webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
321 Chs

Kelebihan Wanita

Chaeny dan Boy telah mengakhiri masa liburan mereka. Saat ini keduanya tengah membereskan semua pakaian untuk di msukkan ke dalam koper.

"Sayang, oleh-oleh yang ini mau di taro di mana?" tanya Boy saat melihat banyak sekali oleh-oleh yang dibeli oleh gadisnya.

"Di koper yang terpisah, Sayang. Soalnya aku beli banyak deh kayaknya"

"Bukan banyak lagi. Ini mah udah kayak mau hajatan! Coba deh liat!"

Chaeny yang sedang berjongkok sebari merapikan baju langsung menoleh ke tempat Boy. Ia langsung melongo begitu menyadari oleh-oleh yang ia beli ternyata melebihi kapasitas koper.

"Hehe ... Aku emang suka sedikit gak tau diri kalau belanja" dengan kesadaran penuh Chaeny akhirnya mengakui.

Boy menghela napas. "Gapapa. Temen kamu kan banyak"

"Enggak. Temen aku cuma Sheila doang" sahut Chaeny kembali melakukan tugasnya.

"Terus, oleh-oleh ini buat siapa aja?"

"Buat Sheila, lah!"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com