"Lareina Pul-"
Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, ia sedikit tersentak karena Mama, Papa, dan Radithya sudah berada di ruang tamu yang langsung menghadap dengan pintu utama rumah ini. Ketiganya terlihat seperti sedang menunggu Lariena. Posisi duduk mereka dengan menyilangkan kedua tangan di dada pun sama persis.
Lareina tersenyum kikuk. Gadis itu mulai menyadari ada yang tidak beres. Antara dikarenakan oleh dirinya atau ketiga anggota keluarga yang ada di hadapannya saat ini.
"Ada apa ya? Kok pada serius mukanya?" tanya Lareina memulai perbincangan. Gadis itu masih mematung di depan pintu. Perasaannya mengatakan untuk tetap berada di tempat yang paling dekat dengan pintu sehingga akan mempermudahkan dirinya untuk kabur nantinya.
Mama Lareina melirik putri semata wayangnya itu dari atas hingga ke bawah. Begitu pula yang dilakukan oleh Papa Lareina. Sedangkan Radithya hanya memicingkan matanya sembari menatap Lareina dengan tatapan curiga.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com