webnovel

Surrounded By Powerful Men

Bermula dengan seorang gadis yang bernama Selena Rosellea Parker yang sering di buli di sekolahnya oleh rakan sekelasnya yang merupakan Gangster kawasan itu.Oleh disebabkan pengaruh pembuli yang besar,Selena terpaksa berdiam diri bagi melindungi keluarga dari menjadi mangsa. . . . Dalam perjalanan dari sekolah, Selena berjalan menuju ke tandas awam di kawasan itu sambil membawa buku sekolah dan satu buku berwarna biru yang merupakan tempat luahan perasaannya dengan pakaian yang kotor. Selena menangis teresak-esak di sudut tandas awam itu sambil tangannya sibuk menulis sesuatu di dalam diari birunya. . . . Selena Rosellea Parker,seorang gadis yang berwajah jelita namun terhalang dengan kaca mata besarnya.Walaupun begitu dia sering dibuli kerana kesenyapan dan kelembutannya. Setelah pertemuan dengan seorang Mafia King,hidupnya berubah 360 darjah.Musuh mula mencari dan mengincar dirinya kerana menjadi dambaan sang raja. Bahkan benteng hati sepupu dan bawahan sang raja turut tergugat dengan kelembutan si gadis.Musuh juga mula terjatuh ke dalamnya. . . . Siapakah yang bakal mendapat hati gadis ini?Apakah ada rahsia yang tak dijangka bakal muncul?

Sam_Azwa · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
20 Chs

Gurauan

⚠️ Before you read this story, please follow my account ⚠️

'Adakah ini dimaksudkan lamaran...?: Selena bermonolog.Wajahnya berona merah. Rona merah itu sama sekali tidak dapat ditutup.

Steven Hilderson tersenyum saat melihat si gadis itu blushing . Gadis itu sama sekali tidak pandai untuk menipu bahka wajahnya terlalu terlihat jujur.

'Comel,' ujar batin Steven Hilderson. Itu ungkapan yang dapat dia katakan saat ini.

"Hisss-"Luka tembakan Steven tiba-tiba terasa sakit. Lukanya kembali sakit mungkin disebabkan banyak bergerak beberapa kali. Atau sebab dia belum mencuci luka itu lagi. Ya, itu mungkin terjadi.

"Kenapa,Tuan Steven?"Tanya Selena Parker.Wajahnya terlihat bimbang. Rona merah di wajahnya menghilang malahan diganti dengan riak wajah yang cemas dan bimbang.

Ingatan tentang insiden tembakan ketika Steven Hilderson menyelamatkannya terlintas di fikiran. Dia teringat yang tuan muda itu terkena tembakan saat menyelamatkan dirinya.

"Tuan Steven terkena tembakan?"tanya Selena Rosellea Parker dengan bimbang.

"Biar saya check belakang,Tuan,ya?" Sambung Selena Rosellea lagi.

"Takpe saya okay jer...Sikit je tu..."Steven Hilderson membalas.Lelaki itu tersenyum.Steven juga takut dirinya tidak dapat mengawal nafsu ghairahnya nanti apabila tangan mulus itu menyentuh kulitnya.Namun dirinya merasa senang kerana gadis idaman mengambil berat tentang dirinya. Mana tidaknya kan?

"Ta,tak,Tuan.Saya akan rasa bersalah nanti,"Mata Selena mula berair.Dia terharu Steven menyelamatkannya. Tidak pernah ada yang mengambil berat sebegitu rupa terhadapnya melainkan sang ibu dan SESEORANG itu...

'Sorry,baby girl,if can't control my lust..."Dia berbicara di dalam hatinya.Steven menghembuskan nafasnya lalu membuka baju-T yang dipakainya dan muncul lah six pack yang menggiurkan. Badan atletis dengan v- shape yang sempurna dan wajah yang tampan sesungguhnya idaman para wanita di luar sana.

Selena Rosellea juga sempat melirik tubuh lelaki tampan itu sekilas. Ya, tidak dapat dinafikan Steven Hilderson itu seorang yang... handsome dan menggiurkan.

Selena mendapati balutan luka yang menutupi dada sasa Steven hingga ke bahagian belakang.

Steven kemudian memutarkan tubuhnya membelakangi Selena.Luka itu mengeluarkan darah dan menodai balutan itu.

Selena mendekati Steven Hilderson dan menyentuh lembut belakang Steven. Jemari halus dan lembut menelusuri lekuk tubuh sang tuan muda itu.

"Saya akan bersihkan luka,Tuan,"Selena kemudian melilau di sekitarnya untuk mencari  medic kit.Steven yang menyedari tindakan Selena menudingkan jarinya ke arah laci.

Selena bergegas ke laci yang ditunjukkan Steven.Gadis itu membuka laci dan mengambil medic kit yang ada di dalamnya dan kembali ke Steven yang berada di hujung katil itu.Dia meletakkan punggungnya di hujung katil di belakang Steven.

Selena membuka balutan yang bercak darah itu perlahan-lahan,bimbang Steven merasa kesakitan.Balutan itu kemudian diletakkan di sampingnya.

Selena meniup luka Steven dan menyebabkan Steven tersentak dengan tindakan itu.Lelaki itu ingin mendesah namun ditahannya.

Selena membersihkan luka Steven dengan berhati-hati dengan menggunakan peralatan yang ada di dalam medic kit itu.Setelah itu dia membalutnya kembali menggunakan pembalut baru dengan penuh teliti.Akhinya selesai kerjanya dan bangun dari tempatnya untuk membereskan kerjanya tadi.

Tanpa aba-aba,Steven merenggut tangan Selena Rosellea lalu merebahkannya di katil empuk itu.Steven menindih tubuh mungil Selena dari atas.Steven memandang Selena.

"A,apa yang Tuan nak bu,buat..." tanya Selena Rosellea dengan gugup sekali. Dia menggemgam erat gaun Ralph Lauren yang dikenakan di badannya itu. Berada di bawah dominasi badan kekar dan wajah tampan seorang Steven Hilderson bukanlah sesuatu yang mudah untuk dikawal.

"You need to pay what you've done,baby girl.You've touch my precious body anyway and yeah...you need to pay,hm?"Ujar Steven.Dia tak lagi mampu menahan ghairahnya.

Selena menelan liurnya.Kini dia berada di bawah seorang lelaki tampan yang sedang menggodanya.

"Ba,bayar?Sa,saya takde duit..."Balasnya.

"Well,what about you pay it with your body?" Steven Hilderson memberi pertanyaan kepada sang gadis mungil itu.

Selena tergamam.Dia hilang segala kosa kata saat ini.Wajahnya bertukar pucat dan tidak bereaksi sama sekali.

Kemudian, Selena menutup matanya.Sepertinya merelakan apa yang ingin dilakukan Steven.Tambahan pula Selena bukan yang suka menyimpan hutang dan dia tiada wang untuk membayarnya dengan kondisi keluarganya yang miskin.Dia merelakan tubuhnya diperlakukan oleh Steven dengan rela untuk melunasi hutang.

Steven Hilderson mendekatkan wajahnya dengan Selena.

"Silly girl,I'm just teasing you.How can you take it seriously?" Ujar Steven bernada gurauan. Polos itu lah perkataan yang dapat diungkap kepada gadis di bawahnya ini.

"Huh?"Selena membuka matanya.Dia melihat Steven sedang tersenyum.Steven bangun dan mengangkat Selena.Gadis itu hanya membiarkan tubuhnya diangkat oleh lelaki itu.

"If i want you to be mine,it won't this way.I will make you mine one day.If I can't it was my badluck,"Sambungnya.

Selena memandang Steven dengan dalam. Dia seolah jatuh ke dalam lautan yang luas. Pandangan mata itu seoalah satu hipnotis yang memabukkan.

"Tidurlah.Saya akan hantar awak balik esok,"Ujar Steven setelah membaringkan Selena di katil dan menyelimutkannya.

"Macam mana dengan,Tuan Steven?" Tanya si gadis lugu nan polos itu.

"Saya tidur di sofa jer,"balasnya.

Selena terdiam lalu dengan cepat mendongakkan kepala memandang Steven Hilderson.

"Tidur Sebelah saya,Tuan Steven?"

Steven memandang Selena. Steven Hilderson tidak menyangka gadis itu sungguh berani. Mengajakk seorang lelaki untuk tidur di sampingnya.

.

.

.

Selena meletakkan bantal peluk diantara mereka.Setelah itu masing-masing hanyut ke alam mimpi.

Tiba-tiba Steven Hilderson membuka matanya dan menoleh untuk melihat Selena sama ada dia telah tidur ataupun tidak.

Steven melihat gadis itu telah tidur.

"You love to sleep huh,baby girl?.Even with Rafael you can fall asleep easily.Such a cutie,"Ujar Steven Hilderson sambil memandang Selena yang tidur nyenyak sambil tangannya sibuk mengalihkan rambut Selena ke belakang telinga.

Tiba-tiba Selena bergerak dan memeluk Steven dengan erat.Mata gadis itu terpejam rapat. Steven Hilderson tidak bereaksi sama sekali saat itu. Jika dia bergerak nanti sedar pula si Selena ini. Namun Steven Hilderson tetap mendekatkan diri dengan Selena Rosellea. Tubuh mungil itu juga dipeluk Steven dengan erat. Gadis itu bahkan tidak berganjak saat memeluk Steven. Selena sesungguhnya seorang yang suka tidur. Aroma bunga ros menerpa hidung lelaki itu.

Steven pula tersengih,Suka lah tu gadis idaman peluk.

"Selena, I don't know if we gonna be like this if you know my real self, aku ni bukan baik sangat, aku ni kejam!" Ucap Steven Hilderson sambil mengusap lembut wajah Selena Rosellea yang terlena itu.

"Tapi aku buat semua orang yang seksa kau alami derita yang tak boleh diorang lupa, walaupun aku terpaksa korban dunia ni untuk kau," sambung Steven

Demi orang yang dicintainya, Steven Hilderson rela melakukan apa sahaja walaupun itu boleh meragut nyawa nya sendiri.

Lama- kelamaan Steven Hilderson turut menyusul Selena Rosellea untuk tidur. Mereka berduar tidur dengan lena.

.

.

.

Psst, votes and comments are free ✿ ♡