webnovel

Silver Dynasty | Dinasti Perak

Pangeran Akasha. Jelmaan Pasyu. Pasukan Hitam. Entitas tak tampak : Mandhakarma yang keji. Tetiba dunia jungkir balik di hadapan Silva yang sedang berjuang mengatasi hidupnya yang kacau balau. Setelah 11.000 ribu tahun dunia dihancurkan tiga wangsa yang berseteru, hanya dua bulan waktu yang tersisa memecahkan mantra kuno milik Wangsa Akasha dan Pasyu! ______ Ribuan tahun silam, dunia dipimpin empat Wangsa Akasha yang sakti dan empat Wangsa Pasyu yang perkasa. Milind, panglima muda yang tampan dan ulung dari Akasha, mengawal kejayaan wangsa bersama tujuh pemimpin lainnya. Kehidupan damai penuh pesona, limpahan kekayaan dan kehidupan penuh martabat. Kecuali, bagi Wangsa Ketiga, budak Nistalit yang terpaksa menghamba. Kehidupan tetiba berdiri di jurang kemusnahan ketika Mandhakarma, kekuatan Gelombang Hitam, menyapu wilayah Akasha dan Pasyu dengan ganas. Satu-satunya penyelamat kejayaan para wangsa adalah unsur perak yang hanya dapat ditambang oleh para Nistalit. Nami, seorang budak perempuan Nistalit, menjadi tumpuan wangsa ketika keahliannya diperlukan untuk menemukan unsur perak. Hanya ada dua pilihan : memperbaiki hubungan dengan Nistalit ataukah membiarkan dunia dikuasai Mandhakarma. Ketika sebagian Akasha dan Pasyu terpaksa menjalin kerjasama dengan Nistalit, mereka memelajari hal-hal indah yang belum pernah dikenal sebelumnya : cinta dan harapan di tengah-tengah derita dan pengorbanan. Mandhakarma dan sekutunya, tak ingin membiarkan ketiga wangsa menguasai dunia; tidak di masa dahulu, tidak juga di masa kini. Perak, sebagai senjata pamungkas, tetiba menyusut dengan cepat justru ketika manusia sangat membutuhkannya. Sekali lagi, ketiga wangsa diuji untuk mempertahankan dunia dengan cara yang pernah mereka lakukan ratusan abad yang silam. ______ Cara membaca : ●Judul : kisah ribuan tahun silam Judul ( tanpa tanda ● di depan) : kisah di masa kini

lux_aeterna2022 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
279 Chs

Catatan : Sekilas Javadiva

Javadiva, berbeda dari sekolah pada umumnya.

Memiliki slogan : sekolah masa depan yang mengutamakan bakat-minat. Think locally, act globally. Ciri khas tradisional menjadi daya tarik yang lain. Berada di pusat Jawa, tepatnya Jawa Tengah, Javadiva banyak mengusung kearifan lokal untuk memperkaya filosofi siswa.

Dengan keberhasilannya, Javadiva merencanakan membangun sekolah-sekolah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah lain Indonesia dengan mengusung tema kearifan budaya lokal daerah yang kaya.

Muatan akademisnya disesuaikan dengan bakat dan minat siswa. Mirip homeschooling yang tidak menyamaratakan semua siswa, namun diselenggarakan oleh sebuah institusi bergengsi. Remaja usia sekolah SMP dan SMA, bahkan yang seharusnya sudah duduk di perguruan tinggi; menuntut ilmu di situ. Menjadi salah satu lembaga yang paling banyak menerima anak ke luar masuk sekolah, karena tak cocok dengan kurikulum atau sistem pengajaran.

Anak-anak yang memang memiliki kecenderungan enterpreunership, lebih banyak mendapatkan pembelajaran terkait membangun bisnis dan membentuk sudut pandang finansial secara lokal maupun global.

Siswa yang memiliki kecerdasan 'nature' dan suka kegiatan 'outdoor' , menghabiskan pembelajaran di alam terbuka. Meneliti hewan, tumbuhan, cuaca hingga pergerakan alam.

Mereka yang menyukai mesin-mesin dan segala hal berbau angka, tak akan menghabiskan waktu berbusa-busa menghafal pelajaran sosial. Tentu, pelajaran sosial tetap dibutuhkan bagi anak sains, namun dengan kadar yang disesuaikan.

Murid yang sangat peka terhadap seni, literatur dan musik lebih banyak belajar mengasah ketrampilan hingga menjadi seniman andal yang mahir sejak muda.

Awalnya, Javadiva hanya sebuah sekolah kecil yang menampung anak-anak buangan. Lambat laun, didukung penyandang dana yang merasa tertolong dengan tertampungnya anak-anak mereka, Javadiva pesat berkembang.

Javadiva, memiliki kompleks bangunan megah bergaya tradisional di areal luas. Terletak di kaki sebuah gunung, dengan aliran sungai yang berada di halaman luas belakang sekolah.

Selain bangunan utama tempat kepala sekolah dan para pengajar bekerja; Javadiva memiliki empat bangunan besar dan satu bangunan penyangga yang terlihat terpisah, namun memiliki kegunaan.

Gedung Daniswara diperuntukan bagi pembelajaran sains termasuk tentang kegiatan-kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan alam. Gedung Darbala merupakan psuat pembelajaran finansial dan ilmu sosial. Ganita diperuntukkan bagi anak-anak yang menyukai mesin dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perhitungan.

Ruang paling berisik dan dipenuhi aneka warna adalah Nirvana; tempat tiga ruang seni Calya, Dahayu dan Janaloka berada.

Satu gedung penyangga yang berfungsi menopang kegiatan pembelajaran dan penyebaran informasi adalah Paramasastra. Sengaja dipisahkan dari Nirvana walaupun termasuk ragam seni yaitu sastra; selain berolah seni kata-kata siswa diajarkan kehalusan budi dalam menyebarkan informasi dan membangun opini.

Sekilas, Javadiva sama seperti sekolah-sekolah bergengsi pada umumnya.

Hanya sedikit yang tahu, Javadiva menyimpan rahasia sejarah dan terhubung dengan sebuah masa sangat penting yang mengikat masa lalu dan masa kini.

🔅🔆🔅

Author ingin banget punya sekolah kayak Javadiva :)

Love~

lux_aeterna2022creators' thoughts