Aku bahagia melihat senyuman manis dari orang yang aku cintai dengan sepenuh hatiku,biarkan perjuanganku bisa membuat siputri tersenyum bahagia,karena setiap langkah perjuanganku aku peruntuhkan untuk membuatnya tersenyum :)
"Ayo makan di luar" kataku yang ingin hati benar-benar menghapus luka di dalam hati siputri yang telah terluka
"Aku sibuk,lihat itu barang di rumah berantakan" Sambil menunjuk barang-barang yang memang seperti kapal pecah
"Tapikan itu yang ngurus pembantu kamu" kataku
"Hehe,iya tapi aku sibuk nulis kok bukan bersih-bersih itu"
"Kamu tu selalu gitu,padahal aku mau ajak makan makanan kesukaanmu"
"Tetep aja aku gak mau" sambil memutar kepala sok nolak
"Emm jadi gitu,aku juga ketemu teman perempuanku di sana,jadi kamu gak mau ikut?" Tanyaku tak peduli lagi
"Haaaaa!!? :( " siputri kaget posesif
"Aku ikut pokoknya" kata siputri sambil memegang tanganku
"Nah lo,kenapa jadi ikut?"
"Aku kan mau makan-makanan kesukaanku"
"Baiklah kalau gitu,ganti baju sana"
"Okay,tunggu ya"
Setelah berjam-jam menunggu siputri dandan,akhirnya kita berangkat menggunakan sepeda dan berboncengan,karena memang lokasi yang kita tuju tidak jauh dari tempat kami tinggal,
Setelah sampai di taman dekat rumah kami,aku menaruh sepedaku di tempat parkir khusus sepeda di letakkan
Aku tidak membuat janji dengan siputri untuk berpakaian sama,tapi aku memperhatikan baju kita terlihat sama,aku tersenyum tanpa di sadari siputri
Rasa usilku muncul tiba-tiba;
"Aku risih"
"Risih Kenapa?"
"Cewek itu selalu ngeliatin aku terus"
memang hari itu ada cewek yang gak begitu cantik tetapi memiliki wajah natural terlihat cerah melihatku dengan senyuman manis,sebenarnya dia adalah teman sekolahku wajar dong kalau kita saling senyum saat kita bertemu,
karena aku ingin sedikit menggoda Siputri biarlah aku meninggikan cara bicaraku,hehe
"Mana?" Tanyanya dengan serius menoleh ke sana sini,saat menemukan wanita itu lalu dia cemberut posesif,tiba-tiba dia memelukku
"Hahaha,kenapa kamu tiba-tiba seperti ini?"
"Aku kedinginan"
"Oh gitu" aku lihat ke atas matahari terlihat sangat terik, karena kami jalan di siang hari waktu itu,
Aku hanya tersenyum melihat tingkah siputri,tapi aku bahagia dia seperti itu dan aku berharap dia akan selalu manja denganku
"Ya udah sini aku gendong" kataku
Dia memelukku erat dari belakang,dan yang telah lega tidak tertawan rasa cemburu lagi,dia bahagia tanpa sepatah katapun dan tak lama langkah kakiku terhenti karena lelah menggendongnya,
"Siputri,aku belikan makanan kesukaan kamu,kamu turun dulu ya" kataku yang telah kelelahan mengendong siputri yang waktu itu memang gagal diet..
"Baiklah"
"Tunggu sebentar" aku melihat ke arah siputri,dia sedang duduk di kursi taman sendirian
Tiba-tiba di sana ada pengamen laki-laki yang sedang menyanyikan lagu romantis,siputri sangat menikmatinya,karena dia juga adalah penikmat musik,
setelah musik itu selesai,aku melihat dari jauh pengamen itu pulang dengan memberi sebuah kado yang di bungkus rapi,setelah pengamen itu pergi,
akupun menghampiri siputri dengan membawakan makanan dan juga minuman,lalu sambil jalan kita menelusuri taman sambil melihat-lihat festival makanan tahunan
"Kamu beli sesuatu kataku?"
"Enggak"
"Ohh" aku tidak bertanya tentang apa yang dia bawa itu
"Yang aku bawa ini titipan" jelas siputri
"Yaudah kita photo-photo di sini yuk" kataku di sebelah kolam ikan yang memang sudah di dekorasi untuk festival tahunan
"Ayuk" siputri sambil mengeluarkan handphonenya
Kita menghabiskan beratus-ratus photo di sana dengan banyak gaya tak beraturan hingga lupa hari sudah mulai gelap
lalu tiba saatnya kita pulang dengan rasa bahagia
Dan sesampainya di depan rumah siputri,aku lihat dia cemberut dan bertanya kepadaku;
"Aku boleh tanya sesuatu gak?"
"Boleh,tanya apa?"
"Kalau misalnya orang terdeket kita lupa dengan tanggal istimewa,aku harus bagaimana?"
Aku berfikir sejenak lalu menjelaskan kepada siputri
"Jangan egois aja,mungkin bisa saja dia lupa atau ada alasan lain"
"Oh begitu ya?
"Terus kalau orang yang dia sayang mau pulang tapi dia gak cium tanganku gimana?" Seolah siputri berusaha memberitahuku sesuatu dengan tegas
"Maaf ya" sambil malu-malu aku mencium tangan siputri dan juga keningnya lalu aku mengatakan "sampai jumpa,aku mencintaimu" dan aku naiki sepedaku
"Sampai ketemu lagi,aku juga sayang kamu" kata siputri sambil melambaikan tangannya
Akupun pergi dan siputripun masuk rumahnya
Aku benar-benar tidak tau rasa bahagiaku saat itu,kebahagianku hanya saat di dekat siputri dan ingin rasanya aku kendalikan waktu agar berjalan lambat supaya aku bisa berlama-lama denganya,aku yakin dia juga sama denganku,
tetapi yang aku tidak mengerti kenapa dia kurang tersenyum sebelum aku pulang meninggalkan rumahnya...
Tak lama aku sampai di rumah dan kembali ke kamar yang di penuhi dengan bayangan siputri,
lalu tiba-tiba suara telpon berbunyi...
"Hallo" dengan suara yang menangis
"Kamu kenapa?" Tanyaku
"aku pikir kamu lupa dengan ulang tahunku"
"Haha,emang kenapa?"
"Kenapa kamu tidak bilang kalau pengamen itu adalah orang suruhanmu?"
"Kan itu surprise buat kamu,kenapa aku harus bilang?"
"Tapikan aku sempat kecewa denganmu,
walau begitu sekalipun kamu tidak perduli dan lupa dengan ulang tahunku aku tetap tersenyum padamu,karena aku terlalu cinta padamu,jadi maafkanlah aku yang telah berfikir buruk tentangmu"
"Simpan saja kata-kata dan tenagamu untuk berbicara,hapus saja air matamu,lalu nikmatilah cinta kita"
"Terimakasih untuk surprise dan kado cincinnya,aku sangat mencintaimu"
Lalu siputri menutup telpon tanpa berharap balasan kata cinta
Aku tersenyum dan tidak akan pernah ingin usai dengan kebahagianku bersama siputri,sekalipun cerita ini akan di sudahi dengan sebuah titik,aku akan terus membuat cerita bahagia untuk siputri sekalipun dalam hayalku.