"Ah....Malas...Aku...?!"
Ucapan lemas Sherlock Holmes yang berbaring di pantai berpasir putih.
Menatap kerumunan tentara-tentara inggris sedang berusaha menangkap dan mengamankan.
Seorang tentara yang diduga dalang penyebab gudang senjata meledak.
Sherlock Holmes membalik tubuhnya sudah lelah banget.
Tak ada sisa tenaga untuk berdiri.
Memilih tiduran di kasur berpasir putih.
"Ternyata empuk juga dan nyaman....Adeeemmm!!", kata hati Sherlock sembari menutup matanya.
Lalu tertidur pulas.
........
Pagi yang sejuk pun berlalu.
Siang yang hangat pun juga berlalu.
Sore yang dingin pun juga berlalu.
Malam pun datang dengan suhu udara yang sangat dingin.
"AAAAAHHHCCCCCUUUUUUIIIIIII"
Suara bersin pilek Sherlock yang terbangun karena kedinginan.
Tampak ada selimut tebal menutup tubuhnya saat berbaring di pantai berpasir putih.
Terasa segar banget.
Tenaga stamina sudah kembali pulih.
Dengan perut keroncongan yang berbunyi.
......
Melihat ada Koki-koki berbaju tentara sedang berbagi soup kentang isi daging ayam dan segelas beer yang hangat.
Untuk menjaga kehangatan tubuh para tentara inggris di musim salju yang panjang.
Langsung berlari dan mengantri sembari masih berpakaian polisi.
Setelah lama antri, Sherlock mendapat bagian asupan perutnya dengan super bahagia banget.
Kemudian.
Berbalik melihat banyak tentara inggris duduk di atas pantai berpasir sembari menyantap sajiannya.
Mencari tempat duduk yang oke banget di antara keramaian para tentara inggris.
Mengunakan selimut sebagai alas tikar tempat duduk.
Meletakkan sajiannya di atas selimut.
Kemudian mengepal dua tangan sebagai tanda berdoa.
Dengan suara sedikit lantang.
........
.......
Sherlock Holmes berdoa,
"Bapa kami yang di sorga..."
"Dikuduskanlah nama-Mu..."
"Datanglah Kerajaan Sorga-Mu..."
"Jadilah kehendak-Mu..."
"Di bumi seperti di sorga..."
"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya..."
"Dan ampunilah kami akan kesalahan kami..."
"Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami..."
"Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaannya..."
"Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat..."
"Amin..."
"Terpujilah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang..."
"Amin..."
Suara doa Sherlock Holmes cukup terdengar oleh mereka para tentara inggris membuat terkejut.
......
Mereka pun berhenti menyantap.
Dan langsung berdoa demi iman mereka.
Setelah selesai berdoa, Sherlock langsung menyantap sajian yang enak banget aromanya.
......
Para tentara inggris juga bertampang senang bahagia setelah berdoa.
Awalnya, tampak murung dan sedih akan masa depan mereka nanti saat perang tiba.
......
"Pak Sherlock....!?"
"Ini Aku Alison....", sapa Kepala Polisi Kota London sembari membawa sajiannya.
"Darimana....kamu tahu aku juara 5 lomba berenang...?!", kaget Alison yang penasaran banget.
"Aku tak pernah kasih tahu siapapun tentang diriku saat masih muda..."
Sherlock hanya tersenyum saja.
"Oh...Aku melihat foto pajangan di kantor kamu..."
"Ada foto kamu saat masih muda..."
"Aku melihat ada 5 orang terfoto di sana..."
"3 Orang memegang piala besar yang emas bercampur perak berbutir-butir berlian....."
"Sebagai juara satu, dua dan tiga..."
"Sedangkan 2 Orang hanya menerima medali kalung emas sebutir berlian dan perak sebutir berlian..."
"Yang berarti....kamu yang berkalung perak sebutir berlian ini..."
"Kamu juara 5...."
"Karena yang berkalung medali emas sebutir berlian adalah juara 4...", jelas tebakan Sherlock yang paham betul instingnya.
"Setahuku....sisanya juara 6 sampai 10 adalah mendapat kalung medali emas yang biasa saja..."
"Lalu...diatas juara 10....cuma dapat kalung medali perak yang biasa saja.... sebagai ucapan terima kasih telah berpartisipasi...!?", lanjutnya
Alison sangat terkejut bukan main.
........
"Sudah....sudah....bahas...kamu..."
"Kita harus bertemu...Ketua Komando Militer...!?"
"Tadi...pagi...ada keributan yang heboh..."
"Aku ingin tahu secepatnya.!?", ucap tergesa Sherlock sembari menikmati soup kentang isi daging ayam dan segelas beer yang hangat.
.......
Beberapa menit kemudian.
Sherlock Holmes bersama Alison menemui Ketua Komando Militer.
"Malam, Pak Ardolph Arley.!?", sapa Sherlock
Ardolph sedang sibuk mengkomandokan pasukannya untuk mengantisipasi serangan lanjutan.
Di garis depan yang dekat wilayah jerman.
Bermodal alat komunikasi yang terkode-kode rahasia.
......
"Oh, Pak Sherlock...Dan Pak Alison...!?"
"Terima kasih atas saran kamu...!?"
"Situasi kekacauan di ibukota Kerajaan British..."
"Berhasil ditangani dengan baik...", ucapan syukur Ardolph Arley.
"Sedangkan....mayat-mayat warga london..."
"Sesuai saran kamu, Pak Sherlock!?"
"Kita mengambil foto wajah sebelum dikubur masing-masing di lapangan yang tak terpakai..."
"Sedangkan...mayat-mayat dan potongan tubuh warga london yang tidak dikenali..."
"Kita ambil pakaian dan properti pribadi yang dipakai oleh mayat tersebut....untuk dikenali oleh pihak keluarga yang mencari anggotanya yang hilang...", lanjutnya
Sherlock merasa bersyukur.
......
"Siapa orang yang tadi pagi....meledakkan gudang senjata kita..?!", tanya serius Sherlock.
Ardolph Arley terdiam.
Mengajak Sherlock dan Alison untuk meninggalkan tenda pribadinya.
Menuju sebuah rumah yang baru dibangun dari papan kayu di dekat pantai.
"KREEEKKKKK"
Suara pintu dibuka.
Terlihat ada dua tentara inggris sedang memukul dan menyiram air panas kepada seorang tentara yang bersalah.
Dipaksa mengakui dan menjawab pertanyaan mereka.
Tetapi dia tetap bungkam tanpa rasa takut sedikit pun.
......
"CUKUP...", teriak Ardolph Arley
Dua tentara keluar dari rumah yang dianggap sebagai penjara sementara.
Sherlock menatap dia sedang terlilit tali dan duduk kursi di tiang rumah yang tebal.
Banyak luka pukulan dan memar tubuh.
Tubuhnya berasap-asap karena siraman air panas yang mendidih.
Membuat kulit memerah dan melepuh.
Terlihat dia menahan sakit yang luar biasa.
........
"SIAPA KAMU...?!"
"Kami tidak mengenal kamu....Tidak ada data dirimu sebagai tentara inggris....!?"
"Riwayat ketentaraan kamu juga tidak ada....?!", jelas Ardolph Arley yang kesal banget.
Karena disusupi oleh Tentara Gadungan.
......
"Hehehehhheee...."
Dia hanya tertawa sembari tersenyum dengan bibir terluka dan berdarah.
"BBBBBUUUUUUUUUDDKKKK"
Suara pukulan keras dari tangan tinju Ardolph Arley.
Merasa sedang dicemoohkan olehnya.
"BBBBUUUUUUUUDKK"
Lagi pukulan tinju lebih keras ini membuat copot gigi depan lepas.
Sherlock kaget banget.
Teringat derita yang pernah dialami oleh Sherlock saat menolong Hendrikson.
........
"Pak Ardolph Arley....."
"Sudah berhenti....Nanti dia tewas...!!?", mohon Sherlock.
Ardolph Arley menurutinya.
"Hei....Kamu orang inggris....!!"
"Kenapa kamu berusaha melawan orang inggris sendiri...?!"
"Ada dendam yang kamu simpan...!!", tanya serius Sherlock.
Dia Tentara Gadungan menatap tajam kepada Sherlock.
"Kamu siapa.....Dan Aku tak menjawabnya....?!", senyum tentara gadungan.
Sherlock merasa dia tak akan mengakuinya.
"Aku Detektif Sherlock Holmes..."
"Aku bersedia membantu kamu....jika bersedia menjawab aku..."
"Kamu akan bebas....tidak ada yang akan melukai kamu...!!", bujuk sakti Sherlock berharap mendapat jawabannya.
Dia tentara gadungan hanya terdiam dan menunduk kepala.
"Apa ada teman-teman kamu yang sedang menyamar....ada diantara para tentara inggris di sini..?!", tanya Sherlock
Tapi dia tentara gadungan masih terdiam dan tertunduk.
.........
Sherlock terkejut melihat sebuah tato dua ular melilit tiang dalam posisi terbalik.
Terpasang di leher kirinya.
Sherlock berpikir sejenak sembari berbalik tubuh.
Kemudian kembali menatap seorang tentara gadungan.
Untuk mencoba sesuatu yang mengganggu Sherlock Holmes.
Sherlock memberanikan diri mengucap sebuah kalimah yang sangat misterius.
"eléfthero gia chári ton evgenón."
Lagi mengucap kalimah yang sama.
"eléfthero gia chári ton evgenón..."
Mendadak.
Dia tentara gadungan perlahan-lahan menatap Sherlock.
Dia membalasnya dengan senyuman licik,
"eléfthero gia chári ton evgenón...haaa.."
Tiba-tiba.
Mulut tentara gadungan berbusa-busa air liur sangat banyak.
"BBBREEEEEKKKKKLLLL"
Suara mulut tentara gadungan sangat terguncang hebat.
Langsung tewas tak bernyawa di tempat duduknya.
Di depan mereka yang kaget bukan main.
........
Sherlock Holmes mendadak merinding bulunya saat mendengar kata terakhirnya.
Sebuah kalimah yang misteri bikin misterius yang harus dipecahkan.
Oleh Sherlock Holmes.
....