webnovel

Serendipity Of Love

bagaimana jika kalian mendapat sebuah kebetulan yang tidak pernah di harapkan seumur hidupmu? Bagaimana perasaan kalian bertemu idola kalian secara kebetulan? Menyenangkan bukan? sama hal nya dengan Park Nami. Dia adalah salah satu gadis dari ARMY. dia mengidolakan Park Jimin dari grup K-Pop BTS atau Bangtan. dia hanyalah gadis biasa, dia sangat menyukai Park Jimin hingga sampai mimpinya pun Park Jimin. Tak terbayang bagaimana perasaan Nami saat bertemu idolanya hingga mereka menjalin hubungan. tapi tak hanya Jimin yang menyukai Park Nami, melainkan ada satu pria lagi yang ingin mendapatkan seorang Park Nami. Lelaki itu terus mencoba untuk mendapatkan yang ia inginkan dari seorang Park Jimin. Ya dia adalah Park Nami. Dia terus mencoba untuk melepas Nami dari genggaman Park Jimin. apakah Nami lebih memilih Jimin atau lelaki yang mencintainya tanpa Nami sadari? atau mungkin Nami lebih berpihak kepada Jimin? mari kita baca saja hingga akhir cerita ini!

WidiyaChimmy · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
12 Chs

Di mana aku? (bab 12)

~Happy Reading~

Dan saat Jimin mendengar sura perempuan yang lirih dan tak jelas mengatakan 'tolong' Jimin langsung membuka pintu dan di terkejut bukan main saat itu. Melihat adegan yang sangat tidak senonoh di tempat umum.

"YAKK LEPASKAN NAMII !" teriak Jimin hingga membuat bumi di buat gempa. Eh salah🤣. Hingga seisi ruang WC di buat gempar oleh nya. Dengan cepat Jimin lari dan memukul pipi mulus Leeho. Satu pukulan sakti dari Jimin mendarat dan langsung saja Leeho terjatuh.

"Heh siapa yang memukul pipi mulusku ini hah?!" Tanya nya sambil membentak, tak sadar darah segar mengalir dari ujung mulut nya.

"J-Ji-Jimin Oppa hiks.." Nami pun menangis ia sangat ketakutan, ia itu sangat takut dengan seseorang yang memukul orang. Ia seperti memiliki phobia terhadap kekerasan hingga ia ketakutan. Dia seperti memiliki mimpi yang benar-benar nyata yang melihat sosok nya masih berumur 5 tahun, ia selalu di beri kekerasan, sampai sekarang ia jika melihat ada sedikit kekerasan akan ketakutan.

"Ah Nami-ah gwencana? Eoh?" Tanya Jimin khawatir ia langsung saja ingin memeluk Nami tapi Nami justru mundur dan air mata masih mengalir deras di pipinya.

"K-kau kenapa?" Tanya nya lagi dan mau menggapai Nami tapi Nami dengan cepat menggeleng dan mundur kembali sembari terduduk

"Heh siapa kau hah? Kenapa kau mengganggu kegiatan ka--"

BUGHH!!

Satu pukulan kini kembali memukul sudut bibir Leeho yang di sebelah kiri, Jimin tidak tahan dengan laki-laki yang suka melecehkan perempuan. Tanpa sadar ia melakukan itu semua demi cinta nya.

"Berisik br*ngs*k kau bukan pacar nya tapi main melecehkan nya, dasar kau seharusnya aku memukul mu habis-habisan!" Bentak Jimin, ia begitu marah matanya sudah hampir keluar karena melototi Leeho, makanya bertambah merah karena menahan marah.

Sedangkan Nami sekarang ia sudah terduduk di belakang pintu dengan menutupi kupingnya ia begitu takut mendengar semua perkelahian maupun itu perkelahian orang lain, apapun itu suara keras, pukulan. Nami takut ia butuh seseorang untuk di peluknya, tapi sayang Jimin adalah pelakunya ia tak mau memeluk seseorang yang telah melakukan kekerasan. Jika sudah sadar dari ketakutannya ia baru mau menyentuh.

"Haha memang kau siapa b*ngs*t? Dia kan pacarku apa masalahnya buat mu?" Tanya Leeho masih di alam bawah sadarnya. Dengan gaya ia mengelap darahnya dan berdiri.

"Aku pacar nya! Dasar kau bodoh pergi dari sini!" Jimin berteriak keras dan mengangkat tangannya untuk memukul tapi ia urungkan.

"Hah? Bodoh? Kau yang bodoh tau, tidak jaga pacar mu! Dasar kau orang gila" Di balik sosoknya yang baik dan manis ternyata Leeho adalah lelaki yang cukup brengsek.

"Aish kau mau mati hahh?" Tanya Jimin dan menarik kencang kerah baju Leeho sambil melotot tajam ke Leeho.

"B-B-BERHENTII !" Teriak Nami yang sudah seperti orang yang sudah kerasukan. Ia begitu pucat dan dia terus menutup kedua kupingnya.

Jimin pun yang mendengar itu langsung melepas kasar kerah Leeho hingga dirinya sedikit terdorong kebelakang, dan mementingkan Nami yang sudah sangat kacau.

"Nami-ahh, ini aku Jimin eoh? Gwenchana, ayo kita pulang" ajak Jimin lembut dan memilih tidak menghiraukan Leeho yang sibuk menyeka darahnya.

"A-ani, sirreo sirreo! (Aku takut bhs korea)" Jawab nya dan menatap takut ke Jimin. Ia seperti melihat orang lain saat ini. Yang biasanya memberikan tatapan hangat dan lembut, sekarang justru kebencian(?).

"Haha dasar kau laki-laki buat pacar ku ketakutan!" Bentak Leeho dan mencoba untuk membantu Nami yang masih ketakutan.

"A-apa? Ketakutan kenapa hah?!" Bentak dan pertanyaan Jimin menjadi satu menambah kesan horor nya.

"Nami ayok kita pulang jangan sama laki-laki itu!" Ajak Leeho dan menjulurkan tangannya ke hadapan Nami. Dan perlahan Nami menerima tangan itu dan menggenggamnya.

Jimin yang melihat itu pun melotot melihat betapa mudahnya Nami menerima tangan itu. Padahal pacar resmi nya ada di depannya saat ini. Jimin pun bingung, ia melihat tatapan Nami kepadanya itu bagaikan orang lain.

Hingga Leeho dan Nami pergi dari sana dan meninggalkan Jimin yang di selimuti kemarahan dan api kecemburuan. Karena itu ia pun meremas kuat tangannya dan memukul kaca yang ada di sana dan akhirnya tangan indahnya terluka dan darah segar mengucur deras dari tangannya. Jimin yang sudah melakukan itu justru tidak merasakan sakit, tapi sakit di hatinya.

Melihat kaca yang retak dan beberapa yang terlupas dari dinding pun meninggalkan beberapa uang untuk biaya mengganti kaca yang telah ia rusak dan meninggalkan tempat itu dengan membiarkan darah menetes di jalanan, yang berniat sebagai jejak rasa kesalnya yang begitu membuatnya kesal lebih kesal dari Jungkook yang menjahilinya.

Orang-orang pun yang melihat Jimin memberikan tatapan aneh, dan sedikit meringis melihat luka nya. Sedangkan wajahnya sudah tertutup masker hingga banyak orang tak menyadari bahwa ia adalah Park Jimin seorang idol yang sedang naik daun sekarang.

Tanpa berpikir panjang Jimin menelpon pamannya dan meminta izin untuk pulang terlebih dahulu. Dan karena pamannya yang sudah khawatir dengan Nami, Jimin menjawab bahwa Nami tidak enak badan dan pulang.

Sungguh kencannya itu hancur begitu saja padahal seminggu lagi BTS akan pergi konser di luar Korea. Timing yang tidak pas. Jimin juga mengkhawatirkan pacar nya itu yang akan baik-baik saja atau tidak? Sedangkan harimau yang kelaparan ingin memburu Nami. Itu membuat hati Jimin gusar dan tak henti memikirkan Nami saat konser nanti - - mungkin saja.

***

Leeho POV

"Eughh"

Saat aku sedang berperang dengan pikiran ku sendiri, Nami melenguh kecil yang sedang membenarkan posisi tidur nya. Aku pun membantu nya dan, meninggalkan Nami yang sudah tertidur pulas.

Dan di sini lah aku berada. Di rumah Nami yang tak terlalu besar, juga tak terlalu kecil, sementara itu aku harus pergi pulang kerumah karena sekarang sangat larut malam. Hingga aku memutuskan untuk pulang dan membiarkan Nami tidur di kamarnya. Tapi sebelum aku pergi, aku ingin memberi salam untuk pulang.

Chup

Satu kecupan ku mendarat di bibirnya yang mungil dan kenyal itu. Ah andai saja aku yang memiliki Nami, aku ingin sekali melihat nya setiap saat seperti dulu. Mustahil sekali aku untuk mengembalikan kejadian itu tuan putri.

Aku akan memberikan kejutan kepadamu tuan putri, seharusnya kasim yang tak ada harga dirinya itu tak berada di sisimu di kehidupan ini seharusnya aku yang berada di sisimu ini.

Leeho POV end

***

.

.

.

.

.

.

.

Hari terus berlalu seminggu pun sudah terlewati, mereka Jimin dan Nami, akhir seminggu ini jarang bertemu, dan hanya berhubungan lewat handphone, saling menanyakan kabar. Hubungan mereka agak kendor setelah kejadian itu, dan hari ini tepat hari ini adalah hari di mana Jimin dan member BTS lainnya akan pergi untuk konser di luar negri. Ya sebenarnya Jimin ingin sekali menemui Nami tetapi itu semua terhambat karena mereka harus latihan untuk konser nanti juga, ia masih mengingat kejadian seminggu yang lalu itu.

Sedangkan Nami ia sekarang enggan untuk bertemu Leeho, Jimin pun juga. Ia sedang banyak pikiran, pikiran nya ia pendam dan emosinya hingga ia membutuhkan waktu untuk menghilangkan pikiran beratnya dan emosinya.

Sekarang pukul 3 sore, sebenarnya keberangkatan Jimin tinggal beberapa jam lagi, karena ia akan naik pesawat pukul 6 sore, sedangkan Jimin sedang mempersiapkan perlengkapannya untuk kepergian nya nanti dan lupa untuk memberitahukan jam kepergian nya.

Di kantor Nami, ia sedang mengerjakan pekerjaannya itu, dan dia terlihat sangat frustasi, pekerjaan nya menumpuk, dan sepertinya ia harus lembur.

"Hahh sungguh hari yang berat" gumam Nami sembari mengaduk kopi panas yang ada di tangannya.

"Unnie" panggil seorang wanita antusias

"Hmm? Wae?" Jawab Nami tidak menoleh sedikit pun karena tahu siapa itu, yap Sana, ia betul-betul hapal dengan suaranya.

"Unnie udah tau belum kalo BTS konser di luar negeri lagi?" Tanya Sana dan mendatangi Unnie nya itu.

Nami kaget bukan main, dia berdebar kencang "APA? Kamu ga bercanda kan?" Kaget itulah yang di rasakan Nami sangat kaget sampai gemetaran ia belum meminta maaf kepada Jimin, dan lagi kenapa Jimin tidak memberitahu Nami?

"Emm kapan yang berangkat? Kamu tau gak?" Tanya Nami dan menatap Sana serius.

"Hm kalo ga salah hari ini ya Sore gitu kok aku liat di berita ARMY? Soalnya 2 hari lagi konsernya mulai" Sana berucap santai dan membuat kopi latte instan kesukaan nya. (Ngarang, gak beneran kopi kesukaan)

"Astaga bagaimana ini, padahal aku merindukanmu Oppa?" Batin Nami dan ia pergi ke meja kerjanya dan mengemasi barang-barang nya.

"Yak unnie katanya mau lembur? Kok pulang duluan? Aku gimana?" Teriak Sana dan Nami pun berhenti di tempat

"Aku pergi dulu ada urusan mendadak, kamu pulang duluan gapapa!" Nami berlari dan mengadang taksi yang lewat dan segera menyuruh sopir taksi tersebut ke bandar Incheon.

"Oppa jebbal jawab chat ku" gumam Nami dan gelisah mengamati jalan yang lambat dan lagi di jalan tol sangat macet.

"Astaga pak kenapa macet?" Tanya Nami kepada pak sopir yang berusia antara 50 tahun itu dengan heran.

"Ah sepertinya banyak yang akan mengunjungi bandara, padahal bukan hari liburan ya, atau mungkin akan ada artis yang pergi atau datang?" Pak sopir malah bertanya balik, Nami pun menampakkan senyum terpaksa nya.

"Tapi saya ada penerbangan mendadak ini, bagaimana ini? Tidak ada jalan lain pak?" Nami berucap bohong dan terus saja menggigiti kuku nya.

"Maaf kita sudah terjebak di sini tidak bisa putar balik" jawabnya penuh penyesalan

"Ah tidak apa-apa pak" jawab Nami dan mencoba tenang.

***

2 jam berlalu sekarang pun pukul setengah lima Sore. Tiba-tiba di jendela Nami ada yang mengetuk menawarkan kerupuk dan cemilan.

Terlintas di pikiran Nami jika ia bisa menaiki motor yang bisa melewati celah sempit di antara mobil yang padat.

"Pak saya beli semua tapi tolong antarkan saya ke bandara ya? Saya mohon pak" Tawar Nami tapi orang itu tidak memberikan jawaban sebelum Nami memanggilnya lagi.

"Bagaimana ya? Saya tidak bekerja sendiri, bergantian" jawabnya dengan raut wajah yang sedih.

"Saya mohon pak, saya berikan uang lebih buat bapak ya tolong saya hampir ketinggalan pesawat" tawarnya lagi.

"Baiklah ayo naik" ia lalu memberikan helm simpanan nya Yang berada di bagasi motor, atau tempat yang berada di balik tempat duduk. Lalu Nami naik ke motor itu tak lupa membayar biaya taxi yang tadi ia naiki.

"Permisi pak, apa anda punya masker?" Mereka telah di jalan mobil yang berhenti karena terjebak macet bisa mereka lewati dengan mudah.

"Punya tapi bekas saya bagaimana?" Jawabnya dengan tatapan mata yang lurus ke jalan.

"Iya pak saya beli juga ya?" Pria itu memberikan maskernya pada Nami

"Tidak perlu membayar, anda sudah membayar banyak" sungguh baik pria itu baik sekali.

***

Tibalah Nami di bandara pada pukul setengah 6 sore, hatinya begitu lega ia masih memiliki beberapa waktu untuk menemui Jimin, memang sih ia mempunyai setengah jam, tapi bagaimana caranya bertemu Jimin di tengah para wartawan yang menunggu dan ada banyak fans atau ARMY yang menunggu idol mereka lewat, tempat ini bandara atau tempat tunggu konser sih? Ah sudahlah pusing sudah kepala Nami, ia kehabisan akal untuk menemui Jimin.

Ia yang terus berjalan tiba-tiba berhenti di depan sebuah pintu. Pintu gudang di mana kejadian ia bertemu Jimin secara tidak sengaja keberuntungan yang tidak di harapkan, kenangan itu mengayun indah di pikirin nya. Ia pun tersadar dan tersenyum di balik masker hitam itu, dan masuk ke pintu itu.

Gelap sangat gelap tidak ada cahaya sedikitpun di sana tidak seperti biasanya, dan ia pun membalikkan badannya melihat jendela kecil yang ada di pintu, tapi nihil yang ia lihat hanyalah pintu, padahal tadi jelas-jelas pintu itu memiliki kaca jendela kecil tapi yang ia lihat malah pintu besar berwarna merah ke-coklatan dan kenop pintunya seperti kenop pintu kuno.

Nami panik di belakang nya hanya sebuah taman padahal jelas-jelas ia tadi ada di dalam gudang, dan anehnya lagi di sini bulan sudah ada di atas kepala.

"D-dimana a-aku?" Ia meneteskan air matanya, tempat ini sangat asing ia takut, terlebih di tempat itu sepertinya sudah tempat jam 12 malam.

"Astaga sedang apa kau di sini tuan putri?" Suara itu sama persis dengan pria yang Nami rindukan, Nami semakin menjadi-jadi untuk menangis. Ia membalikkan badannya, ia kaget dan ia pun terduduk dari jongkok nya yang tadi karena menangis.

(To be continued}

Tunggu kelanjutannya yaa, Dan jangan lupa untuk vote, dan saran nya (◠‿◕)

~Thanks to read every one~

(◍•ᴗ•◍)

Yeayyy akhirnya up, gimana? Seneng ga? Udah berapa bulan ga up ini cerita astagaaa?

oiya Happy 10k reader, Yeay author seneng banget. kayaknya di bulan februari ini banyak kebaikan ya?

Author ga nyangka udah segitu aja yang baca, ya walaupun yg ngasih bintang baru sedikit, tapi gapapa author bahagia dengan banyak-nya yg baca cerita ini, karena author udah bahagia dengan hal sekecil apapun.

Oh iya selamat hari kasih sayang yang buat merayakan ya❤️, author ga berani ngomong dlm bhs Inggris, karena author Islam hehe, haram juga hukumnya.

Oiya FYI: genre crita ini di ganti menjadi fantasi karena nanti akan mengandung sedikit cerita yang berfantasi dan tidak masuk akal. Nahh buat yang suka kalian harus banget baca, dan buat yg ga suka silahkan di tinggalkan saja ya!🤗 TERIMAKASIH YG BACA INFO NYA!

See you next time 💜

BORAHAE 💜💜