Chiraaz menelan ludahnya melihat Eljovan yang berdiri tidak jauh dari tempat duduknya bersama Fayaaz. Raut kepanikan nampak jelas di wajahnya, Chiraaz melirik Fayaaz yang duduk di sebelahnya. Sahabatnya itu malah tersenyum dengan santai.
"Tidak ada apa-apa, El," jawab Fayaaz.
"O yah? Kenapa wajah kalian tegang sekali? Seperti menyembunyikan sesuatu," tebak Eljovan.
"Hanya perasaanmu saja, El," sela Chiraaz.
"Benarkah?" Sebelah alis Eljovan terangkat.
"Iya El, ayo duduk," ajak Chiraaz.
"Makanan sudah siap, apa tidak sebaiknya kita makan saja?" tanya Eljovan.
"Ya, tentu saja sayang. Lagipula ini pertama kalinya Fayaaz datang dengan sengaja ke rumah kita," jawab Chiraaz.
"Baiklah, ayo kita semua makan dulu."
Chiraaz menggandeng tangan Fayaaz menuju meja makan. Melihat tindakan istrinya membuat hati Eljovan terbakar cemburu. Namun, sisi otak realistisnya masih berfungsi, Eljovan tahu Chiraaz dan Fayaaz hanya bersahabat.
***
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com