Laki-laki tua berumur tujuh puluhan itu bangun pagi seperti biasanya di rumah panggungnya yang telah tua, sama tuanya dengan lelaki tua itu yang dibangun di pinggiran sungai yang ada di pinggir kota.
Setiap pagi ia akan membantu istrinya masak nasi dan air panas, ketika istrinya memasak sambal di dapur kecil mereka yang dibangun langsung ke tanah, tidak seperti rumah tuanya yang merupakan rumah panggung. Sangat cocok untuk wilayah tempat tinggalnya yang berada di pinggir sungai untuk menghindari banjir yang bisa datang sewaktu-waktu saat musim hujan.
Selama menunggu sambal, nasi dan air panas yang dimasak memakai kayu bakar, si lelaki tua akan turun ke pinggir sungai untuk memeriksa perangkap ikan yang selalu dipasangnya setiap sore. Perangkapnya selalu mendapatkan ikan, meski terkadang hanya mendapatkan dua atau tiga ekor ikan kecil-kecil.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com