webnovel

Somehow I Gain Power Left and Right

Aku tidak tahu aku beruntung atau bagaimana. Aku mendapatkan kekuatan secara kebetulan berturut turut. Tidak ada alasan menolak aku hanya mengikuti arus dan menerima mereka. Ikuti petualangan Yuuki Kakeru dalam perjalanannya menguasai dunia. *Disclamer semua karakter adalah milik penulisanya masing masing. ~Dunia saat ini : Kujibiki Tokushou: Musou Hāremu ken Yuru Fuwa Noka No Moji Bake Skill, Yurufuwa Nouka no Mojibake Skill ~Isekai de Katarogu Tsuuhan Yattemasu isekai wa smartphone Isekai de Cheat Skill wo Te ni Shita Ore wa, Genjitsu Sekai wo mo Musou Suru: Level Up wa Jinsei wo Kaeta Otome Game Sekai Mob .... .... Dll .... .... Saya hanya ingin meluapkan kekesalan saya terhadap seorang MC harem dari suatu serial

Raihanchan · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
14 Chs

Berkeliling

Melihat maps pada smartphone itu menunjukkan aku hanya perlu lurus dari sini. Oh benar Smartphone yang diberikan kami sama ternyata dapat berfungsi sebagai peta. Aku tidak paham bagaimana kerjanya, bukankah peta pada smartphone didukung oleh gambar yang diambil oleh satelit? Mari kita kesampingkan itu.

Menyimpan kembali smartphone aku melanjutkan perjalanan.

Setelah pergi ke arah yang berlawanan Putri Helen berangkat, aku tiba di sebuah kota yang sederhana.

Dinding batu mengelilingi kota, seperti benteng kota ala Barat.

Tampaknya akan dibangun untuk melawan semacam monster, tembok kota yang dibangun untuk melindungi.

Ketika aku sampai di pintu masuk kota, aku dipanggil untuk berhenti oleh tentara berarmor.

Ada dua tentara, dengan armor yang sederhana, dan dilengkapi dengan tombak panjang.

"Berhenti! Siapa dan dari mana kau berasal"

"Eh?"

"Jawab" Tentara itu menunjuk tombaknya padaku.

"Uhmm...kalaupun kau bertanya padaku dari mana aku"

Aku ragu-ragu. Walaupun aku bilang aku datang dari sebuah hutan, ia tidak akan dapat ide di mana itu.

"Kenapa kau tidak menjawab"

"Mengenakan pakaian lumayan aneh"

"Sungguh orang yang mencurigakan"

"Eh ー ー?"

Itu jelas merupakan tuduhan palsu. Memang benar bahwa aku memakai pakaian Uniqlo tapi, itu bukan berarti aku akan kelihatan aneh, benar. Seharusnya aku memakai pakaian sage-san saja.

...Ahh, tapi mungkin itu akan jauh lebih aneh.

Meninggalkan para tentara terpisah, pakaianku tampaknya tampak berbeda dengan warga yang kulihat di sini dan di sana.

Pertama, putri dan ksatria, dan selanjutnya bandit.

Orang berikutnya yang kutemui adalah tentara.

Makanya, aku tidak melihat bahwa aku memakai pakaian yang berbeda dari orang biasa.

Nah, apa yang harus kulakukan....

"Tidak menjawab ya, tangkap ー ー"

"Tunggu, lihat ini"

Salah satu tentara ingin menangkapku, tapi tentara lainnya memanggilnya untuk berhenti.

Tentara yang dipanggil untuk berhenti melihat sekeliling pinggangku yang ditunjuk dengan jari.

Berpikir apa yang mereka tunjuk dan melihat pinggangku, disana, kipas yang diberikan oleh Putri Helen. Aku memasukkannya ke dalam sakuku, tapi bagian atas itu kelihatan.

"Ah, ini?"

Aku mengambil kipas, dan bertanya.

Lambangnya itu, tampaknya mempunyai sejarah.

"Itu lambang Keluarga Kerajaan! Selain itu kipas, yang berarti..."

"Milik Yang Mulia Helen pribadi!? Tidak, tapi, sangat jarang bahwa Yang Mulia memberikan benda seperti itu. Tuan ksatria Marquis-sama meminta penganugerahan setelah mendapatkan prestasi perang, tapi mengabarkan itu dengan keberhasilannya, ia tak bisa menerima benda seperti itu"

"Tapi..."

"Tidak, tetapi..."

Dua tentara itu mulai saling berbisik.

Kalau cerita dua orang itu benar, tampak ini adalah benda yang sangat berharga.

Aku menatap kipasnya.

Aku memikirkan saat aku menerima itu, dan orang yang memberikannya padaku.

Putri Helen....

"Maaf"

"Hm?"

Dikejutkan oleh panggilan tentara itu.

"Boleh aku diizinkan untuk menguji apakah itu adalah benda asli atau tidak"

Berkat kipas, kurasa, sikap tentara itu menjadi lebih lembut.

"Kalau itu asli, seharusnya diberkahi dengan kekuatan sihir Keluarga Kerajaan"

"Uhmm... apa yang harus kulakukan?"

"Maaf"

Tentara itu mengangkat tangannya ke kipas, dan meneriakkan sesuatu.

Akibatnya, kipas bersinar dengan cahaya berkilauan, dan lambang tiga-dimensi bangkit.

"M-Maafkan kami!"

"Silahkan lewat!"

Rupanya, itu menegaskan benda asli dengan itu.

Dua prajurit itu menjadi lebih dan lebih rendah hati, dan membuat tombak mereka berdiri, mereka membuat perhatian untuk sikap "Perhatiaaan!!".

""Selamat datang di kota Roizen!!""

Kata mereka.

Aku melewati pintu masuk.

Melihat keributan itu, warga di dekat pintu masuk kota menjadi penonton, melihatku di kejauhan.

"Itu Yang Mulia Helen"

"Tampaknya benda asli"

"Kalau begitu itu berarti...orang yang dekat dengan Yang Mulia"

"Aku ingin tahu apakah dia seorang bangsawan baru"

Dengan pendengaranku ditingkatkan, aku bisa mendengar suara-suara penonton dengan jelas.

Entah bagaimana, terasa benar-benar bagus.

Rasanya bagus, tapi aku harus memikirkan hal-hal yang lebih penting.

Pakaian, Makanan, dan Penginapan.

Dasar-dasar hidup.

Pakaian, untuk saat ini, pakaianku saat ini dulu.

ketika aku sedang berpikir.

"Minggir, minggir"

Sekelompok empat orang melewatiku dan jalan di depanku. Mereka berempat mengendarai kereta barang, dan ditempatkan di dek kereta adalah binatang besar.

Binatang buas itu tampak lelah, tidak bergerak, sulit untuk mengetahui apakah masih hidup atau tidak.

Kelompok ini berhenti di depan dari struktur jenis tertentu, masuk kedalam bersamaan dengan kereta tersebut.

Setelah beberapa saat, mereka keluar.

"Baiklah, kami sudah menerima gaji kami, ayo minum"

"Karena sudah lama, ayo minum-minum"

Mereka berbicara seperti itu, dan kemudian pergi ke suatu tempat. Melihat betapa hidupnya suasana di sini. Aku memutuskan untuk berkeliling. Mungkin ada barang yang akan disukai Sonja atau Maria.

Dengan bantuan peta pada smartphone aku dapat tahu berbagai lokasi, toko baju, bar, penginapan. Sungguh aku penasaran bagaimana cara benda ini bekerja.

***

Berkeliling dan membeli ini itu dari uang yang diberikan Arisa. Sebelum aku memutuskan rencananya ku selanjutnya. Seseorang memanggilku dari belakang.

"Permisi, apa pelanggan punya keyakinan dalam tangannya?"

Melihatnya, dia tampak seperti orang paruh baya yang kaya. Dan apa yang dia maksud dengan tangan?

"Tangan? Maksudmu kekuatan? Yah...aku sedikit percaya diri. Kenapa kau bertanya?"

"Tas ini ー ー maaf"

Pria itu membuka tas yang ku bawa dan menunjuk ke sebuah lambang. Benar ini kantong uang yang diberikan oleh Arisa.

Ada tanda yang pernah aku lihat sebelumnya.

"Lambang Perusahaan Pedagang Andreu yang berurusan dengan material monster. Karena Anda menggunakan ini, aku menduga bahwa Anda adalah seorang pemburu"

"Begitu ya"

Aku menatap tandanya. Toko ーーnamanya Perusahaan Pedagang Andreu ーaku tidak tahu Arisa merupakan dari perusahaan ini atau apa tapi mari kita tanyakan nanti.

Aku mengerti tebak pria itu, mungkin, mulai sekarang aku juga kalau akan melihat tas ini, aku akan bisa berspekulasi jenis orangnya yang memiliki tanda ini, kurasa.

"Kalau begitu...aku ingin meminta bantuan mu, mungkin terdengar tidak sopan untuk meminta bantuan kepada orang yang baru pertama kali bertemu. Tapi entah bagaimana aku yakin bahwa aku bisa mempercayakan tugas ini kepadamu"

Terdengar mencurigakan, tapi orang ini terlihat sedang melontarkan omong kosong.

"Apa itu?"

"Di tenggara kota adalah mansion... Katanya hingga saat ini penduduk kota disini akan memahaminya. Ada sebuah mansion yang tidak ada yang meninggali. Alias, Mansion Berhantu"

"Mansion Berhantu?"

"Iya, dulu sekali mansion di mana seorang pedagang kaya tinggal, tapi sekarang tempat itu memiliki rumor, tidak ada yang mau tinggal di sana. Sebenarnya ada beberapa pelanggan yang pindah tapi... semuanya..."

"Bagitu ya"

"Penyusunan mansionnya sangat bagus, lebarnya juga lumayan. Kalau bukan karena itu...harganya bisa lebih dari 5000 koin perak"

"Dengan sejarah yang buruk, tak seorang pun ingin tinggal di sana, ya"

"Sebaliknya, tidak bisa hidup di dalam, tepatnya"

"Mansion berhantu ya..."

Pikirku.

Aku tidak takut sama sekali pada fenomena paranormal. Aku tipe yang tidak tersentuh oleh horor.

Hal yang kukhawatir adalah itu, adalah saat akan benar-benar "muncul".

Mungkin, itu benar-benar akan muncul.

Kalau hantunya keluar... aku mungkin bisa mengalahkannya.

Selagi mengkhawatirkan, aku bertanya dengan ragu-ragu.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau menceritakan ini padaku?"

"Sebenarnya aku ingin kau mengusir hantu disana, dan apabila kau berhasil mengusirnya aku akan memberikan mansion tersebut. Mansion itu merupakan kanker dari bisnis ku, aku ingin segera benar benar melepaskannya"

"Setuju"

Aku menjawab segera.

"Apa Anda sungguh baik-baik saja dengan itu?"

"Iya. Aku hanya ingin melepaskan mansion dan memberikannya ke orang lain. Tapi bahkan dengan mansion sebesar itu tidak ada yang ingin menempatinya"

Jadi, aku memperoleh rumah ー ー mansion. Ini akan berguna sebagai basis kedua ku kalau-kalau aku dan keluargaku ingin berdiam diri di kota. Tentu rumah sage-san adalah yang teraman namun itu ditengah hutan. Untuk saat ini mari kita pulang terlebih dahulu aku sudah merindukan Sonja dan Maria.