webnovel

stuck with yours love

Hi perkenalkan, aku Arnita perempuan yang terlahir dari keluarga sederhana tapi penuh kebahagian. Sampai pada suatu hari, ayah ibu ku meninggal dalam kecelakaan, dan adik tiri ibuku yang mengatakan akan mengurusku, tiba-tiba menjual semua aset keluargaku termasuk rumah yang aku tinggalkan. Dengan berbekal uang yang tidak seberapa aku dititipkan pada rumah yatim piatu, yang tidak jauh dari tempat tinggalku. aku beruntung karena Tuhan masih sayang padaku, pemilik yayasan yatim piatu itu tidak memiliki anak hingga aku di urus nya sampai dewasa. Keberuntungan aku tidak hanya sampai disitu, aku sekarang sudah menikah dengan anak bos yang kebetulan donatur tetap yayasan yatim piatu tempat aku dibesarkan. Bukan tanpa sengaja aku menikah dengannya tapi atas dasar cinta yang akhirnya tumbuh dihati kami. Bryan pria berwajah cantik karena wajahnya lebih mirip ibunya dari pada ayahnya.

rachma_akbari · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
282 Chs

Part 28. Janji Damar

Hujan diluar kafe semangkin deras, namun kami masih asyik berbincang-bincang santai setelah tadi pembicaraan serius mencapai kata sepakat. Tugas Damar adalah hanya sampai mencari tahu apa dibalik usaha dari Keluarga Wisley selain kelapa sawit dan sejauh mana kaitannya keluar wisley dengan Andini dan sebenarnya data yang diambil itu diberikan untuk siapa, karena sampai sejauh ini Andini masih benar-benar tertutup dan kami belum mendapatkan untuk apa dia mencuri data, kecuali dia jual pada orang yang merasa usahanya kami halangi.

Tiba-tiba aku jadi ingat perumpuan yang ditangkap bersamaan dengan Andini yang akhirnya kami lepaskan.

"Oya kalau perempuan yang waktu kita tangkap sedang bersama Andini bagaimana?" Aku jadi penasaran.

"Menurut informasi yang didapat kemarin, Dia tidak keluar dari rumahnya, yang keluar hanya pembantu rumahnya itupun hanya sekedar untuk pergi kewarung atau membeli sayuran pada tukang sayur yang lewat," Adi menjelaskan hasil pengintaian anak buahnya. Akan tetapi aku justru semangkin curiga.

"Tidak keluar rumah bukan berarti dia tidak melakukan apa-apakan?" Aku masih terus berfikir.

"Betul juga, Bagaimana dengan telepon yang kita sadap?" Tanya Bryan pada Adi.

"Teleponnya jarang aktif paling hanya untuk sekedar berbicara dengan teman-temannya digrup.

"Mungkin saja dia menggunakan telepon yang lain, orang seperti dia tidak mungkin betah diam dirumah kalau tidak terpaksa," Aku memandang Adi dan Bryan. mereka semakin tertarik dengan perkataanku.

"Coba lu nanti sekalian selidiki perempuan ini juga Di berikan data yang lu punya pada Damar, lu sudah suruh Randy buat cari latar belakang perempuan yang tidak kita anggap penting ini?" tanya Bryan pada Adi.

"Belum aku tidak begitu focus dengan perempuan itu, kalau begitu akan meminta Randy menyelidiki perempuan dan rumahnya sekalian," Adi lalu menelepon Randy dan menyuruh mencari info kekecil apapun dari perempuan tersebut.

"Ini foto dan keterangan perempuan ini gue kirim buat lu sebelum gue lupa ,"

Adi lalu mengirimkan foto dan Data perempuan tersebut pada Damar, tidak sepert yang kami sangka Damar sangat terkejut ketika kami menyerahkan foto perempuan tersebut padanya.

"Kenapa? lu kaget liat foto perempuan tersebut," melihat ekspresi Damar yang seperti habis melihat kuntilanak bergentayang membuat Bryan penasaran.

"Gue kenal perempuan ini, Karena perempuan ini juga, gua musti nginap di hotel Prodeo selama dua tahun, " Tarikan nafas panjang Damar membuat aku berfikir kalau dia punya rahasia yang cukup menarik dengan perempuan itu.

"Tapi yang perlu kalian tau, perempuan ini memilik rahasia besar dengan pemilik chemical inc industri. Sampai akhirnya aku keluar dari hotel prodeo, aku tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang selalu dipanggil giant bos itu oleh orang-orang dekatnya.

"Maksud lu, dulu lu kerja sama dia untuk jadi penjaga nih perempuan?" Tanya Adi penasaran.

"Yahhhh boleh dibilang begitu," Damar mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kamu memiliki hubungan istimewa dengan nya? Maaf aku bukan bermaksud ikut campur dengan kehidupan pribadimu?" Aku buru-buru meralat pertananyaanku. Kulihat Damar hanya tersenyum.

" Aku tidak akan menutup rahasia ini karena bagaimanapun juga, ini berhubungan dengan apa yang aku akan kerjakan sekarang," Damar memandang Kami.

"jika itu tidak berpengaruh besar pada apa yang sedang kita cari seperti lu gak perlu menceritakan kalau itu membuat lu gak nyaman," Bryan berusaha memaklumi keadaan Damar.

"Tidak, tidak apa-apa toh aku juga harus menjalani hidupku, aku tidak ingin terkubur dengan cerita masa laluku," Damar meneguk sisa kopi hitam digelasnya.

"Pada waktu itu aku sedang mrmbutuhkan uang yang lumayan besar, karena rumah ibuku akan disita, adik iparku menggadaikan rumah itu untuk modal usahanya, tapi temannya rupanya menipu adik iparku. Awalnya dia diiming-imingi profit yang besar dan menggiurkan, namun begitu masuk bulan keduaku temannya sudah tidak mengirimi keuntungan seperti bulan pertama dan setelah dicari ketempat kerjanya, diapun sudah tidak tinggal disana. Awalnya dia bisa membayar cicilan ke bank namun Adik iparku mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, aku yang sedang tidak bekerja akhirnya menerima tawaran untuk menjadi pengawal seorang perempuan yang merupakan wanita dari orang yang mereka panggil Giant Bos. Dan menurut mereka tidak ada satupun yang berani macam-macam dengan dirinya, karena sekali saja melakukan kesalah maka tidak ada ampun buat orang itu, " Damar mengeluarkan rokok putih dari saku celananya.

"Aku sedang hamil bisakah kamu tidak menyalakan rokok itu didepanku, kalau mau kamu bisa keluar dulu untuk merokok ," pintaku, karena jika dekat dengan aku Adi pun tidak berani untuk merokok.

"Ooh kamu sedang hamil? maaf aku tidak tau, selamat untuk kalian berdua," Damar hanya menumpukan rokok dan korek diatas meja.

"Terima kasih untuk doanya dan terima kasih untuk pengertiannya," kataku tulus.

"Tidak perlu berterima kasih, saya senang kamu memberitahu saya," Damar tersenyum kepadaku.

"Kamu sepertinya sangat beruntung memilik istri seperti dia," Damar menujukku dengan dagunya.

"Ya dia paket lengkap buatku," Bryan menepuk-nepuk punggu tanganku.

"KFC.... kali paket lengkap," Adi mulai usil kembali.

"Bro tidak ingin menikah, lihat sahabat kita dari tadi wajahnya bahagia walaupun dia sedang punya masalah," Damar menepuk bahu Adi yang duduk disebelahnya.

"uhuk uhuk uhuk," Adi hanya bisa terbatuk mendengarkan perkataan Damar.

"Dia lebih suka nyocol dari pada menikmatinya dengan utuh ," Sindirku, Bryan dan Damar tertawa mendengarkan perkataanku.

"Lalu bagaimana selanjutnya," Aku mengalihkan pembicaraannya, agar Adi tidak membalas sidiranku.

"Karena kami sering bersama, akhirnya kami terlibat cinta terlarang, Awalnya aku merasa dia benar-benar jatuh cinta padaku karena yang sering datang kekamarku secara diam-diam , Namun dugaanku salah ketika hubungan kami mulai terendus dan untuk membela dirinya, Keni berkata bahwa aku adalah orang yang memanfaatkan dirinya karena kesepian, karena dalam sebulan mereka hanya bertemu paling sering seminggu itupun hanya 2 jam, laki-laki itu akan menyuruh Keni datang ke Apartemennya dan dia tidak pernah mengunjungi Keni sekalipun, itu alasan Keni pada orang yang dipanggil Giant bos" Darma kembali mengambil nafasnya seperti ada sesak didadanya.

"Seperti pelengkap saja, sebenarnya mereka menikah atau bagaiman?" penasaranku semangkin menjadi.

"Aku tidak tau karena Keni tidak pernah mau membicarakannya dan jika aku bertanya diakan berkata , kita sedang bersenang-senang jangan pikirkan dia itu akan membuat dirinya ingin muntah, Seolah-olah pria itu suatu yang menyebalkan dan dia hanyanya merasa senang jika bersamaku," aku menatapnya ada rasa iba dihatiku bagaimana bisa orang segarang Damar ternyata bisa juga merasa setimentil jika bercerita tentang cintanya.

"Lalu apa hubungannya dengan lu, yang masuk hotel prodeo?" Bryan sepertinya sudah malas atau mungkin merasa kasihan mendengar cerita yang membuat Damar harus menarik nafas panjang berkali-kali.

"Aku dijebak, temanku meminta agar aku mengawasi Keni keclub, padahal setahu aku sudah dipindahkan kebagian pengamanan Pabrik, alasan temanku bahwa orang yangbharusnya menjalakan tugas, Sakit maka jadi aku lah yang diminta menggantikannya. Sebagai pegawai tentu saja aku tidak mungkin menolak perintah itu. Saat itu aku hanya mengawasi Keni yang sedang menikmati musik di sambil meminum minumannya yang ia pesan dan tidak hanya aku yang mengawalnya tapi beberapa orang juga turun mengawalnya. taknlama berselang itu, ada seorang pria dengan pakaian perlente mendekatinya, Biasanya pengawal akan mengusir orang yang mendekati tapi kali ini tidak, karena aku hanya disuruh mengawasi dari jauh dan tidak ada yang menghalangi pria itu mendekat, jadi aku pikir pria mungkin itu adalah orang yang dipanggil Giant bos. Kemudian tak lama, aku melihat pertengkaran diantara mereka aku berusaha mendekat tapi tiba-tiba seorang pria tinggi besar lebih besar dariku menahan pundakku dan langsung hendak memukulku, karena aku cukup waspada aku bisa menghindarinya seolah berada di ring tanding, perkelahianku dengan pria itu malah seperti ajang pertarungan dimana orang sekitarku justru menjadikan perkelahianku dengan orang tersebut sebagai arena perjudian, aku yang melihat Kearah keni yang sedang tertawa senang dan dia tertawa sambil bertepuk tangan sementara pria disebelahnya seperti senang dan menikmati perkelahianku. Ruang yang biasa digunakan untuk orang-orang berdisco berubah lengang dan hanya tinggal aku dan dia sana. Aku sadar bahwa aku sudah dijebak, aku tau jika aku kalah maka aku akan mati, dikepalaku hanya ada pikiran aku harus hidup, perkelahian kami akhirnya berakhir setelah hampir dua jam. karena aku berhasil melempar dirinya kearah meja bartender dan kepalanya tepat terbenturmengenai ujung meja bartender. Tapi setelah itu aku hilang ingatan karena seperti ada yang orang yang menembak dengan senjata bius sehingga aku tidak sadarkan diri, sadar-sadar aku sudah diborgol dan dibawa kekantor polisi," kembali Damar menarik nafas namun kali ini dia seperti lega dan terbebas dari apa yang terbebaninya.

"Sudah bro lupakan, Semoga ini bisa jadi pelajaran yang berharga, tapi seperti yang lu bilang lu harus mengubur masa lalu yang buruk dan harus bisa meneruskan hidup ditambah lagi lu punya adik, keponakan dan ibu yang masih ngebutuhin lu," Damar tersenyum lega beban dipundaknya seperti hilang. Semoga dia sudah benar-benar bisa berdamai dengan hatinya.

"!ku berjanji akan membantu kalian dengan sekuat tenagaku," ia memegang pundak Bryan dan Adi lalu mereka tertawa, aku melihat seperti ada semangat baru dari diri Damar.

Bersambung