.
Kenzie melihat ekspresi wajah dari mereka semua seperti sedang memikirkan sesuatu, karena takut terlalu lama memberi jawaban Kenzie pun merubah pikiran nya.
.
" bagaimana jika masing masing dari perwakilan fakultas memberi sebuh tes untuk diriku." kata Kenzie memberi saran sekali lagi.
.
Sebelum mereka selesai memikirkan saran sebelum nya Kenzie sudah memberi saran baru. Mereka pun mengerti apa yang dimaksud pria muda yang jenius ini setelah berdiskusi satu sama lain, mereka semua membawa Kenzie kesebuah ruangan yang terbilang sangat luas.
.
Di sana ada sebuah papan tulis besar, mading yang di penuhi pertanyaan yang belum terpecahkan, serta meja dan kursi untuk berdiskusi satu sama lainnya.
.
" gedung ini merupakan tempat para guru besar saling bertukar pikiran dari semua jurusan yang ada di Harvard university, bahkan sesekali guru besar dari universitas lainnya juga datang untuk berdiskusi disini." kata salah seorang pria berusia sekitar 50 tahun.
.
Seorang wanita 60 tahunan juga angkat bicara.
" kamu lihat mading itu." kata seorang wanita pada Kenzie, jari tangan nya menunjuk kearah Mading.
" di sana ada berbagai pertanyaan yang belum terpecahkan, siapa pun yang hadir di ruangan ini boleh menjawab pertanyaan yang ada di mading tersebut. Jadi kami semua telah berdiskusi untuk meminta padamu untuk menjawab pertanyaan yang ada di sana yang menurut mu mudah. Setelah itu kami akan menilai dari jawaban mu." kata wanita berumur tersebut.
.
Kenzie melangkah menuju Mading yang telah di penuhi pertanyaan sambil membawa kertas dan pena di tangan nya.
.
Karena penerimaan mahasiswa baru angkatan tahun ini merupakan suatu yang sangat jarang sekali terjadi dalam 100 tahun belakangan mendapatkan nilai tes sempurna. Sehingga para guru besar tiap fakultas sangat menginginkan Kenzie berada dibawah bimbingan mereka. Dengan cara ini mereka semua sepakat jika Kenzie bisa menjawab pertanyaan dari salah satu fakultas yang ada di mading dengan benar, maka di fakultas itulah dirinya akan di tempatkan.
.
Di depan Mading Kenzie bingung harus memulai dari mana, karena semua pertanyaan yang tertempel sangat mudah bagi dirinya. Setelah berfikir sesaat Kenzie berencana menjawab semua pertanyaan yang ada di mading sedangkan di sisi lain para guru besar memperhatikan Kenzie sambil berdiskusi.
.
Dengan kemampuan mata maha tau tingkat Legendary soal tersebut seperti pertanyaan untuk anak TK baginya.
.
.
Keterangan : ketika Kenzie memfokuskan suatu objek dengan tatapan matanya, maka objek tersebut direkam secara langsung di dalam pikiran nya dan akan terungkap objek itu dengan sangat detail secara sistematis. Kenzie menggunakan skill mata maha tau pada soal pertanyaan yang ada di mading, soal tersebut langsung tersimpan di pikiran nya dan muncul jawaban soal tersebut dengan sangat detail secara sistematis kemudian ia tulis jawaban tersebut pada kertas yang ada di tangan nya.
.
.
Para guru besar memperhatikan Kenzie yang sedang berdiri menghadap mading seperti patung. Kemudian salah satu dari mereka angkat bicara.
.
" seperti kita terlalu berlebihan terhadap anak muda itu, kita semua yang sudah banyak pengalaman hidup masih sulit untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut. Apalagi pria muda yang masih butuh bimbingan dari kita." kata seorang pria yang telah banyak menerima berbagai penghargaan selama hidupnya.
.
Para guru besar yang lain nya pun sependapat.
" bagaimana jika kita berikan kasus yang agak ringan padanya."
.
" ya saya juga berpikiran seperti itu. Jika kita terus paksakan ia untuk menjawab pertanyaan yang ada di mading, salah satu dari kita tidak akan mendapatkan nya sama sekali."
.
" tunggu sebentar, lihat itu.! pria tampan itu mulai menulis sesuatu pada kertas nya."
.
Para guru besar menoleh ke arah Kenzie setelah seorang wanita dari departemen kesehatan bersorak sambil menunjuk kan jarinya ke arah Kenzie.
.
.
)+++(@>
Lanjut episode berikutnya.