webnovel

Mimpi Adalah Pertanda

[Lalu?]

[Lalu, aku pulang bareng Diaz, Diaz juga main ke rumah aku. Saat Farhan sampai di rumah, aku juga ajak Farhan untuk ke rumahku, tapi Farhan nggak mau.]

[Hhmmm, kayaknya Kak Farhan cemburu deh sama Diaz.]

[Masa sih?]

[Iya.]

[Kamu tau nggak Fio, tadi Diaz menyatakan perasaannya sama aku, dia bilang, dia sayang dan cinta, lalu dia mau menikahi aku.]

[Lalu, kamu jawab apa?]

[Aku nggak bisa menerima cinta Diaz.]

[Karena di hati kamu ada Kak Farhan ya?]

Tebakan Fiola benar sekali, Kirana tidak bisa menerima cinta Diaz karena Farhan sudah lebih dulu bersemayam di dalam hatinya.

[Kiran, kok diam aja? Ngaku aja kalau kamu masih suka sama Farhan!]

[Iya, aku sayang dan cinta banget sama Farhan.]

[Tuh kan benar tebakanku!]

[Kok kamu bisa tau sih?]

[Tau dong.]

[Tapi, Farhannya malah seperti itu. Tadi saat ketemu, aku coba menyapa dan tersenyum, tapi dia malah cuek aja]

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com