Keputusasaan

Leon yang sedang menangis tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.

"Aku juga ingin seperti mereka, tetapi aku tidak bisa!!" kata Leon berbicara pada dirinya sendiri.

"Kenapa! Kenapa! Kenapa aku tidak bisa seperti mereka!!"

"Kenapa Aku tidak bisa"

"Kenapa! Kenapa!"

"Kenapa!!"

"Ha...Ha....Ha...." Leon hanya bisa tertawa lemah sambil menangis.

Air matanya terus menetes.

"Kenapa hidup aku seperti ini?"

.....

"Sepertinya mereka tidak akan datang ke sini..."

"Aku hanya bisa dibohongi sama mereka"

Akhirnya Leon sudah mulai tenang dan hanya tertawa sambil menangis.

Leon yang mulai tenang, tiba-tiba dia mendengar sesuatu mendekatinya.

Dia melihat ke arah sumber suara itu, dan hanya yang dia lihat pohon saja.

"Apa cuma perasaan aku saja?"

Sebelum bisa menutup matanya, tiba-tiba ada sebuah siluet mendekati Leon.

....

Ketika Leon melihat siluet itu, sebelum dia bisa berpikir, siluet itu sudah mendekatinya.

Yang hanya dia rasakan sesuatu yang panas ke arah Perutnya.

Terdengar suara tusukan "Splashhhhh"

Leon merasakan sesuatu yang menusuk di perutnya.

Leon tidak bisa merasa apapun, yang hanya dia rasa adalah ada sesuatu di perutnya. Dia terlihat sangat kaget dan wajah tampan Leon terlihat sangat pucat sekali, ada darah menetes di antara bibirnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi!?"

"Ada apa ini!?"

Leon yang terlihat pucat sekali, dia mencoba untuk melihat hal yang ada di perutnya itu, dan dia melihat sebuat tangan yang putih sekali, terlihat tidak kena matahari sama sekali. Kemudian dia mencoba untuk melihat orang yang menusuk dengan tangannya itu.

Leon memberanikan diri untuk melihat orang yang menusuknya itu.

Dia melihat tangan itu yang ada diperutnya, dia mulai perlahan-lahan untuk melihat orang itu. satu detik, dua detik, dan tiga detik, Akhirnya Leon melihat Orang yang menusuknya itu.

"!!!!"

....

Leon melihat penampilan orang itu. Dia melihat orang yang kelihatan gila dan menakutkan. Apa yang membuatnya menakutkan, Ketika Leon melihat Mata Orang yang kelihatan gila itu. Orang yang kelihatan gila itu memiliki mata berwarna merah seperti darah.

Orang yang kelihatan gila itu melihat mangsanya yang ada di depan matanya.

Orang gila itu merasa sangat senang sekali, dan dia tertawa:

"Akhirnya, di dunia ini aku bisa menghilangkan rasa hausku"

"Ha Ha Ha Ha Ha!!!"

Orang gila menjilat darah yang ada di dekat bibirnya itu, darah yang dijilatnya itu adalah darahnya Leon.

Ketika Orang menjilat darah itu, terlihat giginya mempunyai taring yang tajam.

...

Leon melihat mata merah itu membuatnya ingin berteriak tetapi dia tidak memiliki kekuatan berteriak, karena dia bisa merasakan perutnya mengeluarkan sesuatu.

Dia tahu bahwa itu adalah darahnya, darahnya terus mengalir tanpa henti.

Hanya satu yang ada didalam pikiran Leon.

"Kenapa ini terjadi padaku?"

Tiba-tiba Leon merasakan sesuatu yang lepas di perutnya.

Yang lepas dari perutnya adalah tangan orang gila dengan mata merah itu.

Leon pun jatuh ketika tangan itu lepas dari tangan itu.

Orang gila dengan mata merah itu menjilati darah Leon yang ada ditangannya dan dia sangat menikmatinya.

Orang gila itu merasa senang ketika dia bisa mencicipi darah yang sangat segar ini.

"Cuma mencicipi darahnya sudah sangat lezat!"

"Apalagi minum secara langsung!"

Orang gila itu melihat Leon yang kelihatannya akan mati dan dapat dilihat di perut Leon ada lubang besar karena serangan orang gila itu.

Leon mengeluarkan banyak sekali darah, sampai bajunya yang berwarna putih menjadi merah, dan darahnya masih terus mengalir.

Leon yang mulai kehilangan kesadaran, dia melihat ada sesuatu yang mendekatinya dan Leon tahu yang mendekatinya itu adalah orang gila itu.

Leon merasakan ada yang mengangkatnya tapi dia tidak bisa bergerak sama sekali.

Orang gila dengan mata merah itu menarik baju Leon yang telah bersimbah darah dan mengangkatnya, Wajah Orang gila itu mendekati Leher Leon.

Taring Orang gila itu terlihat mulai mendekati lehernya Leon dan siap untuk mengigitnya.

Leon merasa keputusasaan, ketika dia hanya bisa melihat orang gila itu mendekati Lehernya.

"Apa aku akan mati...."