webnovel

Setan doyan sambel

"Bagaimana Mas, tentang tanda tangan Garra. Kenapa sampai sekarang belum ada kabar? Kamu ini bisa bekerja tidak sih?" bentak Sintia pada suaminya di dalam ruangan khusus milik mereka.

"Sabar Sintia.. Aku sudah menyuruh istri bodohnya itu untuk membicarakan nya pada Garra. Sebentar lagi, semua ini akan atas nama Garra." jawab Abraham.

"Lalu setelah Garra Wafat, maka akan pindah atas nama Gadis itu. Dan setelah itu... Kita baru akan mengambil nya." timbal Sintia. Tertawa puas.

"Nama kita tetap baik. Harta menjadi milik kita." Abraham menjentil hidung istrinya, ikut tertawa.

"Tapi mas.. kenapa Garra tidak mati mati. Apa kamu benar benar sudah mengarah kan Anton dengan baik?" tanya Sintia.

"Tentu saja. Kabar terakhir yang aku dengar langsung dari Mia, keadaan Garra semakin memburuk. Mungkin hanya tinggal menunggu hitungan hari saja. Pelan tapi pasti. Dan kematian nya sudah bisa di pastikan akibat kerusakan saraf. Tidak akan ada yang dapat mengungkapnya." Abraham semakin puas.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com