Tidak terasa, haris sudah semakin sore. Febi dan Sakti telah berada di dalam mobil menuju pulang. Sepasang yang statusnya masih belum jelas itu hanya terdiam, seperti enggan untuk membuka suara.
Hanya terdengar alunan musik romantis yang menggema di dalam mobil. Febi beberapa kali melirik ke samping, memastikan kalau Sakti masih hidup.
"Feb."
"Sak."
Keduanya menjadi lebih canggung. Apalagi Febi, gadis itu sudah memalingkan wajah ke arah jendela. Jantungnya berdegup kencang sembari menahan napas karena dirundung oleh rasa gugup.
"Lo mau ngomong, apa?"
"H--hah?" tanya Febi sambil menoleh cepat.
"Lo tadi manggil gue, kan? Ada yang mau lo omongin?"
"Hmm... anu... boleh nggak, kalau kita jangan dulu pulang?"
Sakti menoleh sambil mengerutkan kening. "Emangnya, kenapa? Kita mau ke mana dulu?"
"Gue pingin refreshing, Sak. Pingin cari hiburan. Lo mau?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com