Dibandingkan dengan keadaan dari rombongan Zing'er yang bisa dikatakan selalu merasa cemas akan keselamatannya, Sang tokoh utama yang menjadi sumber kecemasan dari banyak penghuni pulau tersebut justru saat ini terlihat tengah melangkahkan kaki-kakinya ke lantai ke-lima...
Lantai tertinggi dari bangunan misterius tersebut serta lantai yang paling sepi penghuni makhluknya, tapi kesepiannya masih kalah jauh dengan lantai-lantai yang berada di bawah sebab Leo bisa dikatakan memasukkan mereka ke dalam botol-botol kaca.
Kumpulan botol kaca tersebut pada dasarnya bukanlah botol biasa, bahkan bisa dikatakan merupakan botol-botol yang dengan sengaja di-persiapkan oleh Leo untuk menangani hal-hal seperti ini.
Bisa dikatakan Leo benar-benar telah penuh dengan persiapan untuk menghadapi kejadian mistis seperti ini, luar biasa bukan??
"Hm.. Hm.. Lantai kelima, ya seluruh tempat ini benar-benar sama seperti dahulu. Sungguh nostalgia sekali melihat tempat ini" Sembari bersenandung riang Leo bergumam pelan menelusuri koridor lantai lima yang sama sekali tidak asing untuknya, sebab di masa lampau ia pernah tinggal di bangunan tersebut juga bersama dengan kedua kakek-neneknya.
Singkat katanya bangunan ini mengingatkan Leo terhadap kenangan terhadap generasi kakek-neneknya tersebut, sehingga cukup wajar jika Leo memiliki setitik air mata pada kedua sudut matanya lagipula Leo hanyalah seorang remaja manusia yang memiliki perasaan juga kan??!!
Terlebih lagi jika itu merupakan kenangan tentang kedua kakek-neneknya, Yang bisa dikatakan merupakan pengganti sosok kedua orang tuanya. Dua sosok yang memberikan Leo kecil kehangatan keluarga serta membesarkannya dirinya dengan perasaan tulus, sungguh nostalgia sekali...
Mendadak Leo berhenti melangkahkan laju kedua kakinya, sebab kedua netra miliknya menangkap sosok yang cukup familiar teruntuk dirinya. Sosok hantu yang bisa dikatakan pernah menjalin hubungan pertemanan bersama dirinya serta menjalin hubungan permusuhan terhadap Zing'er di-masa lampau.
"Khehehehe, setelah bertahun-tahun berlalu.Tidak pernah sedikitpun aku menduga akan berjumpa dengan dirimu lagi, Leo kecil"Sosok yang sebelumnya berwujud layaknya kabut hitam pekat itupun mulai meningkatkan eksistensi-nya mengambil bentuk yang pastinya tidak asing buat penduduk Indonesia, yakni 'Genduruwo'!!!.
Leo langsung merasakan perasaan nostalgia melihat wujud sosok tersebut yang sama sekali tidak memiliki perubahan berarti, masih sama seperti bertahun-tahun sebelumnya.
"Hehehe, benar sekali masih sama seperti sebelumnya Genduruwo!!! Padahal waktu itu aku mendapatkan kabar kalau bangunan ini telah di luluh lantakkan oleh pemerintah" Leo berkata sambil mengusap pelan pagar pembatas koridor tersebut, tak lupa ia juga memberikan senyuman ramah kepada sosok 'Genduruwo' itu.
Menghadapi perkataan dari sosok anak kecil yang dahulu kala senantiasa bergelantungan di pundaknya tersebut, Genduruwo (Mari kita panggil dia sebagai Ruwo saja untuk sekarang, guys).
Jelas merasakan perasaan yang sama dengan pihak Leo sekarang, perasaan nostalgia menyaksikan sosok anak kecil yang selalu bergelantungan di kedua bahunya tersebut. Dan kini telah menjadi sosok remaja berparas tampan serta penuh karisma tersendiri buat ras hantu seperti dirinya, Ruwo hanya bisa menghembuskan nafas pelan saja
Setelah menstabilkan emosinya yang mendadak agak melonjak tadi, Ruwo-pun berkata "11 tahun telah berlalu, aku benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan kesempatan untuk berjumpa denganmu lagi.... Jadi, apa yang kau lakukan dimari, Leo???" Dengan penuh rasa penasaran Ruwo-pun menanyakan tujuan dari Leo.
"Hehehe, aku datang hanya untuk memastikan saja. Apakah bangunan ini sama seperti yang ada di ingatanku atau tidak, dan sejauh ini seluruh hal benar-benar sama seperti ingatanku..." Tanpa ada rasa curiga sedikitpun kepada sosok di-hadapannya, Leo pun mengungkapkan tujuannya datang ke tempat tersebut.
Mendengarkan jawaban dari Leo, Ruwo hanya mengangguk pelan "Tentu saja, tidak ada banyak perubahan pada bangunan ini bahkan sosok 'Nenek Tua' itupun juga ada disini" Ucap Ruwo memberikan penekanan khusus terhadap kata 'Nenek Tua' yang terucap dimulutnya tadi, sosok nenek tua yang diperbincangkan oleh mereka berdua-pun mendadak muncul pada seberang balkon.
Tengah mengawasi perbincangan diantara remaja lelaki dan sosok makhluk tersebut tanpa di sadari oleh kedua orang itu, ia-pun menghilang kembali menjadi kumpulan asap merah menunggu sosok remaja tersebut menghampiri dirinya...
"Heh?? Benarkah itu, nenek benar-benar ada di tempat ini juga?? Wah-wah, aku benar-benar tidak sabar untuk berjumpa dengannya lagi..." Dengan penuh antusiasme yang bahkan berkali-kali lipat dibandingkan sebelumnya, Leo bahkan secara tanpa sadar justru menerjang ke arah makhluk hitam itu memberikan sebuah pelukan hangat.
Ruwo hanya bisa terdiam tak berdaya melihat tingkah laku dari remaja di depannya tersebut yang benar-benar sama sekali tidak memiliki perubahan bahkan jika bertahun-tahun lamanya telah berlalu, "Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan dengan botol-botol kaca tersebut??" Ruwo bertanya sebab ia merasakan kalau botol-botol kaca yang bertengger di sekujur pinggang remaja lelaki tersebut memiliki energy yang identik dengan miliknya, dan juga sangat ramai sekali.
"Uhmm, aku sengaja menggunakannya dengan tujuan untuk membebaskan mereka dari bangunan terkutuk ini.. Siapa tahu dengan mengandalkan teknologi dunia jiwa, aku bisa membebaskan mereka dari kutukan bangunan ini kan??" Dengan nada sumirang layaknya seorang anak kecil, Leo-pun kembali menjawab pertanyaan Ruwo.
Ruwo hanya mengangguk pelan sedikit mengerti tujuan dari Leo, yang menurutnya agak mustahil untuk berwujud lagipula bahkan sosok nenek tua itupun tidak mampu melepaskan belunggu kutukan bangunan ini.
Jadi, bagaimana mungkin Leo hanya seorang remaja manusia biasa bisa melakukan hal mustahil seperti itu?? Mematahkan kutukan yang bahkan tidak bisa di patahkan oleh sosok Red-Spectre??
Ruwo jelas merasa sedikit skeptis terhadap tujuan Leo melakukan hal-hal tersebut, tapi ia tidak mengambil perkataan Leo dengan serius. Karena saat ini satu-satunya hal yang ingin dilakukan oleh Ruwo ialah menjaga keselamatan Leo sama seperti dimasa lampau, dimana ia akan senantiasa menjaga keselamatan Leo kecil dari ancaman makhluk tak kasat mata...
Mengingat Zing'er di masa lampau merupakan sosok hantu biasa yang bahkan tidak memiliki kemampuan untuk melawan sosok seperti Ruwo ataupun Zhang Gui, tapi mungkin Ruwo akan terkejut sampai mati ketika ia menyaksikan sosok Zing'er sekarang.
Ya meskipun bisa dibilang Ruwo saat ini telah berada dalam keadaan tanpa aura kehidupan sih, "Terserah kau saja, ayo kemari.. Aku akan memandu dirimu dan memberikan sedikit tour singkat" Ucap Ruwo dan adegan yang selanjutnya pun berlangsung dengan Ruwo beserta Leo menelusuri lantai lima.
.
.
.
.
.
.
TBC