webnovel

Something [COMPLETED] #1 SOME SERIES

Saat semua hanya tentang kamu... . . . . . . ( #1 : Keanu Aliendra) Saat seorang ketua OSIS bernama ARSENA BELLATRIX harus rela menjadi tukang ojek pribadi, karena ucapan bodohnya saat mereka telat masuk sekolah bersama KEANU ALIENDRA, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pangeran Troublemaker-nya SMA Pelita Nusa. Lalu bagaimana cerita mereka berlanjut?? Apakah status mereka akan berdua atau hanya stuck ditempat??

anind26 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
35 Chs

EXTRA PART - 2

*****

Lesu jelas tergurat dari wajah Sena.

Bagaimana tidak, jika orang yang kamu harapkan kehadirannya di acara spesial dalam hidupmu malah tidak bisa datang.

Ya, Keanu tidak bisa datang dalam acara wisudanya hari ini.

Sena tidak bermaksud bersikap kekanak-kanakan. Mau bagaimana lagi coba. Rasa kecewanya memang tidak bisa dia sembunyikan. Tapi bertambah tidak mungkin jika dia mengundur acara wisudanya dan memilih periode selanjutnya, agar Keanu bisa datang di momen spesialnya ini.

"Sena.."

Dan sekarang, mood nya bertambah parah buruk ketika melihat seseorang yang tidak ingin dilihatnya sampai kapanpun.

Galih.

Entah kenapa cowok tersebut bisa wisuda bareng dirinya dan sekarang dengan tidak malunya malah menghampiri dirinya bersama orangtuanya.

Sena berdecak sebal kala cowok kampret tersebut berusaha untuk mendekati orangtuanya. Cihh, andai Galih tahu, jika orangtuanya.. Terlebih Mamanya itu sudah sepenuh hati menjatuhkan pilihannya kepada Keanu yang memang sudah dekat dengan orangtuanya, bisa dipastikan jika Galih akan tidak akan mempunyai nyali sebesar itu untuk mendekatinya melalui orangtuanya. Bahkan jika Mamanya itu bisa dikembalikan menjadi perempuan berumur seperantara dirinya, mungkin dirinya harus bersaing ketat untuk mendapatkan seorang Keanu dengan segala upaya.

"Kita bisa foto bareng ngga??"

Ucap Galih sambil memandang Sena yang keliatan sampai kapanpun tidak akan membiarkan matanya melihat Galih, kalau bukan terpaksa.

"Bareng sama Om dan Tante juga kog.."

Tambah Galih saat Mamanya Sena menatap dirinya yang otomatis membuat Galih tidak enak kalau sebenarnya dia hanya ingin foto berdua bersama Sena.

"Tapi siapa yang mau fotoin?? Masa Sena??"

Duuhhh, Papanya ini bisa aja.. Emang anak papanya itu Galih..

"Kalau Papa mau tukeran anak sama orangtuanya Galih bisa aja kek gitu.."

Mereka semua tertawa dengan celetukan Sena, kecuali ya Sena sendiri. Mood nya memang lagi down banget dan semakin parah dengan kehadiran Galih.

"Tunggu sebentar, biar aku cari yang mau fotoin kita.. Ahhh.."

Galih sedikit berjalan kedepan mencari seseorang yang bisa disuruhnya untuk memfoto dirinya bersama keluarga Sena. Membayangkan dirinya berfoto bersama Sena dan keluarganya, serasa foto keluarga yang sudah lama menjadi impiannya.

"Mas.. Mas.. Bisa minta tolong fotoin gue sama pacar gue ngga??"

Keanu hanya mengerutkan keningnya saja. Merasa sebal dipanggil 'Mas' oleh cowok yang kalau boleh jujur punya tampang banyak minusnya dibanding dirinya sekarang. Emang dia siapa sampai berani memanggil seorang Keanu Aliendra seperti itu. Kapan juga dia punya adik ipar dengan tampang seperti cowok dihadapannya dan itu tidak mungkin terjadi, mengingat bagaimana sifat dari adik perempuannya itu yang tidak mungkin menjadikan cowok kampret yang baru saja memanggilnya seperti mas-mas tukang bakso yang sering keliling di kompleks perumahannya.

Tapi pada akhirnya, Keanu mengangguk saja. Siapa tahu dia bisa menemukan Sena yang sedari tadi tidak berhasil ditemukan. Terlebih dirinya mulai risih, karena sejak tadi dirinya yang menjadi pusat perhatian dari para cewek ababil, entah yang wisuda, pendamping wisuda sampai para ibu-ibu pun memandangnya dengan takjub.

"Bisa pake kamera punya lo ngga?? Kayanya lebih bagusan pake itu daripada pake HP?? Nanti tinggal kirim email aja?? Bisa nyambung wifi kan kameranya??"

Beuuhhh..

Ini orang.. Minta hati malah makan jantungnya.

Keanu segera menghirup nafas sedalam-dalamnya. Tidak apa-apa dirinya berbuat baik hari ini. Mungkin ini kesempatan baginya mencari pahala sebanyak-banyaknya.

Dengan separuh hati dia mempersiapkan kamera yang seharusnya membidik pacar tersayangnya itu.

"Sena, Om, Tante.. Udah ada yang mau motoin kita.."

Keanu mendongakkan kepalanya, ketika merasa nama dari pacarnya itu dipanggil. Dan benar saja, Sena yang dipanggil cowok kampret itu adalah Sena-nya.. Yang tadi apa.. pacar dari cowok yang tidak tahu diri memanggilnya 'Mas'. Ditambah cowok itu yang sempat mengklaim Sena sebagai pacar.

Shit.

Andai ini bukan acara wisuda.. Bukan itu maksudnya, dirinya hanya tidak mau merusak momen spesial dari Sena, sudah pasti tangannya yang gatal akan sukses mendarat diwajah cowok tersebut dan memperburuk tampang pas-pasannya.

"Key.."

Sena yang melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang, dengan setengah berlari meskipun sepenuhnya tidak bisa karena terhalang kostum yang dipakainya menghampiri pacarnya itu dan langsung memeluknya. Tidak peduli dengan tatapan orang yang melihat dirinya yang memeluk Keanu terlebih dahulu yang sayangnya Keanu dengan segera membalas pelukannya tersebut.

"Jahat banget sih?? Katanya ngga bisa dateng??"

Siapa yang tahan untuk tidak berbuat jahil saat Sena memasang wajah cemberut seperti itu. Dan wajah itu malah menampilkan cengirannya ketika Keanu menarik hidung bangir dari Sena. Untung Sena tidak memakai makeup khas orang-orang wisuda yang biasa Keanu lihat. Kalau iya Sena memakai makeup ala-ala pake topeng 5senti, sudah pasti makeup itu menempel ditangannya. Pacarnya itu masih mempertahankan cara makeup-nya, meskipun terlihat blush on dan eye shadow yang jarang dilihatnya dari wajah Sena.

"Kan maunya jadi kejutan.."

"Kejutan mulu.. Ngga bosen apa.. Isshh.."

Mereka seolah lupa dengan orang disekitar. Bahkan Sena lupa dengan rencana awal, yaitu berfoto bersama orangtuanya dan juga cowok sialan yang tapi mungkin untuk kali ini dia harus berterimakasih kepadanya, karena sudah mempertemukan dirinya dan Keanu.

"Om.. Tante.."

Keanu langsung menghampiri orangtua Sena dan mencium punggung tangan mereka, seperti kebiasaannya saat bertemu dengan.. Uhhuukk.. Calon mertuanya. Dan itu sukses membuat Galih semakin bingung dengan situasinya sekarang.

Galih membawa cowok yang keliatannya mencari keluarganya yang mungkin diwisuda juga hari ini untuk memfotonya bersama Sena. Tapi malah cowok itu yang menjadi pusat perhatian dari Sena dan orangtuanya.

"Kak Galih.. Sini.."

Merasa ini momen yang pas, Sena memanggil Galih yang masih terdiam ditempat berdirinya tadi.

"Kenalin.. Ini Key.. Pacar gue yang sekarang lagi kuliah di Amerika.."

"Keanu.."

"Galih.."

Galih dengan setengah hati menerima jabatan tangan dari cowok yang diyakininya tengah memasang senyum iblisnya sekarang. Merasa menang atas dirinya yang dikenalkan sebagai pacar Sena.

"Ok.. Mungkin kalian bisa gue foto duluan.. Sekalian Om sama Tante juga.."

"Pake HP gue aja langsung deh.. Gue lupa kalau masih banyak acara sama keluarga sama ini.."

Keanu menerima ponsel yang diserahkan Galih padanya. Padahal kamera yang tengah menggantung dilehernya pun sudah siap untuk memfoto cowok tersebut bersama Sena sesuai permintaan awal dari Galih.

Hanya sampai 2 foto dan itu semua bersama orangtua Sena yang membuat Galih memilih untuk berhenti dan langsung pamit dengan ekspresi sedihnya yang tidak disembunyikannya.

Tak kuat hatinya melihat Sena yang tersenyum ceria yang pastinya bukan untuk Galih, melainkan untuk seseorang yang tengah memfoto mereka.

"Nah, sekarang gantian kita yang foto-foto.."

Keanu langsung membidik setiap momen Sena bersama orangtuanya. Dan tak lupa dirinya segera memasang tripot agar bisa berfoto bersama Sena dan pastinya calon mertuanya. Serasa melupakan apa yang baru saja terjadi pada diri Galih. Poor you, Galih..

****

Akhirnya Sena bisa bernafas lega, karena sekarang dia sudah mandi dan terbebas dari kostum ala putri solo yang seharian ini melekat pada tubuhnya. Dia memilih untuk pulang ke apartemennya bersama Keanu yang padahal rencana awalnya akan pulang bersama orangtuanya setelah acara wisuda. Tapi berhubung Keanu ada disini dan orangtuanya pun sudah mengerti dengan keadaan dari dirinya dan Keanu, makanya dia sah-sah saja memilih pulang ke apartemennya setelah acara wisuda.

Dilihatnya sekarang pacarnya itu entah sedang memainkan apa ditanganya dengan ekspresi yang jarang ditemukannya.

"Key.."

Keanu buru-buru memasukkan benda yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya saat Sena yang tiba-tiba sudah ada disampingnya dengan wajah yang lebih fresh. Tercium bau strawberry yang pastinya bau sabun yang dipakai Sena saat mandi tadi.

"Thank you.."

"For what??"

"Because you have come to my graduation.."

Hanya senyuman yang Keanu berikan. Dan Sena mengerti Keanu memahami maksudnya. Hal kecil seperti Keanu menghadiri acara wisudanya, meskipun sepele tapi pada nyatanya dia memang kecewa saat mengetahui Keanu tidak akan hadir.

Sesaat waktu serasa berhenti. Tidak ada suara apapun baik dari Sena maupun Keanu. Keduanya masih saling memandang satu sama lain.

"Key.."

"Hm.."

Jawab Keanu yang masih menatap Sena dengan senyumnya.

"Aku mau bilang sesuatu.."

"..."

"Tentang Galih.."

"Ada apa sama cowok kampret itu??"

"..."

"Ada apa sama dia?? Kamu pernah ciuman sama dia?? Dan kamu ngrasa, kalau kamu kek selingkuh dari aku??"

DEEGGHHH..

Mengapa Keanu menebaknya dengan tepat apa yang ingin dikatakannya. Tidak, ini bukan tebakan. Mungkin selama ini Keanu sudah mengetahuinya, tapi dia tidak mau mengatakannya dan memilih untuk memutuskan dirinya di momen yang tepat dengan alasan yang tepat pula.

Satu helaan nafas terdengar dari Keanu yang membuat Sena semakin takut dibuatnya.

"Listen.. Aku ngga peduli sejauh mana kamu dan cowok sialan itu berhubungan.."

"Key.."

"Dengerin aku dulu.."

Sena langsung terdiam dan tidak ingin menyela apa yang ingin Keanu katakan kepadanya. Tapi yang jelas, dia tidak mau Keanu berpikir sejauh itu akan hubungannya bersama Galih.

"Yang aku tahu.. Cukup kamu disamping aku, itu udah lebih cukup. Aku ngga peduli, entah kamu masih sayang sama aku atau ngga. Atau rasa sayangku yang mungkin lebih besar dari kamu.. Aku ngga peduli. Karena yang aku tau, selama ini kamu selalu ada buat aku.. dalam keadaan apapun. Dan itu aku anggep semuanya baik-baik aja.. Sekarang.. Kamu bisa ngomong apa yang pengen kamu omongin tadi.."

Keanu menghapus bulir airmata yang membasahi pipi Sena. Dirinya memang sebenarnya hanya berbicara asal. Tapi kalau yang dilihatnya sekarang adalah seperti ini. Maka pembicaraan asalnya itu memang benar adanya. Dan entah mengapa sekalipun sakit rasanya, tapi dia lebih sakit lagi saat melihat Sena yang menangis sekarang.

"Key.. Maaf kalau aku pernah berbuat kaya gitu. Tapi sungguh, itu bukan mau aku.. Kejadiannya begitu cepat..Kamu inget pas kamu bilang kalau kamu percaya sama aku??"

Tidak ada respon dari Keanu, karena dia lebih membiarkan Sena yang menjawab semuanya.

"Oiya.. Kamu emang selalu percaya sama aku.. Intinya kejadiannya itu udah lama dan aku selalu merasa bersalah sama kamu, Key.. Dan aku ngga mau kehilangan kamu kalau kamu tahu akan hal ini.. "

Sena meringis begitu menyadari Keanu memang selalu mempercayai apapun yang dilakukannya.

"Tapi kenapa kamu malah mau bilang terus terang sama aku sekarang?? Huh??"

"Karena aku ngga bisa selamanya bohongin kamu, Key.. Kamu selalu jujur sama aku, sekalipun kadang nyakitin juga.."

Keanu menyela pembicaraan Sena untuk mengelap ingus pacarnya itu.

"Tapi pada kenyataannya itu yang membuat hubungan kita baik sampai detik ini.. Dan aku berusaha jujur, berharap hubungan kita tetep baik-baik aja.. Sekalipun aku juga tidak bisa berharap hal yang lebih, kalau kamu minta putus dari aku.."

Direngkuhnya Sena dalam pelukannya dan itu malah membuat Sena semakin menangis.

Sena memang berbakat menghancurkan momen indah. Mengapa pacarnya itu memilih untuk berbicara sekarang saat dia baru saja diwisuda. Tidak bisakah ditunda satu hari lagi, jika Sena saja bisa menyimpan kejadian itu yang mungkin sudah lama terjadi.

"Aku ngga akan ninggalin kamu, Sena.."

"..."

"Aku juga pernah ada ada diposisi yang sama.. Dan saat itu kamu minta putus dari aku.."

"Sekarang kamu bakal minta putus juga, kaya yang pernah aku lakuin dulu??"

Sena kembali teringat kejadian dimana Keanu berciuman dengan Stella. Bedanya, menurut pengakuan Keanu, pacarnya tersebut akan langsung berbicara terus terang dan terbukti berawal dari Keanu yang mengajaknya pulang bersama saat mereka yang sedang bertengkar berhari-hari dan tidak pulang bersama. Tapi Sena tetaplah Sena yang terlanjur sakit hati dan meminta putus sekalipun kenyataannya mereka tidak jadi putus.

Dan saat ini.. Dia menyimpan hal seperti itu sendirian. Bersikap sok suci dan berharap Keanu masih tetap mau bersamanya, karena dia memang tidak mau kehilangan Keanu.

"Ngga mungkin Sena aku minta hal kaya gitu ke kamu.."

Keanu melonggarkan pelukannya dan merengkuh wajah Sena dengan kedua telapak tangannya.

"Kamu aja bisa menerima aku kembali.. Bahkan bayangan kamu yang bakal lakuin hal lebih setelah minta putus, minimal dengan nampar aku.. Itu semua ngga terjadi. Kamu malah minta aku buat stay dan ngga akan mengabulkan permintaan kamu, saat kamu minta putus.."

Sena mencoba menghapus airmatanya dan sekarang hidungnya benar-benar tersumbat karena ingus yang sekali lagi dilap oleh Keanu dengan tisu yang entah darimana didapat Keanu.

"Dan mungkin ini saatnya aku mewujudkan permintaan kamu waktu itu. Aku akan tetep stay sama kamu.. Apapun yang terjadi. Aku juga ngga akan mutusin kamu, apapun yang terjadi.. Tapi bolehkah aku minta sesuatu sekarang?? Itung-itung sebagai tanda permintaan maafmu?? Hm??"

"Apa?? Aku bakal lakuin apapun yang kamu mau.."

"Heiizzz.. Kamu kebiasaan banget ngomong bakal lakuin apapun buat aku?? Ingetin aku, gimana awal kita ketemu.. Hahaha"

"Key.."

Sena merasa malu sekarang. Disaat serius seperti ini, bisa-bisanya Keanu mengingat hal konyol seperti itu. Seperti kebodohannya yang akan melakukan apapun untuk Keanu Dan berakhir menjadi tukang ojek pribadinya Keanu. Yang sayangnya mungkin itulah awal dari semua kisahnya bersama Keanu.

"Ok.. Ok.. Cuma bercanda.. Sekarang aku minta kamu buatin aku es jeruk.. Karena dari tadi aku belum minum sejak kita habis makan tadi.."

"Cuma itu??"

"Emang kamu bakal nurutin permintaanku yang lain??"

Dengan polosnya, Sena menganggukan kepalanya. Rasanya terlalu simple jika seorang Keanu yang hanya meminta hal seperti itu terhadap dirinya.

"Kalau gitu.. Kasih vitamin lebih ke aku.."

Keanu menunjuk bibirnya dan Sena tahu apa yang dimaksud pacar jahilnya itu.

Tapi sedetik kemudian Sena memang benar-benar melakukan apa yang dimaksud dari Keanu dan Sena bisa merasakan jika Keanu tampak kaget dengan apa yang dilakukannya sekarang. Karena pada normalnya, Sena akan menggeplak bibir Keanu atau memang Sena akan melakukan ciuman itu dengan Keanu yang mengawalinya.

Sena sedikit memberi lumatan kecil dan segera melepasnya dengan senyuman yang berhasil terbit dari dirinya dan juga dari Keanu yang memang sedikit canggung. Mungkin cowoknya itu belum bisa menetralkan keterkejutannya.

Bodo..

Keanu juga sudah berulang kali memberikannya kejutan. Dan mungkin giliran dirinya yang sedikit memberikan impulsif pada jantung seorang Keanu.

"Aku buatin es nya dulu.."

Keanu hanya memberikan anggukannya saja dan mellihat Sena sudah berjalan menuju dapur mini yang ada di apartemen milik Sena.

Dikeluarkannya kembali benda yang sempat disembunyikannya saat Sena menghampirinya tadi.

"Apaan itu, Key??"

Keanu kembali terkejut dengan Sena yang sudah ada dihadapannya.

"Kog cepet banget buat es nya??"

Keanu berusaha mengalihkan pembicaraan dan langsung menerima sodoran segelas es jeruk sesuai permintaannya tadi.

"Es jeruk kan yang kamu minta tadi?? Kalau iya, kan tinggal masukin sirup rasa jeruk, kasih air dingin sama es batu dikit.."

"Ck.."

Sena tersenyum saja mendapat decakan sebal dari Keanu. Dia tahu jika Keanu tidak terlalu suka dengan es jeruk yang dibuatnya sekarang. Tapi bukan berarti Keanu akan menolaknya, karena es jeruk itu sudah tandas separuh gelas ke kerongkongan Keanu.

"Itu tadi apaan?? Serius banget liatinnya.."

Ternyata Sena masih mengingat pertanyaannya tadi dan Keanu sedikit gelagapan sekarang, karena otaknya yang tiba-tiba error untuk membuat alasan yang tepat untuk memberikan jawaban atas pertanyaan dari Sena.

"Kalau mau lamar aku, sekarang.. Lamar aja kali.. Tapi kan kamu sendiri belum lulus kuliah.. Kamu masih repot bagi waktu sama perusahaan.. Kamu siap bagi waktu lagi sama aku??"

Kata Sena dengan santainya dan itu sukses membuat Keanu langsung menatap pacarnya dengan tatapan tidak percaya.

"Udah ketiga kali ini, Key.. Kamu mandangin benda itu seharian ini.. Dan kamu mikir, aku ngga tau benda apaan itu??"

Tuhhh, kan..

Sena memang perusak momen sejati. Tidak bisakah dia berpura-pura saja tidak tahu dan memberikan ekspresi terkejut yang sayangnya pura-pura juga untuk sekedar menyenangkan hatinya. Kalau seperti ini kan, sama aja bohong. Justru dirinya yang mendapat kejutan bukan dirinya yang memberi kejutan.

Keanu segera mengeluarkan benda yang sedari tadi berusaha disembunyikannya meskipun ujung-ujungnya gagal juga.

Diraihnya telapak tangan kiri dari Sena dan memasukkan cincin tersebut dijari manisnya.

"Suka??"

Sena menganggukan dengan mantap. Sena tampak terpukau dengan cincin yang sudah melingkar dengan begitu pas dijarinya.

"Kog kamu tau ukuran cincinnya??"

"Kita kan sering gandengan tangan.. Ngga inget?? Mungkin dari situ aku tau gimana kecilnya telapak tangan kamu.. Dan mungkin juga itu kebetulan yang bertanda kalau kamu emang jodoh aku.."

Dengan percaya diri Keanu mengatakannya dan itu membuat Sena semakin takjub. Dia tidak menyangka jika hal sedetail itu bisa diingat dengan jelas oleh Keanu.

"Cincin ini artinya apaan ya??"

"Terserah kamu mau ngartiinnya apa?? Tapi yang pasti cincin ini sebagai tanda kalau aku serius sama kamu.. Sekalipun untuk ke ikatan yang lebih serius, mungkin masih agak lama buat kita.."

"Isshhh.. Bilang aja kalau kamu lamar aku.."

Sena mendelikan matanya dan segera memeluk Keanu lagi.

Dia tahu, jika ikatan yang dimaksud Keanu tadi memang mungkin masih lama untuk dipikirkan sekarang. Tapi melihat bagaimana Keanu memberikan cincin seperti sekarang, cukup membuatnya bertambah yakin untuk tetap memberikan hatinya kepada Keanu.

"Kamu tahu.. Aku membelinya dari gaji pertamaku kerja ditambah dengan dengan uang tabunganku selama ini.."

"Tapi kamu ngga bakal miskin mendadak, karena hal ini.."

Keanu menganggukan kepalanya dan masih setia memeluk Sena. Jika dipikirkan kembali, beberapa menit yang lalu mereka berpelukan karena hal yang menyedihkan. Dan sekarang mereka berpelukan karena hal yang menyenangkan. Betapa berwarnanya hubungan yang mereka jalani, hingga dirinya tak bisa memprediksikan apa yang terjadi selanjutnya pada mereka. Mungkin saja untuk beberapa menit kemudian akan ada hal mengejutkan lainnya.

"Kalau kamu emang mau lamar aku, seenggaknya kamu juga harus siapin sebuah lagu atau paling ngga ucapan romantis.. Bukannya cuma kasih cincin trus meluk gitu aja. Itupun karena aku yang meluk kamu duluan.."

Keanu terkekeh geli dengan protes dari Sena. Sudah tahu jika dia tidak bisa bersikap romantis seperti itu, tapi masih saja Sena mengucapkannya.

"Emang kamu mau aku nyanyiin apa sih?? Lagu 'Sena Bobok'??"

Sena memanyunkan bibirnya dan Keanu masih bisa merasakannya meskipun saat ini mereka masih berpelukan.

"I had a dream the other night..."

Sena mulai tersenyum saat Keanu yang masih memeluknya mulai menyanyikan sebuah lagu untuknya. Jarang sekali Keanu mau menuruti permintaannya yang satu ini. Padahal suara dari pacarnya itu mungkin tidak sebagus John Legend ataupun seunik Adam Levine, tapi tetap saja Sena menyukai apapun yang ada pada diri Keanu.

"About how we only get one life

Woke me up right after two

Stayed awake and stared at you

So, I wouldn't lose my mind

And I had the week that came from hell

And yes I know that you can tell

But you're like the net under the ledge

But I go flying off the edge

You go flying off as well

And if you only die once I wanna die with...

You got something I need

In this world full of the people there's one killing me

And if we only die once I wanna die with you

You got something I need

In this world full of the people there's one killing me

And if we only die once I wanna die with you..

Last night I think I drank too much

Call it our temporary crutch

With broken words I tried to say

Honey don't you be afraid

If we got nothing we got us

And if you only die once I wanna die with

You got something I need

In this world full of the people there's one killing me

And if we only die once I wanna die with you

You got something I need

In this word full of the people there's one killing me

And if we only die once I wanna die with you..

If we only live once I wanna live with you.."

*Something I Need – The Freeway Sounds (Cover)

Keanu terkejut dengan ciuman yang Sena berikan dikeningnya. Bahkan tidak berhenti sampai situ, Sena terus menciumi diinchi wajahnya dan berakhir kecupan di bibirnya.

"Love you, everytime.. Key.."

"I know.."

Kini giliran kedua telapak tangan Keanu yang menangkup wajah Keanu. Sena hanya bisa memejamkan matanya saat semakin lama deru nafas Keanu menyapu wajahnya dengan lembut. Kini dirasakan bibir Keanu yang sudah menempel di bibirnya yang sama tipisnya dengan milik Keanu. Ciumannya seperti biasa. Tidak terlalu menggebu-gebu. Ciuman ala Keanu Aliendra yang lembut dan hangat, hingga Sena bisa merasakan Keanu yang berusaha menyalurkan rasa cintanya lewat ciuman tersebut.

"Don't go from my life.. Cause, I just wanna try to love you as long as I life.."

"Absolutely, you do.."

****