Kami bertiga pun masuk kedalam ruangan tersebut. Suasana ruangannya pun kembali berubah menjadi keramaian yang penuh dengan kebisingan pengunjung dan juga binatang yang ada didalamnya. Sekilas ruangan ini terlihat seperti sebuah museum Dinosaurus yang ada di kehidupanku sebelumnya. namun bedanya beberapa dari Hewan disini dapat bergerak dengan leluasa. Bahkan diruangan ini tak hanya berisi Hewan darat saja, namun terdapat hewan yang bisa terbang, tempat ini bahkan menyediakan kolam dan aquarium raksasa untuk Hewan yang hidup di air.
Wajah Dora saat ini bergelimang Cahaya terang ruangan ini dan tak henti-henti nya dia melihat sekeliling dengan mulutnya yang terbuka itu. Nampak nya Dora tidak takut dengan Hewan yang ada disini, meskipun binatang disini banyak yang terlihat besar dan mengerikan, mungkin lebih mengerikan dibandingkan dengan yang ada di hutan Blessing Pool. Kaki Dora tak bisa diam mengguncang-guncang lantai dengan tempo yang lumayan cepat. Aku rasa dia ingin sekali berkeliling ruangan ini dengan leluasa.
Jack mengangkat Dora dan meletakkannya di belakang leher. Kami terus berjalan dan melewati Hewan yang dilalui. Ada beberapa orang yang mengendarai Hewan yang ada disini dan berjalan disamping bahkan didepan kami.
Dari yang aku amati, sepertinya staf yang bekerja di Divisi Kodeks ini adalah mereka yang menggunakan jubah putih yang terdapat logo kepala Singa didalam sebuah lambang Perisai di belakang jubah tersebut. Mungkin logo itu melambangkan perlindungan terhadap Hewan kurasa. tak hanya manusia, Elf dan Vampir juga ada yang termasuk dalam Staf tersebut, tak ketinggalan juga dengan Dwarv dengan postur tubuh mereka yang lebih pendek dari ras yang lainnya.
"Ayo kita temui teman ayah yang berkerja di Divisi Kodeks ini" Suaranya dibuat lebih keras agar terdengar olehku yang dikelilingi dengan suara keramaian ini.
Aku mengangguk tanda menyetujui ucapannya dibanding menjawabnya dengan suara lantang.
Jack berjalan lebih cepat dengan masing-masing tangan nya yang memegang tangan milik Dora. Tak lupa Kucing ini yang selalu mengikuti disampiku menyamakan laju jalan kami. Di ruangan ini tak terlihat tatapan yang dikeluarkan orang orang disini seperti halnya di Lobby tadi. Aku rasa pengunjung disini tak punya waktu untuk mengurusi orang lain.
Kami terus berjalan sampai tiba di sebuah tempat pelayanan pengunjung, mungkin ada sekitar 6 orang yang duduk di bagian pelayanan pengunjung ini. Tak perlu menurunkan Dora, Jack berbicara dengan salah satu pelayanan.
"Selamat siang, nyonya. Aku kesini ingin bertemu dengan nyonya Anna"
"Baik, sebelumnya untuk alasan apa anda mencari nyonya Anna?"
"Kami ingin mencari tahu identitas Binatang yang baru kami temukan"
"Baik, Bisakah saya melihat nametag anda?"
Jack memberikan nametag yang terdapat pada kalung di lehernya.
"mohon tunggu sebentar, saya akan memeriksa ketersediaan jadwal nya terlebih dahulu"
Aku tak bisa melihat apa yang dilakukan para pelayan itu dari bawah sini, namun mendengar jawabannya itu, pelayan tersebut mungkin sedang melakukan pemeriksaan jadwal pekerja disini. Aku lupa bahwa di dunia ini tidak seperti yang ada di kehidupanku sebelumnya yang sudah dilengkapi teknologi canggih, tapi aku yakin di dunia sihir ini mungkin mereka punya cara tersendiri.
"Atas nama tuan.. Jackson, untuk nyonya Anna, dia sedang berada di ruangan Identifikasi, silahkan ikuti saya menuju ruangan"
Pelayan itu pun berdiri dan mengajak kami ke ruangan dimana teman Jack saat ini berada. Kami berjalan menuju sebuah pintu besi berukuran normal tanpa gagang dengan pelayan yang menuntun kami di barisan depan. Pelayan tersebut mengangkat nametag milik jack dan mengarahkannya ke depan pintu besi tersebut. Tak lama terdengar seperti mekanisme pintu tersebut yang mungkin untuk membuka pintu tersebut layaknya sebuah pintu bunker. Pintu pun terbuka dengan sedikit uap yang keluar dari celah celah pintu tersebut. Sebelum memasuki ruangan tersebut, Jack terlebih dahulu menurunkan Dora dan Pelayan tersebut mengembalikan kalung yang ia minta sebelumnya.
Kami masuk kedalam sesaat setelah pelayan memasuki ruangan serba putih layaknya sebuah laboratorium, dan sekali lagi suasana berubah kembali menjadi sunyi setelah pintu besi tadi tertutup. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa staf yang sedang melakukan identifikasi pada suatu hewan di dalam sebuah ruangan kaca silinder dan satu orang yang mungkin saja seorang pengunjung seperti kami dengan sebuah tas besar di depannya duduk di sebelah kiri ruangan ini.
"Silahkan duduk dan tunggu selagi saya memanggil Dokter Anna" ucap pelayan tersebut.
"Baiklah" jawab Jack.
Kami duduk bersebelahan dengan seorang pengunjung di samping Jack.
Pelayan itu pun pergi dan mengarah kedalam kaca silinder tempat para staf itu sedang mengidentifikasi seekor burung didalamnya.
Jack menoleh kesamping dan bertanya kepada pengunjung tersebut.
"Selamat siang tuan, hewan seperti apa yang kau bawa untuk identifikasi saat ini?"
"Oh, siang juga tuan. Aku menemukan seekor Griffin di Hutan Hujan Bilobatz saat sedang menuju kota Arnhemia ini. Aku menemukannya dalam kondisi bergelantungan dengan sayap kanannya terluka akibat tersangkut di ranting pohon, jadi aku memungutnya dan membawanya kesini. Dikarenakan aku tak tau jenisnya, jadi pertama tama aku membawanya ke ruangan Identifikasi ini." jelasnya.
"Seekor burung ya.." Jack memegang dagunya.
Dia terlihat mencari posisi pada kepalanya untuk melihat kearah kaca silinder tersebut.
"Ah... sepertinya kau membawa seekor Horntail Griffin kesini. Namun aku tak tau pasti, aku sekilas melihat ekornya. Dari ukurannya tersebut, kira-kira Griffin tersebut baru berumur 3 sampai 4 bulan. Aku tak tau bagaimana ceritanya dia bisa sampai tersangkut di hutan Bilobats itu, padahal habitat nya berada di puncak gunung" lanjut Jack.
"Eh!, kau pun dapat mengetahui nya sampai se detail itu, sungguh hebat. Apa kau seorang Zoologist?" tanya pria tersebut.
Jack menggaruk kepalanya perlahan. "hehehe tidak tidak, aku bukan seorang Zoologist, aku hanya seorang pencinta binatang biasa" Jack terkekeh.
"hahaha, begitukah? Oh iya perkenalkan, namaku John, John Nathan" pria tersebut mengangkat tangannya untuk berjabat tangan dengan Jack.
Jack menerima jabat tangan darinya. "Halo John, namaku Jackson Antsley. Kau bisa memanggilku Jack. Dan mereka ini anak-anakku, William dan Theodora"
Aku dan Dora melambaikan tangan kepadanya. John pun membalas lambaian tangannya dengan senyum tipis.
"Oh iya Jack, kau bahkan tahu jenis Griffin yang kubawa kesini, namun mengapa kau juga datang kemari? Apakah ada Binatang yang belum kau ketahui" wajahnya berubah heran.
"Sejujurnya ya. Aku membawa binatang yang bisa dibilang mirip kucing ini, namu sayangnya aku tak tahu jenisnya. Dan secara teknis, anakku yang bernama Willy ini yang melihatnya terlebih dahulu" jawab jack sambil mengusap kepalaku.
"Ah.. jadi begitu, dunia ini memang luas ya. mungkin saja ada lebih banyak spesies spesies binatang diluar sana yang belum ada dalam Kodeks"
John menyempatkan pandangan nya kearah Kucing yang akan diidentifikasi ini. berbeda dengan orang-orang di lobby, John terlihat tenang dan biasa saja melihat Kucing ini. mungkinkah karena John tidak tahu menahu dengan Binatang ya? tetapi untuk Jack sendiri dia merasa tenang juga, walaupun dia tahu tentang Binatang. Aku tak ingin memikirkan apa yang membuat Kucing ini terlihat sangat mencurigakan bagi orang orang di lobby tadi.
"hahaha, mungkin saja" Jack terkekeh.
Selang pembicaraan antara Jack dan John tadi. Seorang pria keluar dari kaca silinder tersebut dan menuju ke arah John duduk.
"Tuan John, menurut identifikasi yang telah kami lakukan terhadap griffin yang kau bawa, Griffin tersebut masuk dalam jenis Silver Horntail. Namun sayangnya Griffin yang kau bawa harus kami tangani lebih lanjut dikarenakan lukanya cukup fatal yang hampir membuat salah satu sayap Griffin tersebut terputus" ucap pria tersebut.
John berdiri dari tempat duduknya dengan wajah khawatir.
"Lalu apakah Griffin tersebut akan baik-baik saja? Aku berharap Griffin tersebut tak menemui ajalnya di umurnya yang masih belia itu" ucap John.
"Saya rasa dia masih bisa diselematkan, namun untuk saat ini, Griffin tersebut harus melewati proses pemulihan terlebih dahulu, Staf pada Divisi Kodeks kami tidak memiliki sihir penyembuhan yang tinggi untuk bisa merestorasi sayapnya yang terlukan dengan cepat. Setidaknya kami bisa memberikan pertolongan pertama untuk nya" jawab pria itu.
John menghela nafas lega mendengar penjelasan pria tersebut.
"Syukurlah. Kalau begitu, sepertinya urusanku disini sudah tidak ada lagi, jadi aku akan melanjutkan perjalananku. Untuk urusan Griffin tersebut Aku serahkan sisanya kepadamu, tuan"
John mengambil tas yang berada di depan ia duduk tadi dan memakainya, tak lama ia pun membungkuk menghadap pria tersebut.
"Terima kasih telah menyelamatkan Griffin tersebut"
Pria tersebut terlihat memasang wajah gelisah dan menggerakkan kedua tangannya.
"Tidak..tidak... kaulah yang menyelamatkan Griffin yang kritis tersebut. Jika saja kau terlambat mengambilnya saat tersangkut, mungkin saja Griffin itu sudah menemui ajalnya saat ini. Kami hanya mengidentifikasi dan memberikan pemulihan sederhana padanya"
"hahaha. Baiklah kalau begitu, jaga baik Griffin itu. Disaat dia sudah sembuh mungkin kau bisa melepasnya ke habitat semestinya, aku rasa Griffin tersebut merindukan keluarganya" John tertawa.
"Kami akan melakukan yang terbaik tuan. Kalau begitu saya permisi dulu"
pria tersebut tersenyum dan membungkuk menghadap John, kemudian pria tersebut pun meninggalkan kami.
Sesaat pria tersebut pergi, dari arah berlawanan datang pelayan yang memandu kami bersama dengan seorang wanita elf berambut panjang bergelombang bergradasi warna hijau toska dengan kacamata bulat mengarah kami. Aku rasa elf itulah temannya Jack yang bernama Anna. Kulitnya yang cerah dan telinga elfnya yang meruncing kesamping itu membuatku sedikit gugup untuk melihatnya. Bukan karena ketakutan, tapi karena kecantikannya itu.
John memegang bahu Jack dan menepuknya "Dan untuk mu Jack, kuharap kita bisa bertemu kembali lain waktu. Sampai jumpa kalian semua"
John melambaikan tangan dan pergi ke arah pintu besi di sebelah kanan kami duduk. Jack menjawab lambaian tangannya itu. Sebelum John keluar dari ruangan ini, dia nampak bingung dengan pintu keluarnya itu.
John menoleh kearah kami sambil menggaruk kepalanya "Anu... bagaimana caranya aku keluar dari ruangan ini"
"Mari saya tolong anda, tuan. Untuk tuan Jack, dokter Anna telah saya panggil. Saya mohon permisi" pelayan yang sebelumnya memandu kami, lanjut membantu John meninggalkan ruangan.
"Sepertinya kau mendapatkan teman baru ya, Jacky" Anna menyapa Jack dari belakangnya.
Pfftt, Jacky ya.. sepertinya itu panggilan yang cocok untuknya mengingat dia rada idiot dan kekanak-kanakan.
"Selamat siang Anna, lama tak berjumpa dengan mu" Jack menyambut Anna dan memeluknya.
Melepas pelukannya, pandangan Anna beralih ke arahku dan Dora. Dia nampak sedigit girang melihat kami berdua.
"Waaaaah, William dan Teodora sudah besar sekarang ya" Anna teriak girang.
Anna menghampiri ku dan berjongkok dihadapanku. Tak lama dia memelukku dengan erat, kepalaku dapat merasakan empuknya himpitan payudara besar yang dia punya itu. Rasanya pernafasanku sedikit sesak namun ini adalah hal luar biasa bagi seorang perjaka sepertiku. Mungkin ini adalah salah satu kuntungan menjadi anak-anak. Melepas kepalaku dari dekapannya itu, aku mengarahkan pandanganku pada wajahnya. Mata berwarna biru terang dibalik kacamatanya itu mengalahkan sinar lampu di ruangan ini dan senyuman layaknya bidadari dengan sebuah sayap yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
Anna kemudian beralih ke Dora dan melakukan hal yang sama, namun terlihat lebih lembut. Dora sepertinya merasa nyaman dalam pelukan yang diberikan Anna, terlihat dari ekspresinya yang senang itu. menurutku, aku mendapat bagian yang lebih spesial dibandingkan Dora, walaupun pelukannya terhadapku itu sedikit menyakitkan, hehehe.
"Lalu bagaimana kabar anak dan suami mu?"
Mendengar ucapan Jack tersebut, ternyata dia sudah menikah dan berkeluarga, entah kenapa aku rasa kecewa dan iri tiba tiba muncul.
"Untuk Yumna, dia sebentar lagi akan berumur 5 Tahun. Dan untuk ayahnya, Clive, baru baru ini sedang mempelajari sihir baru kurasa"
Yumna ya..., dia adalah anak Anna yang akan memasuki 5 tahun. Jarak antara umur kami tidak begitu jauh. Mungkin saja dia bisa menjadi teman pertamaku di dunia ini mengingat aku belum punya teman sama sekali, huhuhu.
"Wow, Clive sepertinya melaju selangkah mendekatiku ya, hahahaha" Jack tertawa terbahak-bahak.
"Lalu bagaimana dengan tingkat Armament Ringnya?" tanya Jack.
Tingkat Armament Ring? Apa aku pernah mengetahui hal ini? sepertinya aku melewati bagian ini di buku pemahaman sihir milik Liz. Atau memang aku belum pernah mengetahui nya ya?
"Hmmm, Armament Ring miliknya saat ini berada pada tingkat Alexandrite jika disamakan dengan milikmu. Aku rasa tingkatnya itu naik ketika dia sedang mempelajari sihir barunya itu" jelas Anna.
Alexandrite? Berarti cincin tersebut terbuat dari batu permata ya. Anna bilang warna Armament Ring milik suaminya berwarna sama dengan milik Jack, namun mengapa cincin milik Anna tidak sama? Apakah ini warna ini yang membedakan tingkat Armament Ring tersebut? Aku mengira warna Armament Ring itu berpengaruh dengan jenis Armament yang didapatkan.
Setelah mengingat kembali ke masa lalu, cincin milik Liz dan milik salah satu Pedagang pasar Arnhemia berbeda warnanya. Tetapi mereka berdua memiliki Armament yang sama. Sepertinya warna cincin tidak berpengaruh pada jenis Armament yang dimiliki.
Aku harus mencari tahu tentang hal ini saat kami kembali nanti.
"Hmm... jadi begitu. Tetapi bedanya dengan Clive, aku sudah berada di tingkat ini bertahun-tahun lalu, hahahaha" dia kembali tertawa
Telapak tangan Anna memukul bahu belakang Jack yang sedang tertawa itu, "Dasar bodoh, kalian berdua itu berbeda tahu" Anna tersenyum.
Disaat memukul, pandangan Anna beralih ke arah kucing yang kami bawa untuk identifikasi.
Anna mencoba untuk menyentuh kucing itu. "Lalu binatang ini..."
"Binatang inilah alasan kami datang kesini, Anna. Binatang ini muncul begitu saja di dekat Willy, bahkan aku tak mengetahui spesiesnya. Apakah menurutmu dia masuk kedalam famili kucing?" jack memotong pembicaraan Anna sambil mengusap bahunya.
Anna menempatkannya kembali ke posisi semula.
"Seorang jacky saja bahkan tak mengenali Binatang ini? woah.. mengesankan. Dalam Divisi kami bahkan jarang sekali kedatangan pengunjung, hari ini bahkan terdapap 2 orang yang menemukan binatang baru. Sungguh mengesankan" wajah Anna sedikit terkejut mendengar perkataan Jack.
"Bagaimana menurutmu? Apa kau bisa membantu mengidentifikasinya?" ucap Jack.
"Tak biasa kau sangat ingin mengetahui identitasnya. Apakah karena suatu alasan kau melakukan ini?"
"Yah...alasannya sedikit rumit jika aku jabarkan. Namun intinya aku berharap binatang ini tidak berbahaya bagi anak-anak" Jack menggaruk kepalanya dan melirik ke arah Dora.
"Kau ingin memelihara binatang ini?" Anna nampak terkejut kembali.
"Ya.. semacam itulah" Jack mengangkat sedikit bahunya.
Memang pada dasarnya kami kesini yaitu untuk membuktikan apakah Kucing ini berbahaya atau tidak bagi aku maupun Dora. Liz merasa tak tega melepas Kucing itu tadi, namun ada juga rasa khawatir pada Dora.
"kalau begitu, izinkan aku mengambil alih binatang ini untuk sementara. Kami akan melakukan identifikasi didalam sana" ucap Anna.
Anna membuat pola dari tangan kirinya untuk mengeluarkan Armament milikknya. Setelah membuat pola itu, cincin yang berwarna kuning miliknya itu berubah menjadi sebuah buku dengan aura yang memiliki warna yang sama melayang diatas tangan kirinya itu, kemungkinan Armament miliknya adalah sebuah Grimoire.
Dengan telapak tangan kanan nya yang terbuka diarahkan ke Kucing ini yang ada di sebelahku ini dan tangan kirinya yang mengangkat buku yang terbuka itu, Anna mulai merapalkan sebuah mantra.
[Wind Magic: levitate]
Hembusan angin datang mengelilingi Kucing itu dari segala arah dan mengangkat tubuhnya perlahan. Kucing itu sedikit memberontak dan sesekali menggulingkan tubuhnya diatas angin yang mengangkatnya. Angin tersebut mampu membuat rambut dan pakaian kami bergoyang.
"Kalian silahkan tunggu disini, sisanya biarkan aku yang mengurusnya" ucapnya
Anna pun membawa Kucing itu masuk kedalam kaca silinder tempat Griffin tadi diidentifikasi.
Dengan dibawanya kucing itu, kami kembali duduk dan menunggu proses identifikasi selesai. Aku berharap proses ini akan berlangsung dengan cepat.
Saya mencoba membuat cerita pertama ini dengan beberapa referensi luar yang sudah terkenal tentunya
Berikan kritik dan saranmu tentang ceritaku ini seperti contoh soal penulisan dan kata kata yang kugunakan.
Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.