Ke esokan harinya.
Nio baru saja sampai di lantai dasar, pandangannya mengarah ke meja makan. Di sana ada Allena yang sedang duduk, Allena belum memulai sarapan, dan sepertinya sedang menunggu sesuatu. Apa Allena sedang menunggunya untuk sarapan bersama? Pikir Nio
Nio menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Dia tak berjalan menuju meja makan, melainkan dia berjalan menuju pintu keluar rumah.
Menyadari hal itu, Allena pun mengepalkan tangannya. Lagi-lagi Nio menghindarinya. Padahal, pagi ini Allena berniat untuk meminta maaf pada Nio atas kejadian tadi malam. Dia sadar, dia sudah kertelaluan pada Nio. Nio benar, sepertinya dia memang sangat kekanakan tadi malam. Dia mengakui amarahnya memuncak dan sulit untuk dikendalikan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com