{Leo POV}
'Sighh, Lima hari lagi... Siapa sangka kalau Kepala Sekolah yang tak memiliki sehelai rambut-pun di bagian kepalanya akan mengumumkan hal merepotkan seperti itu kemarin' Batinku sembari menghela nafas pelan ketika mengingat kejadian (Pengumuman) yang ia umumkan kepada anak-anak kelas 12 dua hari silam.
.
.
.
.
.
{Pohon Beringin}
Pada waktu itu, yakni dua hari silam....
Diriku yakni Erlangga Leonardi tengah menikmati jamkos (Jam Kosong) pada siang hari tersebut di-temani oleh semilir angin selatan, dengan alas berupa rerumputan hijau, serta kanopi dedaunan pohon beringin yang notabennya merupakan salah satu tempat singgahan Kak Ayu.
Jika kalian lupa, ia merupakan sosok hantu berwujud kuntilanak berpakaian putih yang mendiami (ber-gentayang) pada seluruh pepohonan beringin di area Academy, di-mana hal tersebut jujur sangatlah langka terjadi mengingat kuntilanak biasanya hanya akan menjadikan satu buah pohon saja sebagai tempat tinggal tetapnya saja, kalau daku tidak salah ingat ya??
Tapi apa peduli-ku, lebih baik menikmati semilir angin selatan nih. Tentu saja diriku tidak sendirian sekarang, karena terdapat dua sosok tak kasat mata yang pada saat ini tengah menemani-ku diriku yakni Kak Ayu (Sang kuntilanak putih) dan Zing'er Xueran (Sang Little Jiang-Shi)....
Meskipun daku tidak meminta mereka berdua untuk menemani-ku sih, malahan daku sempat beberapa kali mengusir mereka dari sini, karena jujur entah kenapa daku merasa sangat kelelahan sekali sebab semalaman penuh bergadang untuk menyiapkan keperluan-keperluan adat istiadat dalam agama kami (Apalagi jika bukan Festival Kue Bulan) kan???
Oleh karena itu jugalah daku-pun memejamkan mata, mengosongkan segala macam hal dari dalam pikiran-ku tersebut demi memasuki sebuah dunia lain di-mana hal-hal menyenangkan serta indah terwujud apalagi jika bukan dunia mimpi.
"Ho'i-Ho'i yang benar saja sialan??!!! Kami sudah mencarimu kemana-mana dan ternyata kamu justru duduk di bagian luar gedung aula kita??!!! Apa kamu bercanda atau justru benar-benar berhasil mengelabui kami semua dengan sukses sih??!!!" Seorang siswa yang tidak dapat ku identifikasi wajahnya sebab murid tersebut menghalangi sinar mentari, menyebabkan diriku hanya dapat melihat siluet beserta gestur tubuh tanpa wajahnya.
"Heh?? Sebagai seseorang yang muncul secara tiba-tiba, kamu benar-benar tidak punya tata krama ya" Daku yang tengah berada dalam kondisi kurang tidur jelas merasa kesal dengan seruan siswa asing tersebut yang jelas-jelas tidak ku-kenal itu.
"Ho'i-Ho'i yang benar saja ini daku sialan, Florenzo Rio si manusia skeleton teman sekelas-mu sialan!!" Dengan nada marah serta agak jengkel kurasa?? Siswa yang ternyata bernama Rio itu-pun mendekati diriku, entah apa yang akan ia lakukan tapi daku tidak akan peduli karena rasa kantuk ini membuatku malas untuk memperdulikannya sama sekali bahkan membuka mata saja sudah merupakan hal yang susah sekali.
Singkat katanya daku hanya ingin tertidur mengistirahatkan diriku dari rasa lelah akibat kegiatan begadang tersebut, "LEO!!!! Bangun Ho'i dasar tukang tidur" Belum juga menyingkir satu orang kini datang satu orang lagi, orang-orang ini benar-benar membuatku merasa sangat jengkel sekarang....
Dengan berat hati daku-pun membuka kedua kelopak mata-ku dengan susah payah berniat melihat siapa lagi sosok yang menganggu waktu istirahat-ku ini, "Leo, cepatlah!!! Kepala sekolah terus-terusan meneriaki dirimu dari tadi, kamu tidak ingin kan jika nanti mendapatkan nilai buruk karena kesalahan kecil ini??" Seorang siswi yang tak lain merupakan Irene Handono, salah satu sosok yang merupakan teman baik masa kecilku itu-pun berkata dengan tatapan cemas.
Daku hanya bisa menghela nafas mendengarkan perkataan dari Irene yang memang harus ku-akui sangatlah sesuai dengan fakta serta bisa saja menjadi kenyataan, "Daku mengantuk ingin tidur, tidak ada energy untuk berjalan lagi" Daku-pun berkata dengan nada acuh tak acuh karena sekarang Diri-ku sama sekali tidak punya niatan untuk berjumpa dengan sosok makhluk berkepala botak saking kurang tidurnya.
Memejamkan mata berniat untuk pergi ke alam lain, ya kali ini daku benar-benar tidak memiliki niatan untuk menjumpai kepala sekolah botak tersebut karena tengah mengalami gejala kelelahan. Terserah sajalah, entah dia akan memberikan-ku nilai jelek karena tindakan kecil ini atau justru memberikan berbagai macam ceramah.Daku benar-benar tidak memiliki niatan untuk bangkit dari posisi nyaman ini...
.
.
.
.
.
{Beberapa puluh menit kemudian}
Panas serta bising itulah yang daku rasakan ketika tengah tertidur lelap, kedua hal ini membuatku sangat tidak nyaman sehingga dengan terpaksa daku-pun terbangun dari kondisi tertidur-ku tersebut.
"Yoo enak tidurnya sobat Leo??" Seorang siswa menyapa-ku dengan sapaan ramah bertepatan ketika diriku baru saja membuka kedua kelopak mata ini, daku menatapnya untuk beberapa saat berniat mengingat siapa sosok yang tengah menyapa-ku tersebut???
Tapi tetap saja otak-ku ini tengah mengalami mal-fungsi sehingga mengingat nama seseorang saja-pun agak susah rasanya,"Kamu itu siapa??" Ucap-ku dengan nada agak serak khas orang-orang baru terbangun dari tidur.
Siswa tersebut terdiam tidak bisa berkata-kata mendengarkan pertanyaan-ku tersebut, "Ini daku, Cloue dari kelas 12-C... Teman sekelas-mu waktu SMP kelas 8" Jawab siswa bernama Cloue tersebut, namanya sangat susah sekali untuk di-ingat tampaknya daku sedikit mengerti kenapa otak-ku ini dengan sengaja tidak mengingat nama dari siswa bernama 'Cloue' tersebut kan??
Yup, hal ini terjadi karena nama siswa tersebut terlalu sulit untuk di sebutkan, sehingga otak-ku yang hanya memiliki IQ serta EQ sedikit lebih baik dari orang awam-pun secara sengaja melupakan nama dari dirinya tersebut...
"Hoamm... Ini dimana??" Sedikit menguap kecil daku-pun bertanya kepada Cloue sambil mengucek-ucek kedua mata-ku tersebut karena merasa agak gatal juga sekaligus menyingkirkan kotoran mata sih??
Cloue tersenyum sambil berkata dengan santainya "Ruangan aula, tapi kepala sekolah telah selesai pidato sepuluh menit yang lalu".
Daku-pun berkedip ria karena merasa sedikit blank sesaat mendengarkan pernyataan yang ia berikan tersebut, 'Aula?? Tunggu memangnya siapa yang bisa mengangkat-ku ke tempat ini, dan juga kenapa daku sama sekali tidak sadar tengah di angkut ke tempat menyebalkan ini??' Batinku yang hanya bisa terpatung tak bisa berkata-kata karena nyatanya ada seseorang yang saking kurang kerjaan serta nekatnya justru mengangkat diriku dengan berat 78 kg??
.
.
.
.
.
Mengingat kembali kejadian absurd yang diriku alami dua hari silam jelas membuat-ku hanya bisa tertawa kecil ketika mengetahui kalau sepasang murid yakni Rio (Sang skeleton) serta Irene (Primandona kelas 12-A), keduanya menjalin bekerja sama untuk mengangkut diriku dari taman di samping aula ke dalam ruangan aula yang notabene-nya berjarak cukup jauh juga.
Jujur saja kelakuan serta kekuatan gabungan dari kedua orang tersebut membuat-ku harus memberikan mereka sepasang acungan jempol sih, "Sekarang apalagi yang harus daku persiapkan??" Daku bergumam sambil melihat-lihat kembali isi dari koper-koper milik-ku tersebut sekilas.
Ya, karena pada saat ini daku tengah mempersiapkan barang-barang bawaan, untuk apa?? Tentu saja untuk daku pergunakan di [Soul Island] yang akan pastinya akan menjadi lingkungan hidup-ku dalam waktu lima hari lagi selepas festival kue bulan berakhir...
"Kalau tidak salah, Festival itu akan berlangsung besok bukan?? Sebaiknya daku mengajak Seto serta Ella ke pasar malam, hitung-hitung menghabiskan waktu bersama mereka berdua" Daku bergumam pelan sambil merasa agak sedih juga karena harus berada jauh dari kedua adikku yang imut serta mengemaskan tersebut...
Hal ini sangat berat sekali ya???
.
.
.
TBC