webnovel

Story Of Naho Sasaki

Menceritakan masa SMP-nya Naho Sasaki. Naho yang berasal dari tahun 1500an di Jepang terpaksa harus pergi ke era modern dengan identitas baru. Namun, Naho harus menghadapi cobaan. Tapi, ada laki-laki yang dekat dengannya yang setia selalu menolongnya. Cerita ini hanya berfokus kepada Naho saja.

Radhian · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
16 Chs

3. Sekolah (Bagian 2)

Naho berada di kantin sekolah yang terpisah antara Indonesia dan Jepang, Naho menunggu di meja karena antrian panjang.

Naho begitu menunggu cukup lama, lalu, Naho melihat Isamu datang dengan membawa sesuatu yang Naho suka yang membuat Naho malu dengan Isamu.

Isamu duduk tepat di depan Naho kemudian memberikan itu ke Naho sehingga, membuat wajah Naho memerah, Isamu sampai bertanya:

(Isamu) "Kamu sakit ya, Sasaki?"

(Naho) "A-ak-aku enggak apa-apa!"

(Isamu) "Mending kamu ke UKS aja! daripada makin parah!"

 Naho tetap nolak tidak mau ke UKS padahal hanya malu saja. Naho mencoba untuk menenangkan diri.

Isamu tiba-tiba dipanggil oleh teman-temannya, Isamu langsung pergi. Naho hanya tersenyum dan pemberian dari Isamu itu Naho simpan.

Naho didatangi oleh Saika dan temannya, Naho langsung buru-buru menyimpan pemberian itu.

Teman Saika itu bernama Hana, asal Korea Selatan. Hana ingin mengajak Naho ke pohon sakura. Naho lalu nengok antrian dan antriannya masih panjang.

(Hana) "eh, gak jadi deh..."

(Naho) "eh, gak apa-apa aku ikut"

(Hana) "tap-"

(Naho) *berdiri dan memegang bahu Hana* "gak apa-apa, aku ikut aja dengan kalian!"

(Saika) "(tumben... biasanya murid Jepang banyak yang pendiam dan tertutup, tapi, Naho sangat berbeda dengan murid Jepang lainnya)"

Naho, Saika dan Hana pergi menuju ke pohon sakura sambil memperkenalkan mereka lebih dalam.

(Naho) "ehh... aku pikir kamu orang Malaysia, Saika... ternyata, kamu orang asli Indonesia"

(Saika) "hehehe..."

(Naho) "emangnya kenapa kamu pilih jurusan Jepang daripada jurusan Indonesia meskipun kamu orang Indonesia?"

(Saika) "aku pengen banget ke Jepang karena teknologi mereka canggih banget! pengen banget lanjut SMA di sana atau kuliah"

(Hana) "sama sih aku pengen ke Jepang juga karena pemandangannya yang indah"

(Naho) *memegang kedua tangan Saika dan Hana* "nanti kalau kita sudah lulus SMP, semoga kita masih bisa bertemu di Jepang... karena aku rencananya mau pulang ke Jepang"

Bel masuk kelas.

(Saika) "yahh... padahal pohonnya sudah deket"

(Hana) *menarik nafas*

(Naho) "yasudah, kita ke kelas, 'kan kita barengan"

(Saika & Hana) "ayok!"

Saat berada di lorong sekolah, Naho baru ingat, tadi saat sebelum istirahat, pulpen Naho macet. Jadi, Naho menyuruh kedua temannya untuk pergi duluan ke kelas, sedangkan Naho pergi ke kelasnya Isamu untuk meminjam pulpen Isamu, tapi Isamu belum datang.

Isamu akhirnya datang juga sendirian, Naho langsung minta Isamu untuk meminjamkan pulpennya.

(Naho) "CEPETAN!!"

(Isamu) "Iya, iya..."

Naho dilihati dan dibisiki oleh murid-murid Indonesia, Naho menjadi tidak nyaman.

(Isamu) "nih..."

(Naho) "makasih" *langsung berlari menuju ke kelasnya*

Di kelasnya, Naho menjadi tidak enak karena dibisiki oleh murid-murid Indonesia, Naho melamun dan tidak fokus pada pembelajaran.

Bel jam makan siang, teman-temannya pergi dan meninggalkan Naho sendirian. Tiba-tiba ada pengumuman dari sekolah, pulang dipercepat sampai jam setengah 1 siang setelah makan siang.

Naho yang mendengarnya langsung merapikan semua barang-barangnya. Tapi...

(Naho) "APA!! dimana kotak bekalku?!... oh iya astaga!! aku melupakannya!"

Naho membeli di kantin saja sebagai penggantinya, tapi, Isamu mengajaknya makan siang bersama di pohon sakura. Isamu juga menawarkan bekal yang dibawanya untuk Naho. Tapi, Naho tanya apakah Isamu kuat bila tidak makan seharian? Isamu, tetap diam dan mengajak Naho ke kursi kayu yang di sebelah pohon sakura di wilayah murid jepang. Lalu, mereka berdua duduk hanya mereka saja. Di sekitar mereka sepi karena murid lainnya sedang makan siang di belakang halaman sekolah.

Ternyata, Isamu membawa dua kotak.

(Isamu) "nih aku bawa dua... lain kali diingat lagi, ya!"

(Naho) "hehehe, iya, maaf"

Naho membuka kotaknya, isinya nasi semua Naho yakin pasti dagingnya ada dibaliknya. Dan benar dagingnya ada dibalik nasi.

Akhirnya mereka berdua makan siang bersama.

Untuk bab berikutnya berisikan 1000+ kata, karena, jumlah pembaca naik sedikit, yang pastinya membutuhkan waktu sedikit lama. Tapi, akan saya usahakan.

Terima Kasih

-Radhian

Radhiancreators' thoughts