Lucio sudah tiba di rumah Rafael malam harinya. Dia langsung menyapa ayahnya yang keluar untuk menyambutnya.
"Selamat datang anak ayah," kata Rafael.
Lucio hanya tersenyum.
"Zayn, di mana?" tanya Lucio yang tidak mendapati adiknya itu ada di mana mana.
"Oh, dia di asrama. Dia tak ingin pulang pergi, jadi dia tinggal di sana."
"Jauh?"
Rafael mengangguk.
"Kamu bisa mengunjunginya di akhir pekan." Rafael merangkul Lucio, dia menganggap Lucio seperti Zayn dan tidak pernah membeda-bedakan kedua anaknya itu.
Lucio sendiri merasa jika Rafael selalu memperlakukannya dengan baik. Kendati jarang bertemu tapi Rafael selalu berusaha untuk dekat dengan Lucio.
"Kamarmu ada di atas di sebelah kamar Zayn," Rafael menunjuk salah satu kamar di lantai atas.
"Baiklah."
Rafael tidak memiliki istri. Dia senang dengan kesendiriannya saat ini setelah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan pada waktu itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com