webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
92 Chs

Aku Tidak Merasa Tersinggung

Orion tertarik dengan apa yang sebelumnya diberitahukan oleh Dale kepada dirinya, itu memberinya ide untuk menyamarkan keberadaan penyimpanan System.

Dia yakin bahwa orang-orang tidak mungkin tidak tertarik dengan penyimpanannya yang tidak di dukung oleh aksesoris penyimpanan.

"Baiklah, apa kalian berdua sudah siap?" Glen yang berbeda di antara mereka berkata, Orion dan Dale mengangguk.

"Kalau begitu, mulai"

Orion dan Dale sama-sama maju untuk langsung menyerang, bilah pedang dan ujung tombak bertemu. Orion menyadari betapa berbedanya kemampuan Dale dari teman-temannya yang sama-sama menggunakan tombak.

Dia sama sekali tidak bisa mendekati Dale, Dale selalu mencegah Orion untuk mendekatinya dengan cara terus menyerangnya. Dale bahkan tidak membiarkan Orion mengambil langkah mundur, Orion mulai terdesak.

'Aku sama sekali belum pernah bertemu dengan lawan yang terampil dalam menggunakan tombak seperti senior-Dale, di banding dengan teman-teman lainnya. Dia jauh berbeda'

Orion melihat sedikit kesempatan, dia dengan cepat mengayunkan tangannya dan itu di ikuti oleh semburan api yang melesat ke arah Dale.

Dale tidak terlihat panik sedikit pun, meski semburan api itu sangat dekat dengannya. Dale langsung memutar tombaknya, semburan api itu melenceng ke arah lain. Orion tampak terkejut, dia tidak tahu bahwa sihir bisa dialihkan hanya dengan senjata biasa.

Dale kembali menyerang Orion, Orion langsung mundur dan membuat dinding tanah agar dia bisa mendapatkan sedikit kelonggaran dari Dale.

BUM

Dinding tanah itu hancur, Orion terlempar kebelakang sedikit. Ada kobaran api di sekitar dinding itu, Dale langsung mengejar Orion. Orion yang tadi langsung berdiri, juga kembali melesat ke arahnya.

.

[Skill: [Terra wall] memperoleh +50 (+5%) poin pengalaman]

[Skill: [Terra wall] naik ke tingkat 8]

.

Kecepatan serangan Dale berubah jadi lebih cepat, Orion memiliki refleks yang terasah dan itu tidak menyulitkan dirinya begitu besar. Orion memberikan perlawanan yang lebih berarti dari sebelumnya.

Serangan Dale yang sebelumnya hanya bisa dia hindari dan tepis beberapa kali, kini bisa dia tepis sepenuhnya dengan mudah dan dia juga bisa melancarkan serangannya beberapa kali sekarang.

'Serangannya jadi lebih agresif' Dale terkejut dengan perubahan pada serangan Orion.

Dale mundur, dia juga melempar 3 bola api kepada Orion. Orion dengan cepat menepis ketiga bola api itu dengan hembusan udara dari [Wind slap]. Meski tidak semuanya bisa di tepis jauh-jauh, Orion terkena sedikit lidah api.

.

[Skill:[Wind slap] memperoleh+50(+5%)poin pengalaman]

.

Orion tidak menyia-nyiakan kesempatan, dia sudah mulai terbiasa dengan serangan Dale dan dia juga sudah memikirkan beberapa langkah yang selanjutnya akan dia ambil.

Orion melesat dengan cepat ke arah Dale, Dale langsung bersiap dengan tombaknya. Dia kembali berniat untuk menjaga jarak dari Orion dengan cara menggunakan kelebihan dari tombak yang memiliki jangkauan serangan yang lebih luas.

SRET

Orion melempar pedangnya ke atas, Dale tidak tahu apa yang Orion pikiran hingga dia membuang senjatanya ke atas. Tindakan itu membuat Dale dengan spontan melihat ke arah pedang itu berada.

BUK

Orion menendang kaki Dale, Dale kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Orion melompat untuk mengambil pedangnya itu berniat untuk menghunuskan pedangnya kepada Dale, Dale mengira Orion akan menyerangnya.

KLANG

Pedang Orion patah begitu berada di sekitar Dale, Orion mundur dengan cepat. Dia melihat ke pedangnya itu dengan bingung.

'Apa yang terjadi?' Orion kembali melihat kearah Dale, dia kembali terkejut.

Dale di tutupi oleh sebuah bola biru transparan, Orion yang tidak tahu hanya bisa melihat ke arah Glen. Berharap Glen mau menjelaskan apa yang terjadi, Glen pun mengerti maksud Orion.

"Ah, benar juga. Kau belum belajar cara menggunakan perisai Mana, kau akan mempelajarinya nanti di akademi" Glen tertawa kecil.

"Maaf Orion, ku pikir kau tadi ingin menyerang ku. Makanya aku refleks membuat perisai Mana ini" Sekarang perisai itu lenyap sepenuhnya.

"Tidak mungkin aku akan melukai mu, senior..." Orion melihat kembali ke pedangnya.

"Hah...." Dia menghembuskan nafas panjang.

"Sekali lagi, aku minta maaf"

"Tidak masalah, tapi. Apakah di kota ini ada Blacksmith?"

"Tentu saja ada, ini adalah ibu kota Anfield. Banyak hal-hal yang tersedia disini" Glen berkata.

"Mungkin aku akan kesana nanti"

"Aku akan menemani mu, Orion. Itupun jika kau mau dan mengizinkan ku"

"Aku menghargai niat baikmu, senior. Tapi aku akan pergi bersama Kiara dan Kiana, sekalian jalan-jalan agar kami terbiasa dengan kota ini" Orion berkata.

"Ada beberapa tempat Blacksmith disini, tapi aku menyarankan agar kau pergi ke tempat tuan Qin. Dia adalah Blacksmith yang handal" Glen berkata, Dale mengangguk tanda setuju.

"Baik, aku akan kesana"

"Kesampingkan masalah pedang itu, ternyata kau cukup hebat menggunakan pedang" Glen melihat ke pedang Orion yang patah itu.

"Terima kasih atas pujiannya, senior. Tapi aku masih belum apa-apa dibandingkan dengan orang-orang yang ada di akademi ini"

"Mungkin itu benar, tapi jika kau terus berlatih. Maka itu bukanlah hal yang sulit"

"Dan juga, Orion. Aku rasa kau harus belajar beberapa skill kedepannya, aku merasa bahwa opsi pilihan skill mu sangat terbatas. Apa aku benar?" Dale berkata.

"Iya, itu benar. Tapi akan sedikit sulit jika aku tidak memiliki petunjuk apapun, tentang skill yang akan ku pelajari"

"Oh, untuk itu. Kau tidak perlu khawatir, Orion. Akademi kita memiliki perpustakaan yang besar dan itu berisi berbagai macam pengetahuan, tentu saja banyak juga buku yang berisikan sebuah skill didalamnya" Glen berkata sambil menepuk bahu Orion.

"Senang mendengar itu" Orion tersenyum tipis.

Orion pergi dari lapangan, meninggalkan Dale dan Glen. Dale merasa tidak nyaman karena dia menyebabkan kerugian kepada Orion, meski dia tahu bahwa Orion sama sekali tidak mempermasalahkan itu.

Orion sampai di asrama, dia terlebih dahulu kemudian ke kamarnya untuk istirahat sejenak. Orion berbaring di kasur, dia melihat ke sisa pedangnya yang kurang dari setengah.

'Perisai Mana, pada tahun ke berapa aku bisa mempelajari itu? Entah kenapa aku menjadi bersemangat tentang sekolah ini' Orion tersenyum tipis.

Orion menyimpan kembali pedang besinya yang sudah patah itu, dia mengeluarkan kantung uangnya dan melihat isinya.

"Berkat aku yang masuk ke peringkat teratas pada daftar murid baru, aku mendapatkan kelonggaran biaya yang besar. Sehingga uang ku masih terbilang utuh" Dia kembali memasukkan kantung itu ke penyimpanannya.

Orion berbaring untuk beberapa waktu dan setelah merasa cukup dengan itu, dia pergi keluar lalu turun untuk mencari Kiara dan Kiana.

Orion menemukan mereka berdua sedang bersama Starla, mereka bertiga sedang melihat sebuah majalah.

"Apakah Orion membutuhkan sesuatu?" Kiara yang pertama kali menyadari kedatangan Orion bertanya.

"Aku tidak membutuhkan sesuatu, tapi. Aku membutuhkan mu dan Kiana"

"Ada apa, Orion?" Kiana bertanya.

"Apa kalian mau ikut bersama ku ke kota?"

"Mau!!!" Mereka berdua menjawab dengan semangat.

"Kalian sangat bersemangat, ya" Orion tersenyum tipis.

"Senior-Starla, apa mau ikut?" Kiana bertanya.

"Eee....Jika Orion mengizinkan, aku mau" Starla melihat ke Orion, Kiara dan Kiana juga ikut melihat ke Orion.

"Jika ini hanya jalan-jalan biasa, aku tidak menolaknya. Tapi saat ini, aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama mereka berdua saja terlebih dahulu. Ku harap senior mengerti maksud ku" Orion berkata.

Saat ini dia ingin menghabiskan waktu bersama kedua kekasihnya itu, dengan kehadiran Starla. Maka itu sedikit mengganggunya, karena Starla adalah orang luar.

"Ah, tentu aku mengerti. Aku tidak merasa tersinggung atau semacamnya, kok" Starla tersenyum.

'Tidak, kau merasa tersinggung. Perkataan tambahan mu itu, menjelaskan semuanya. Padahal aku tidak bertanya soal itu' Orion berkata di pikirannya.

Orion hanya membiarkan itu berlalu, karena dia tidak terlalu peduli tentang Starla yang tersinggung atau apapun itu. Orion dan kedua kekasihnya pergi meninggalkan Starla sendiri, tentu saja mereka melakukan basa-basi kecil sebelum pergi.

Orion berjalan keluar dari akademi dengan diapit oleh dua gadis yang menawan, mereka berdua menyilang kan tangan mereka dengan tangan Orion.

'Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali berkencan. Namun kali ini berkencan dengan 2 gadis sekaligus' Orion melirik Kiara dan Kiana.

Orion melepaskan kedua tangan yang bersilangan dengan tangannya, Kiara dan Kiana tampak terkejut. Seketika mereka merasa kecewa dan sedih karena Orion yang tidak tertarik dengan itu.

TAP

Mereka berdua bergeming, begitu merasakan bahwa telapak tangan mereka bersentuhan dengan telapak tangan Orion dan tangan mereka di genggaman oleh tangan Orion.

"Jadi, kita akan kemana?" Tanya Orion.

"Kiara juga tidak tahu harus kemana, karena kita baru saja sampai disini kemarin"

"Kalau kau mau kemana, Orion?" Kiana bertanya.

"Aku ingin pergi ke tempat Blacksmith, pedang ku patah"

"Apa itu pedang besi yang Orion miliki dulu?" Kiara melirik Orion.

"Iya" Orion mengangguk.

"Memangnya apa yang terjadi? Hingga pedang itu sampai patah?" Kiana juga melirik Orion.

"Bagaimana jika kita bertanya dulu kepada seseorang, di mana letak Blacksmith disini. Nanti akan ku ceritakan selagi kita ke sana, bagaimana?"

"Itu mungkin lebih baik, agar kita juga sekalian ke tempat tujuan" Kiana mengangguk.

Mereka bertiga mendekati seorang pria Elf, dia sedang terlihat memilih sesuatu yang ada di tempat jualan itu.

Orion menyapa Elf itu dan pria itu menjawab dengan ramah, Orion tanpa basa-basi langsung bertanya tentang tempat yang dia cari. Pria itu dengan ramah memberikan petunjuk, mereka bertiga pun pergi ke arah yang diberikan.

Orion bisa merasakan bahwa orang-orang di sekitar mereka melihat kearahnya, namun dia tidak tahu kenapa dan dia juga tidak peduli. Kiara dan Kiana juga merasakan itu, mereka menggenggam tangan Orion lebih erat.