aku mengenalmu lewat virtual,
layaknya film kartun spongebob aku memerankan plankton sangat epik,
Tapi bedanya plankton tak bisa melihat wajah karen dan hanya memandang garis ketika karen berbicara,
sedangkan aku dapat melihat wajahmu dengan jelas dan senyummu yang selalu tersimpan di memoriku,
Dulu aku menyebut plankton bodoh hanya mencintai sebuah komputer yang tak bisa ia peluk dan genggam tangannya,
entah mengapa perkataan itu kembali kepadaku dan lihat aku sekarang sangat mencintai seseorang yang ku temui di dunia virtual,
Aku tak bisa berbicara dengannya di dunia nyata,
aku tak mengajaknya berjalan di takdirku,
namun aku mencintainya layaknya dia nyata bagiku.
Semua orang di sekitarku menganggapku gila karena hanya melihat fotomu dari balik layar entah mengapa senyumku terukir sangat jelas hingga aku melupakan bahwa aku manusia yang hidup di dunia nyata bukan virtual,
Aku selalu membawamu bersamaku tanpa sedetik pun aku tak pernah mau mengabaikanmu karena bagiku kau adalah alasan bahagiaku hari ini dan esok,
Aku menutup diri pada semua orang dan mulai nyaman dengan dunia virtual ku tanpa aku sadari aku terjebak di dalamnya,
Aku menemukan sebuah kebahagiaan yang tak bisa ku raih saat aku berada di tengah dunia nyata,
aku tahu dunia virtual hanya ilusi tapi kehadirannya dapat memberi warna dalam hidupku yang penuh dengan kegelapan,
aku benar-benar larut di dalam dimensi ini hingga tak ada seorang pun yang bisa membawaku kembali,
Ayah...
Ibu...
Maaf aku bukan lagi anakmu yang kau kenal,
yang kau didik harus tunduk pada setiap perkataanmu,
kini aku berbeda seperti yang lainnya,
Wajah luguku kini berubah menjadi menyeramkan seperti penyihir,
sikapku yang hangat seperti musim semi kini berubah menjadi musim dingin dengan badai yang begitu menyeramkan,
Suara tawaku yang menari-nari di telinga semua orang yang pernah menemuiku kini berubah menjadi pendiam dengan otak psikopat,
Jangan salahkan virtual ku karena di sana aku bisa mengembalikan segala sesuatu yang hilang setelah dunia merenggutnya dariku,
Ayah...
Ibu...
maaf aku tak bisa menjadi seorang malaikat yang kalian harapkan,
maaf karena telah mengecewakan,
maaf anakmu terpaksa memakai topeng agar ia bisa menyembunyikan lukanya,
maaf hati anakmu ini tak bisa di jaga hingga akhirnya aku jatuh cinta dengan seseorang yang tak bisa ku raih dalam dunia nyata ini,
aku sangat mencintainya hingga aku sendiri lupa bahwa aku memerlukan seseorang untuk bersandar di dunia nyata,
Aku tak tahu dari rasa penasaran bisa membuatku terjebak dalam rasa cinta yang mendalam,
Aku tak tahu saat aku mencoba mengetuk pintu virtual yang ku pikir sama seperti pintu yang lainnya,
saat langkahku memasuki pintu itu aku benar-benat terjebak di dalamnya dan tak bisa menemukan pintu untuk kembali,
Aku memandangi dunia virtual lebih indah dan menarik dari dunia nyata yang ku miliki,
Aku tak tahu sampai kapan aku terjebak di sini dalam halusinasi yang ku buat sendiri,
Namun aku percaya ada seorang malaikat yang di kirim tuhan untuk menepuk bahuku dan dia berhasil membawaku kembali ke pangkuan orang tuaku.
Kapan kau bisa duduk bersamaku di dunia virtualku ini?
Apa kabar?
semakin canggih teknologi maka semakin lemah interaksi langsung sesama manusia.Jika kalian jeli maka kalian bisa menemukan beberapa orang dalam lingkungan masyarakat yang berani buka suara saat di dunia virtual tapi memilih diam saat di dunia nyata dan kebanyakan mereka adalah orang-orang introvert atau anti sosial.Aku sendiri lebih suka berbicara langsung tatap empat mata di bandingkan harus berbicara panjang lebar dengan beberapa orang namun terlepas dari itu kalian perlu sadar dunia virtual adalah dunia yang kalian buat sendiri dalam imajinasi dan kalian tuangkan dalam sebuah media teknologi ponsel dan komputer contohnya.Aku hanya ingin kalian pahami satu hal,jatuh cinta boleh di dunia virtual karena tak ada yang akan melarang tapi perlu kalian ketahui juga dunia virtual tak bisa kau bawa ke dunia nyatamu seperti dunia nyata yang kau impikan di dunia virtual.Virtual hanya sebuah karangan yang tak bisa kau buat menjadi cerita di sepanjang perjalanan takdirmu karena jika kalian melakukannya berarti kalian hanya hidup dalam fatamorgana yang tak berujung.Kalian mengerti maksudku?Cukup kalian nikmati hidup kalian apa adanya di virtual tanpa dan jangan coba menyamakannya dengan dunia nyata.
Berbahagialah di dunia virtualmu dan ingat ada dunia nyata yang juga menanti pencapaianmu.