Dunia Pararel, di sebuah negara kepulauan terbesar di planet Gaya, berdiri dengan bingung dan nampak terkejut seorang remaja tampan dan manis dengan perawakan yang sedang, tinggi 185 cm, dan berpenampilan sederhana
Nampak kini sedang merenung di bangku sebuah taman, di salah satu universitas swasta terbesar di negara kepulauan terbesar dari planet Gaya tersebut
Tampilan yang bingung bercampur dengan beberapa perasaan senang dan sedih, berganti-ganti terlihat di wajah sang Remaja tampan itu
Remaja manis itu bernama R. Adi Prakoso, seorang remaja dari keluarga sederhana yang kini baru saja menginjakan kakinya masuk ke dalam dunia perkuliahan
Dia tampak bingung, karena Adi yang saat ini duduk bukanlah Adi dari dunia ini, atau lebih tepatnya Adi saat ini adalah sosok yang melintas antar dimensi
Ya Adi yang asli berasal dari bumi, dan dia adalah warga negara kepulauan terbesar di sana, dengan bertempat tinggal di Ibu kota negara tersebut, Adi yang berusia 27 tahun baru saja merayakan ulang tahunnya.
Tapi seperti sebuah lelucon, pesta ulang tahunnya yang berlangsung sederhana, berakhir dengan dirinya yang tertidur pulas karena kekenyangan makan
Dan tiba-tiba saat ia merasa ingin buang air kecil dan bangun, ia tersadar ia tak lagi diruangan ya, atau lebih tepatnya kamarnya. Kali ini ia berada di luar ruangan, dan bersama hal tersebut ia kaget dengan apa yang ia saksikan.
Karena pada saat ia menatap dirinya di kaca pintu masuk universitas, ia tak melihat dirinya yang dewasa, tapi melihat wajah muda yang tampan dan manis, mirip dengannya ketika usia belasan tahun, namun wajah ini jelas lebih baik dari segi wajah dan fisik.
Karena dirinya yang tampak bingung dan terdiam di pintu masuk, dia di tegur oleh satpam dan diminta untuk berpindah agar tidak menghalangi jalan,
Dengan gerakan yang masih bingung dan kaku ia berjalan perlahan ke arah bangku di sebuah taman di depan pintu universitasnya, dan kini ia sedang memilah memori yang baru saja ia terima.
Ia mulai mengingat secara perlahan siapa dia dan kondisi apa dirinya, kemudian seperti sebuah film, memori yang panjang mulai memasuki otaknya
Menahan sedikit pusing Adi, bersandar penuh pada bangku taman, sambil memejamkan matanya, ia kemudian mulai menerima semua informasi tentang Adi di dunia Pararel ini
Planet di dunia ini bukan Bumi tapi Gaya, soal strata ekonomi, budaya, dan juga politik agak berbeda dibandingkan dunia ia sebelumnya
Disini Kebanyakan negara dibagi dalam kategori, satu Perserikatan antar beberapa daerah dan kemudian bersatu menjadi sebuah negara, dan satu lagi berbentuk Monarkih yaitu kerajaan
Yang Rajanya tidak hanya laki-laki tetapi juga ada Ratu yang menjadi kepala sebuah kerajaan, kemudian secara ekonomi kemajuan di seluruh planet gaya
Hampir sama dengan peradapan di dunia Jay sebelumnya, hanya ada beberapa bidang yang di bawah dari dunia sebelumnya, sisanya hampir sama
Dan satu lagi Dunia di planet Gaya saat ini, tidak ada yang saling berperang dengan kata lain dunia damai, karena adanya perjanjian besar seluruh negara dan kerajaan di planet Gaya
Yang menyatakan bahwa semua negara dan kerajaan yang ikut berpartisipasi dalam perjanjian, terikat penuh untuk tidak melakukan aksi perang antar negara atau kerajaan
Jika terjadi konsekuensinya besar, yaitu akan diserang oleh seluruh anggota aliansi dan bersama hal tersebut, yang ada setiap negara dan kerajaan saling berlomba dalam hal ekonomi, budaya, dan pengaruh internasional
Tak lagi berdebat dan menantang dengan kekuatan militer dan senjata, walau pada nyatanya, militer serta senjata tetap dipertahankan, demi membela diri
Karena meski hampir seluruh kerajaan dan negara di planet Gaya menandatangani hal tersebut, tetap saja ada negara dan kerajaan yang tak membuat kesepakatan itu, bersama dengan organisasi yang juga tak mau tunduk
Namun karena jumlah mereka yang kecil jadi tak begitu membuat ancaman, tetapi tetap saja seperti duri dalam daging, selalu membuat sakit
Oleh sebab itu, mereka yang tak menandatangani perjanjian dikucilkan dan disingkirkan, mereka disebut negara dan kerajaan Hitam
#######
Kembali kepada Adi yang saat ini masih merenungkan identitasnya, setelah mengetahui sedikit masalah tersebut Adi juga sadar akan satu hal
Meski dunia terkesan memiliki dua kubu tetapi agama di planet Gaya ini hanya satu, dan itu juga mengakui satu Tuhan, dengan perbedaan cara menyembah dan juga mengamalkannya
Beralih ke kondisi keluarga Adi saat ini, dia adalah anak pertama dari dua bersaudara, dengan adik perempuannya yang berbeda umur 6 tahun dari dirinya
Juga dengan wajah yang cantik dan manis seperti Adi, cuma sifatnya yang agak berbeda, lebih tertutup
Sedangkan untuk kedua orang tua Adi, mereka berasal dari keluarga biasa, setidaknya itu yang Adi tahu, Bapaknya hanya seorang pedagang biasa makanan kas kerajaan Pulau
Ibunya juga hanya seorang karyawan biasa di pabrik Garmen dekat rumahnya, meski begitu kehidupan mereka tidak bisa dikatakan kurang hanya bisa dikatakan cukup dan sederhana.
Karena mereka memiliki rumah yang cukup dengan luas 100 M² dan berada di kota tetangga dari Ibu kota kerajaan, jadi bisa dibilang mereka keluarga sederhana dan cukup
Apalagi semenjak kecil Adi dan adiknya tak pernah kekurangan, hanya mereka tak bisa berlebihan dan boros
Setelah menyadari hal ini Adi yang saat ini, termenung bisa dibilang tak bisa tertawa, karena kondisinya sangat mirip dengan apa yang ia miliki saat ia masih di bumi
Bedanya Adi masih benar-benar tidak tahu latar belakang keluarganya, kususnya Bapak dan Ibunya, yang samar-samar Adi tahu ada beberapa hal yang tak umum
Meski begitu Bapak dan ibunya tak pernah menceritakan dan juga hanya bungkam, serta menjelaskan bahwa kita orang biasa, sisanya tak ada.
Meski itu mengorek rasa ingin tahu Adi, tapi dia juga sadar bahwa ini jelas bukan hal yang patut ia pertanyakan lebih, jadi ia tak pernah bertanya lagi.
Kali ini Adi masuk dan di terima di universitas negeri, yang notabennya salah satu universitas terbesar dan terbaik di kerajaannya, mendapatkan kabar tersebut seluruh keluarga tentu senang
Karena dengan bersekolah di universitas negeri, semua biaya kuliah hingga lulus bisa dibilang murni gratis, bahkan ada subsisdi untuk hidup bagi para mahasiswanya
Dan ada asrama yang diberikan bagi mereka yang datang dari luar kota, propinsi, atau bahkan luar pulau. Demi memberikan lingkungan belajar yang baik bagi mereka
Jadi bisa dikatakan pendidikan di kerajaan ini sangat baik untuk warganya, tentu saja mereka yang tak diterima dalam universitas negeri mendapatkan subsidi yang berbeda
Mereka mendapatkan potongan harga separuh dari seluruh biaya sekolah mereka dari kerajaan, tetapi untuk sisanya harus dikeluarkan sendiri
Dan itu juga ada tingkatannya untuk menerima beasiswa tersebut, jadi dengan kata lain tak semua mahasiswa menerima beasiswa itu.