webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
92 Chs

Ground Dragon

"ROAR!!!"

Seekor makhluk meraung begitu melihat Orion dan Kay, makhluk itu berukuran sangat besar, memiliki 4 kaki, 2 buah tanduk tumpul, mata hijau yang tajam, ekor dan seluruh tubuhnya di tutupi oleh tanah yang mengeras.

"I-I-Itu…" Kay tiba-tiba duduk, seperti kehilangan seluruh tenaganya.

"Ground dragon!!!" Kay berkata, tampak jelas bahwa dia terkejut dengan matanya yang membesar.

'Ground dragon? Berarti naga, ternyata di dunia ini ada'

Naga itu menatap ke arah Orion dan Kay, saling bergantian menatap mereka. Orion berjalan dengan perlahan mendekati Kay, dia menendang Kay sedikit untuk menyadarkan harpie itu kembali.

"Hei, kenapa kau malah duduk!?"

"Ha-habis sudah, kita akan mati di sini" Kay berkata pelan.

"….." Orion yang melihat ekspresi pasrah pada wajah Kay, hanya bisa diam.

Orion menancapkan pedang besinya, di depannya tercipta sebuah pedang hitam dari serpihan-serpihan kaca. Orion mengambil pedang itu, di samping Orion muncul sebuah clone dan di sisi lainnya muncul Argus yang baru keluar dari bayangan Orion.

"Ka-kau…Ja-jangan-jangan, kau mau melawan naga itu?" Kay menatap Orion dengan tak percaya.

"Memangnya aku terlihat ingin berpesta dengan naga itu?" Orion menyimpan pedang besinya.

"Kalian, bersiaplah…." Orion pun melihat ke Status naga itu.

.

Nama: ???

Rank: A-

Tingkat kekuatan: 156.000

.

"Ini, sih. Hampir mustahil" Orion tersenyum kaku.

TAP

"Sudah ku bilang, kita tidak pergi hidup-hidup dari sini!!!" Kay berkata sambil menahan kaki Orion.

"Jangan terlihat menyedihkan begitu, dasar bodoh!!!" Orion menendang harpie itu.

"Maaf saja, tapi aku punya janji yang harus ku tepati…" Orion menancapkan {Black rover} ke tanah.

"Ini mungkin akan sangat menyakitkan, tapi setidaknya aku akan kembali hidup-hidup" Orion melangkah ke depan, sambil membunyikan beberapa jarinya.

"Kalian cukup diam dan lihat" Orion melirik ke belakang, Argus dan Rover pun hanya mengangguk.

'Naga itu hanya diam, meskipun kami memang tidak terlihat ingin kabur. Apa naga ini bisa mengantisipasi kemungkinan kami untuk lari? Ah, tidak ada gunanya memikirkan itu….'

'6 kali lipat, berapa lama aku bisa menahannya?'

"Hah….{Mahkota raj-"

SRET

Orion bergeming begitu menyadari adanya beberapa kehadiran yang baru saja bergabung di antara mereka, beberapa harpie datang entah dari mana.

"Na-naga tanah: Ground dragon!!!" Salah satu dari harpie itu berkata, semua harpie tampak terkejut.

"Apa yang naga itu lakukan disini?!"

"Hah? Apa mereka teman dari K-" Orion melihat ke belakang.

"Tuan!!!" Argus berkata. Orion bereaksi dan kembali melihat ke depan.

BUM

Orion terlempar ke samping dengan menghantam beberapa pohon hingga tumbang dan akhirnya terduduk lemah di salah satu pohon itu, semua yang ada di sana terkejut.

Naga itu baru saja menghantam Orion dengan salah satu kakinya, dia melihat ke arah Argus dan yang lainnya. Lalu mulai menyerang mereka dengan kakinya yang cukup besar itu, mereka semua berpencar untuk menghindari itu.

"Kita harus pergi dari sini!!!" Kata salah satu harpie.

Harpie lainnya tentu setuju, mereka pun bergegas untuk pergi menjauh. Namun kesempatan untuk lari baru saja menghilang, naga itu menciptakan sebuah dinding dari tanah yang cukup tinggi dan mengelilingi mereka.

"Terbang!!!" Para harpie pun mengepakkan sayap mereka.

Naga itu melihat ke beberapa harpie yang mencoba untuk terbang melewati dinding buatannya, dia membuka mulut dan puluhan batu berterbangan ke arah mereka seperti air hujan. Batu-batu itu mengenai mereka dan membuat mereka terjatuh.

Naga itu pun mendekati mereka dengan cepat, namun para harpie berhasil menghindar dari naga itu. Mereka tentu tahu apa yang akan menimpa mereka, jika terlalu dekat dengan naga itu.

"Dasar payah, kenapa kemari kalau takut?" Rover berkata.

"Senior-Rover, bagaimana dengan tuan?" Argus melihat ke Rover yang agak jauh di sampingnya.

"Sepertinya tuan masih hidup, aku melihat bagaimana dia melindungi diri dalam waktu sesingkat itu. Kita juga tidak dalam keadaan yang baik, jangan lengah sedikit pun" Rover berkata.

"Lalu, bagaimana?"

"…."Rover terdiam.

"Argus, tolong alihkan perhatiannya sebentar"

"Baik" Argus mengepakkan sayapnya dan terbang ke arah naga itu.

" Hei, kau. Kau kenalan mereka, kan?" Rover melihat ke Kay.

"Ka-kau, bukankah kau baru saja di hantam oleh naga itu?" Kay tampak terkejut.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, sekarang dengar kan aku. Jika kau dan teman-teman mu ingin hidup" Rover melirik ke teman-teman Kay.

...

Orion terduduk lemah di bawah sebuah pohon, dia berada di ambang antara sadar dan pingsan. Sekujur tubuhnya terasa sakit dan berat, kepalanya pusing dan dia juga sedang berpikir untuk itu.

'Ah….Kepala ku sakit sekali…' Orion memegang dahinya, kepalanya terasa berdenyut.

'Sepertinya tangan kanan ku patah…' Orion melihat ke tangan kanannya.

Tangan kanannya tidak seperti biasanya, bisa di lihat jelas pergeseran posisi tulang lengannya. Luka yang sebelumnya dia tutup, kembali terbuka dan mengeluarkan darah. Orion mencoba berdiri, namun tubuhnya memaksanya untuk tetap seperti sebelumnya.

Orion pun kembali duduk, dia menyeka darah yang ada di hidungnya. Orion melihat jauh ke depan, di sana ada sebuah dinding tanah yang tinggi.

"Hah…." Orion menghembuskan nafas panjang.

"Aku ingin pulang" Orion menyandarkan kepalanya ke pohon dan menutup matanya.

…..

Di dalam arena yang di buat oleh Ground dragon, Rover sudah menyusun rencana untuk itu. Dia menggunakan pengetahuannya di masa lalu, untuk mengalahkan naga yang dulu dengan mudahnya dia kalahkan.

Beberapa harpie dan Argus sedang terbang di sekitaran naga itu, sesuai dengan instruksi dari Rover. Naga itu berhasil terpancing dengan kehadiran dari Argus dan yang lainnya, naga itu terus saja menembakkan puluhan batu kepada mereka.

Sisanya yang masih di bawah, akan menyerang naga itu. Rover berniat menyerang naga itu dari 2 sisi, dengan harapan. Jika yang ada di udara di serang, maka yang di bawah akan menyerang naga itu dan begitu juga dengan sebaliknya.

"Semuanya menjauh, ekor naga itu datang!!!" Rover berkata.

Rover dan beberapa harpie langsung menjauh dari naga itu, kibasan ekor naga itu menyapu arena sekitar. Argus dan para harpie yang ada di udara pun melancarkan serangan mereka, beberapa menggunakan sihir dan beberapa menggunakan serangan langsung.

'Senior-Rover memang hebat, dia seperti tuan saja. Bisa menyusun rencana yang seperti ini'

Alasan kenapa Argus memanggil Rover dengan sebutan "Senior" karena Rover adalah iblis yang hidup dari ribuan tahun yang lalu dan karena Rover adalah iblis yang terlebih dahulu bersama Orion, namun.

Terlepas dari kedatangan Rover sebagai iblis yang lebih dahulu bersama Orion, Argus mengakui Rover. Sebagai salah satu dari leluhur iblis, Argus mengatakan bahwa Rover termasuk ke dalam sejarah pada benua Zephis.

"ROAR!!!!" Ground dragon menghentakkan salah satu kakinya dan meraung.

Pada saat itu juga, muncul tanah-tanah tajam yang menjulang ke atas. Rover dan yang lainnya tergores karena itu dan lengah sesaat, ground dragon memanfaatkan itu dan menyapu semua yang ada di sana dengan ekornya yang keras dan panjang itu.

Rover dan beberapa harpie terhempas hingga menghantam dinding tanah, Argus dan yang lainnya terkejut. Naga itu membuka mulutnya ke arah mereka, puluhan batu tertembak kepada mereka. Argus dan yang lainnya menghindari itu, meski mereka tidak bisa menghindari semuanya.

Beberapa harpie terjatuh, begitu batu-batu itu menghantam mereka. Argus memutuskan untuk terbang lebih tinggi dan beberapa harpie memutuskan untuk mendarat, konsentrasi naga itu kembali terbagi.

Karena dia melihat Argus yang semakin jauh ke atas, dia pun memutuskan untuk mengejar para harpie yang ada di bawah. Dia mengibaskan ekornya ke para harpie, para harpie yang tersisa berhasil menghindar dan menyerangnya menggunakan sihir mereka.

Argus melayang dan menatap ke bawah, tepat di bawahnya terdapat naga itu yang sedang berurusan dengan para harpie. Argus menggenggam pedangnya dengan erat, kobaran api hitam muncul menutupi bilah pedang itu.

Argus melesat turun dengan cepat, di bantu dengan dorongan sayapnya. Argus bersiap dengan pedangnya dan dia pun memutar tubuhnya, kobaran api hitam mengikuti gerakan tubuhnya dan berputar di sekitar dirinya.

SLASH

Sebuah tebasan tunggal yang panjang menggores tubuh naga itu, bekas tebasan itu di tutupi oleh kobaran api hitam yang ada di sana. Naga itu meraung kesakitan dan itu membuat yang lainnya terkejut, serangan Argus berhasil memberikan dampak yang besar kepada naga itu.

"Kerja bagus, Argus" Rover yang sudah berdiri kembali berkata, dia langsung melihat ke tempat Argus.

Argus yang melesat terlalu cepat, tidak bisa menahan tubuhnya untuk tidak jatuh lebih jauh dan berakhir dengan dirinya yang menghantam tanah. Retakan tercipta di sekitara Argus yang terbaring lemas itu, naga itu melihat ke Argus.

Dia yang bisa merasakan bahwa rasa sakit yang dia alami itu berasa dari Argus, mengibaskan ekornya kepada Argus.

BUK

Argus terhempas oleh tamparan keras dari ekor yang keras itu, hingga dirinya membuat dinding tanah itu hancur dan dirinya sendiri keluar dari arena itu.

Ground dragon berjalan menuju Argus, dia tidak mempedulikan Rover dan yang lainnya. Dia menghancurkan dinding yang ada di depannya hanya dengan menabrak dinding itu saja, Argus masih terbaring lemah.

"Ah, kepala ku pusing sekali…[Aeriel slash] yang seperti itu tidak boleh ku pakai sembarangan…" Argus mengusap kepalanya sendiri.

"Tubuh ku juga sakit akibat tamparan ekor itu"

Rover dan para harpie mencoba untuk menyerang naga itu, namun serangan mereka tidak di pedulikan dan naga itu tetap melangkah menuju Argus.

"Gawat…" Rover dengan segera menuju ke Argus.

"Argus, kau sudah sadar?" Rover melihat ke Argus.

"Ya, kira-kira begitu…." Argus mencoba berdiri, Rover pun membantunya.

"Terima kasih"

"Ayo kita per-" Rover dan Argus terkejut.

Naga itu ada di depan mereka, naga itu mengangkat kedua kaki depannya dan menjatuhkannya kepada Argus dan Rover. Argus dan Rover tahu, bahwa mereka tidak sempat untuk pergi. Tapi mereka berniat untuk melawan serangan itu, mereka berdua bersiap.

BUM

Para harpie yang menuju ke sana, Argus dan Rover. Mereka semua terkejut, Ground dragon yang tadi ada di hadapan Argus dan Rover. Terlempar kembali ke belakang, hingga naga itu menghancurkan arena yang dia bentuk sendiri.

.

[Skill: [Havoc blow] memperoleh + 2.000 (+50%) poin pengalaman]

[Skill: [Havoc blow] naik ke tingkat 4]

.

Argus dan Rover lebih terkejut dengan sosok yang ada di depan mereka, Orion berdiri beberapa langkah di depan mereka.

"Kalian melakukanya dengan baik…" Mata emas Orion yang menyala menatap mereka, itu membuat Argus dan Rover bergedik.

"Sekarang, serahkan saja kepada ku" Orion menghilang dari hadapan mereka.