawab Hana tak bersemangat. Mengingat ini benar-benar membuat harinya semakin buruk, bahkan tampang ceria yang ia pasang di depan kedua orang tuanya hanya demi tidak membuat orang tuanya cemas.
"Lalu apa masalahnya? Pose yang kalian lakukan tidak ada masalah, kan?"
"Sayangnya iya." Nara langsung beringsut saat mendengar jawaban kakaknya. Ia memanyunkan bibirnya, mencoba berpikir apa yang bisa menghibur kakaknya. Terlalu sulit mencairkan es yang kadang menghangat dan mendingin ini.
"Memang pose apa yang membuatmu cemas, eonni?" Tanya Nara hati-hati.
Hana langsung menunjuk keningnya dengan jari telunjuknya, membuat kening Nara kembali berkerut. "Kening? A-apa maksudmu Taehyung oppa men- aishh, dia men—"
"Ne, dia mencium keningku." Potong Hana.
Nara melongo dibuatnya. Sepertinya kali ini kakaknya ada dalam masalah besar, tidak, kakaknya juga Sunbaenya itu ada dalam masalah besar. Walau ini hanya pekerjaan, tapi akan berbeda jika kakaknya dan Taehyung yang melakukannya. Nara mengacak rambutnya Frustasi.
Oh...eottokhae????
=Taehyung's Love=
Jungkook baru saja keluar dari kamarnya, dan menemukan dorm mereka masih sangat sepi. ia ternyata yang pertama bangun. Ah, ani, bahkan Namjoon Hyung saja sudah lenyap dari ranjang yang disebelahnya, dan mungkin saja pria itu sedang joging diluar.
Jungkook berjalan menuju ruang TV, selama liburan ini. Semua member BTS tak ada yang pergi liburan, hanya berada di dorm, setelah melakukan rekaman, tour, dan segala macam lainnya, membuat mereka lebih banyak beraktivitas di dorm atau sesekali pulang ke rumah masing-masing.
Baru saja ia akan duduk di sofa, ia menemukan seonggok, eh, maksudnya seorang yang tertidur di sofa itu.
"Hm, Taehyung. Ternyata dia masih tidur di sofa." Gumam Jungkook saat menemukan Taehyung yang tertidur di sofa panjang ruang TV. Bibirnya tertarik membentuk senyuman licik. Haha.
Ia meraih remot TV, menyalakannya, dan mengeraskan volumenya sampai batas maksimal. Ia bernyanyi tak Jelas juga dengan suara yang sama sekali layak didengar oleh telinga manusia. Taehyung yang tengah berada dalam mimpinya pun tersentak kaget dari tidurnya dan langsung terduduk, menatap tajam pada member termuda d igroupnya itu. ia melemparkan bantal yang ia gunakan sebagai alas kepala pada Jungkook.
"YAK! KAU!" Pekik Taehyung. Ia menghampiri Jungkook dan merebut remote TV, lalu memelankan suaranya, sampai tak terdengar lagi suara TV itu. Ia beralih menatap Jungkook yang malah terkekeh. Sejenak ia menghirup dan mengela nafasnya, mencoba meredam emosi yang sudah naik ke ubun-ubun.
"Jika ada Namjoon hyung, kau sudah mati sekarang!" ucap Taehyung pebuh penekanan disana sini. Tapi Jungkook hanya semakin menggelegarkan tawanya. Dan malah sudah pecah. Taehyung pun akhirnya memutuskan masuk ke dalam kamarnya karena kesal.
=Taehyung's Love=
Dorm BTS kembali ramai karena ke-7 member ada di dalamnya malam ini. Ruang TV pun menjadi pilihan mereka untuk berkumpul dan menceritakan lelucon, saling mengumpat, menyumpahi, dan juga saling mengejek. Dorm ini bahkan tak pernah sepi jika merkeka semua sudah berkumpul.
"Taetae... Boleh aku pinjam ponselmu? Aku ingin memainkan game di dalamnya." Tanya Jungkook yang langsung dihadiahi satu pukulan oleh Namjoon.
"Panggil dia hyung, dia lebih tua darimu, Kookie!" Perintah Namjoon. Jungkook hanya mendecak sebal. Sudah tahu sifatnya seperti itu, kenapa masih mencoba menasehatinya.
Taehyung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Dan dengan acuh menyerahkan pada Jungkook. "gomawo, Taetae Hyung." Ucap Jungkook dan mendapat tatapan tajam dari semua hyungnya. Tapi ia hanya acuh menganggapinya.
Mata Jungkook membulat sempurna saat ia mengaktifkan ponsel Taehyung. Ia beralih menatap Taehyung yang sedang menonton TV. Lalu ia kembali menatap tak percaya ponsel Hyungnya itu. Hana? Gumamnya dalam hati.
"Hyung?" semuanya menoleh pada Jungkook, betul saja, semua adalah hyung Jungkook, karena Jungkook yang termuda diantara mereka.
"Wae?" tanya JHope.
"wae? Kau tidak mendadak sakit, kan? Atau kau merusak ponsel Taehyung?" tanya Seokjin.
Jungkook tak menggubris Jhope dan Seokjin. Ia lebih memilih langsung menunjukan posel Taehyung pada Namjoon. Taehyung pun sempat bingung, kenapa malah ponselnya diberikan aada Namjoon, bukan padanya?
Namjoon yang awalnya bingung dengan apa yang dimaksud Jungkook akhirnya pun mengerti. Disana, di lockscreen ponsel Taehyung, ada pemandangan lain yang sangat terlarang bagi ke-7 member BTS atau selruh artis Bightit.
"Ada hubungan apa lagi kau dengan Hana?" Tanya Namjoon. Semuanya bingung, Kecuali Jungkook yang sudah tahu masalahnya.
DEG!
Taehyung baru teringat sesuatu. Ia menelan ludahnya dengan susah. Apalagi semua member tengah menatap tajam dirinya dan seolah akan menerkam dan melahapnya hidup-hidup jika ia tak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan yang tertulis dikening semua member.
"Hyung, jelaskan pada kami. Apa ini?" Tanya Jhope.
"Tae, kau tak berpacaran dengannya lagi kan?" Tanya Namjoon.
"A-aku. Heishhh... itu adalah foto pemotretan ku kemarin bersamanya!" jawab Taehyung akhirnya. Semuanya membulatkan matanya. Ya, lockscreen foto yang digunakan di ponselnya adalah foto dirinya dengan Hana pada pemotretan itu, ia memintanya dan Presdir Park. foto saat ia mencium kening Hana.
"MWO?" Teriak mereka kompak.
"Pemotretan yang aku lakukan kemarin di pulau Jeju memasangkan aku dan Hana di dalamnya." Jelas Taehyung.
"Dan kalian berpose seperti ini? kau tahu akibatnya kan, Tae?" Tanya Seokjin. Tentu saja Taehyung tahu akibatnya. Ia bahkan sudah siap menerima akibatnya.
"Ne. Aku tahu, tapi itu permintaan Presdir Park dari majalah W korea sendiri. Dia bahkan yang memotret kami saat itu. mana mungkin kami menolak, hyung!" Bela Taehyung.
Semuanya mencoba mencerna perkataan Taehyung. Ya, mana mungkin Hana dan Taehyung menolak jika sudah seperti itu. bahkan Peresdir Park sendiri yang turun tangan. Ahhh...sepertinya yang membuat masalah itu presdir park. Bukan Taehyung atau pun Hana.
"Arraseo. Kami mengerti. Tapi kau sudah siap dengan segalanya jika foto itu sudah dirilis di majalah ataupun internet? Bahkan kau tidak berbicara dulu dengan kami." Tutur Hankyung.
"Ne. Aku sudah siap jika ada sesuatu terjadi nantinya. Dan maaf tidak memberitahu kalian terlebih dahulu, karena aku pikir juga kami tak akan melakukan pose seperti itu, hyung."
Ke-6 member BTS mengangguk-anggukkan kepalanya. Taehyung sudah dewasa untuk menghadapi masalah seperti ini. Dan mereka mencoba percaya pada Taehyung yang sudah berjanji untuk tidak lari dari masalah ini nantinya.
"Aku percayakan kembaranku padamu." Ujar Suga sebelum beranjak dari duduknya dan berjalan kekamarnya dengan santai.
Kembaran? Tentu saja yang dimaksud adalah Hana. Suga itu juga berteman dekat dengan Hana sewaktu masih traine. Sifat mereka yang hampir sama yaitu, dingin.. membuat mereka berdua cocok untuk menjadi teman.
=Taehyung's Love=
2 minggu kemudian.
BUG BRAK BUG BRAK
"HEY! Dasar wanita tak tau diri! Hey kalian!!!"
Mobil van yang ditumpangi GIRL PROMISE tetap melaju membawa anggotanya menuju gedung Bightit yang dirasa lebih aman dari pada membiarkan member nya berada di dorm saat ini. Namun, baik di dorm maupun digedung, suasana mencekam begitu terlihat. Sama-sama mengancam keselamatan ke-9 memeber GIRL PROMISE, tapi sebenarnya semua itu mengarah pada satu anggota saja. Namun karena member lain ingin melindungi, alhasil ke-9 member itu menjadi sasaran para anti fans. Mereka berdemo dengan anarkis disetiap tempat yang menjadi tempat GIRL PROMISE bersembunyi.
Aparat keamanan berdiri menghalangi semua masa demo yang terus saja ingin mendekati member GIRL PROMISE dan ada yang hampir terkena lemparan telur oleh para demonstrans. Dengan berlari mereka masuk menuju gedung Bightit. Semuanya menggunakan penyamaran, agar anti fans tidak mengenali setiap membernya, mengelabuhi siapa yang menjadi sasaran mereka sebenarnya.
///
seru nggak sih sebenarnya cerita ini?
Purwokerto, 15 Juli 2019
Tertanda,
Orang yang bucin sama Nam Dohyun :')