Akan tetapi sebelum Viona turun untuk menemui si pangeran tampannya, Viona bercermin untuk memandangi dirinya sendiri di sana, mengamati penampilannya. Viona menyisir rambutnya, lalu mengoles lipstick di bibir. Viona juga sempat memakai sejenis syal agar terlihat cantik. Setelahnya dia baru menemui Bastian.
Langkah kakinya secepat hempasan helai-helai rambut di kepalanya. Dan wajahnya begitu bahagia saat mengetahui kalau Bastian mendatanginya bahkan tanpa diundang.
"Apakah Bastian akan meminta maaf padaku?" gumam Viona dengan bahagia. "Apakah Bastian akhirnya sadar bahwa ciuman itu bukanlah sebuah kesalahan?" Viona masih menganggap bahwa ada harapan dirinya dan Bastian bisa berpacaran, padahal Bastian sudah memiliki pacar, yaitu Stella.
Dia cukup yakin bahwa Bastian akan menyesal sebanyak itu. Viona tidak keberatan, dia hanya ingin Bastian berhenti bersikap sangat misterius tentang hal yang mereka miliki satu sama lain, termasuk perasaan Bastian pada Viona. Karena…
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com