webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
321 Chs

Grup Anti Pelakor

Ilham sudah tiba di kantor beberapa menit yang lalu. Ia baru saja duduk di kursi kerja kebangsaannya dan memeriksa beberapa berkas yang harus di kerjakan hari ini.

"Pagi, Pak Ilham" sapa Vianti pertama kali.

"Pagi, Mbak Vi"

Vianti menutup mulutnya terkejut saat melihat wajah Ilham yang di penuhi oleh luka pukulan.

"Pak, ini muka Bapak kenapa? Kok babak belur?" tanya Vianti antusias.

"Nggak apa-apa, Mbak. Ini cuma luka kecil aja" jawab Ilham masih bisa tersenyum.

"Nggak apa-apa gimana? Orang ini babak belur kayak gini!" Vianti kemudian pergi untuk mengambil kotak obat untuk mengobati luka Ilham.

"Sini, Pak. Biar saya obatin"

"Nggak usah, Mbak. Semalem udah di obatin kok" tolak Ilham menjauhkan wajahnya dari sentuhan tangan Vianti.

"Nggak apa-apa, Pak. Kalau di biarin, nanti nggak sembuh-sembuh"

Ilham pasrah. Ia hanya menghela napas ringan dan tidak lagi menolak niat baik Vianti.

"Tahan ya, Pak. Mungkin sedikit perih."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com