webnovel

Serendipity Of Love

bagaimana jika kalian mendapat sebuah kebetulan yang tidak pernah di harapkan seumur hidupmu? Bagaimana perasaan kalian bertemu idola kalian secara kebetulan? Menyenangkan bukan? sama hal nya dengan Park Nami. Dia adalah salah satu gadis dari ARMY. dia mengidolakan Park Jimin dari grup K-Pop BTS atau Bangtan. dia hanyalah gadis biasa, dia sangat menyukai Park Jimin hingga sampai mimpinya pun Park Jimin. Tak terbayang bagaimana perasaan Nami saat bertemu idolanya hingga mereka menjalin hubungan. tapi tak hanya Jimin yang menyukai Park Nami, melainkan ada satu pria lagi yang ingin mendapatkan seorang Park Nami. Lelaki itu terus mencoba untuk mendapatkan yang ia inginkan dari seorang Park Jimin. Ya dia adalah Park Nami. Dia terus mencoba untuk melepas Nami dari genggaman Park Jimin. apakah Nami lebih memilih Jimin atau lelaki yang mencintainya tanpa Nami sadari? atau mungkin Nami lebih berpihak kepada Jimin? mari kita baca saja hingga akhir cerita ini!

WidiyaChimmy · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
12 Chs

cium paksa (bab 11)

Dua hari telah berlalu, waktu cuti Nami pun sudah berakhir dia sudah harus kembali bekerja untuk menghidupi hidupnya. Apa kabar dengan Jimin?. Dia sudah kembali ke rumah nya (dorm) bersama member lainnya.

Tak lupa juga Nami harus pergi makan malam dengan Leeho. Ah lebih tepatnya akan ada acara makan malam para rekan kerja untuk merayakan hari ulang tahun perusahaan yabg di tempati Nami itu.

Tentu tidak semua pekerja akan ikut menghadiri acara makan malam itu. Karena yang akan menghadiri nya adalah Tim ide, Produksi, dan pemasaran yang membuat banyak konsumen tertarik untuk membeli.

Sedangkan Nami ia bekerja di bagian ide karena ide nya yang bagus juga menarik, ia pernah menjadi pagawai terbaik hingga membuat produk meningkat tajam. Tak jarang juga Nami di kirim ke cabang lainnya Karena ia bekerja di gedung pusatnya.

Sebenarnya batin Nami ia memilih tidak ikut makan malam itu, tapi harus bagaimana lagi ia sudah di panggil ke ruangan Dirut dan memaksa nya untuk ikut menjadi tamu terhormat. Untuk apa Nami menjadi tamu terhormat? Karena sudah membuat perusahaan milik nya menjadi terkenal selama 1 tahun ini.

Jika yang lainnya akan duduk di meja yang panjang dengan meja di penuhi Soju atak makanan lainnya, berbeda dengan meja Nami, ia mendapat meja bundar yang berisi makanan mahal juga penyajiannya yang klasik karena menggunakan alat makam proselen yang terlihat elagan. Juga ruangan nya yang sangat pribadi bernuansa jaman Joseon yang pintu ruangan nya di geser, juga orang yang akan makan di sana duduk bersedekap.

(atau duduk di atas lantai yg dialasi bantal)

"Hmm permisi pak"ucap Nami yang memberi salam

"Oh duduklah ayo makan"ucap pak Dirut lembut

"Terimakasih pak, hum permisi pak saya boleh bertanya?"tanya Nami yang hampir gugup itu karena di ruangan itu hanya mereka berdua, tak lupa juga ada 2 bodyguard yang menunggu di depan pintu untuk menjaga.

"Silahkan tanya saja, jangan terlalu sopan seperti itu aku jadi tidak enak, anggap saja aku ini kakek mu dan kau cucu ku"

"Oh baiklah terimakasih, jadi kenapa saya disini berdua bersama anda?, Bukannya bersama dengan yang lainnya?, Apakah ada orang lagi yang akan bergabung dengan kita?" Pertanyaan Nami yang terakhir membuat pak Dirut menghentikan aktivitas nya yang sedang menuang minuman itu dan

"Baiklah aku memang mempersiapkan ini untuk kita bertiga, karena ini sangat penting dan harus tertutup jadi tidak boleh satu orangpun yang tau tentang ini, karena kau sudah mengenalnya jadi aku mengajak mu"

Ucapan pak Dirut sukses membuat Nami membuka mulut, karena terkejut bukan main ini seperti misi rahasia baginya. Dan siapa orang yang dia kenal itu apakah itu teman pak Dirut itu?.

"A-ah begitu, jadi siapa yang akan bergabung dengan kita pak?"

"Kau akan tau lihat saja nanti dan jangan terkejut"

"N-nee"

Selang beberapa menit pintu ruangan tersebut di ketuk dan tampak seorang laki-laki menggunakan baju yang serba hitam kecuali jas nya, yang berwarna coklat muda sepanjang lutut nya karena sekarang musim dingin. Tak lupa topi nya yang menutup sebagian wajahnya. Yang membuat Nami terkejut adalah wajahnya yang familiar yang sangat ia kenali akhir ini.

Ya Park Jimin pacar dari seorang Park Nami. dia terkejut bukan main karena yang datang adalah pacarnya yang sudah jadian selama 3 hari yang lalu. Seketika wajah Nami berubah seperti sangat cemas tetapi tetap mencoba untuk tidak memperlihatkan ekspresinya yang cemas itu.

"annyeong samchon, annyeong Nami-shi"sapa Jimin yang mendapat kembali sapaan nya dari Nami sembari memasang wajah terkejut nya.

"Oh Nami-shi mohon jangan terkejut ya, demi kepentingan bersama hehe"ucap pak dirut

"N-nee arra-semida"

"Nah Jimin ayo duduk di sebelah nya yang baik jangan nakal"memang benar dulu saat Jimin bersama pamannya dia nakal

"Samchon aku bukan anak kecil lagi, aku udah dewasa"ucap Jimin malas dan duduk lebih dekat dari jarak biasanya, atau bisa di sebut memiliki celah 5 cm.

"Nah-nah nakal lagi kan tu, Jangan deket² kayak udah kenal aja"ucap paman Jimin memasang muka meremehkan

"Oh tentu aja dong diakan Army ku, iyakan Nami-shi?"ucap Jimin sambil merangkul pundak Nami, tapi tak kunjung di jawab.

"Yaa Jimin, hissh dasar anak nakal, sama seperti appa mu"ucap paman Jimin dan memukul kepala keponakan nya itu

"Ah appo samchon, emang bener ko kemarin dia bilang sendiri"

"Iya tapi tangannya ga usah di situ jadi ga enak orang nya"

"Hehehe maaf, mianhae-yo Nami-ah "

"Hahaha gwencana-yo Jimin-shi, neneun gwencana"

"Oh Nami-shi apa yang membuat mu begitu senang?"tanya pak dirut

"Ah aniyo, cuma lucu saja paman dan keponakan nya bertengkar, saya belum pernah melihatnya"ucap Nami sambil tertawa tapi setetes air mata menyusul di tawanya itu padahal sudah menyoba untuk tetap kuat.

"Ehh jangan nangis, kenapa nangis?"ucap pak dirut itu yang mendahului Jimin

"E-oh nangis? Enggak kayak nya, itu cuma air mata bahagia aja"ucap Nami seakan-akan tak peduli dengan dirinya.

Sreet...

Jimin menarik Nami dalam dekapan nya sambil mengelus lembut punggung Nami. Bukannya menolak Nami justru menangis di dekapan Jimin sembari menyebutkan bibi dan paman nya itu. Paman Jimin pun kaget karena melihat pandangan yang sangat langka yang sebelumnya belum pernah Jimin lakukan.

"Uljima Nami-ah aku disini kok ga usah nangis ya nanti samchon curiga"bisik Jimin tepat di telinga sebelah kiri, juga tak terdengar oleh paman Jimin.

Nami hanya mengangguk dan tersenyum manis sambil menghapus jejak air mata yang sudah mengalir hingga ke dagu nya itu.

Tak di situ saja Jimin melakukan tindakan yang membuat paman Jimin terkejut. Jimin menyeka air mata Nami yang kelewatan lembut.

"Mianhae-yo ahjussi, gomawoyo Jimin-shi"

"Jadi Nami-shi kenapa kau menangis apa kau habis kehilangan paman dan bibimu?"

Tanya pak Dirut yang terlihat cemas itu

"A--...."ucap Nami terpotong

"Dia yatim piatu samchon, lalu dia di tinggal oleh bibi dan paman nya, hingga sekarang ia tinggal sendiri" di potong oleh Jimin

"Oh ya ampun aku turut berdukacita, maafkan saya, saya tidak tau"

"Terimakasih, tapi seharusnya saya yang meminta maaf karena berlaku tidak sopan si depan anda dan memeluk keponakan anda"

"Ahh tidak apa-apa itu sudah wajar kau mendapatkan nya, kau pasti sudah lama tidak di peluk"

"Hehehe terimakasih perhatian nya"ucap Nami

"Sudah-sudah ayo makan jangan menangis dan bersenang-senang lah hari ini"

"Samchon aku?"tanya Jimin yang sangat lucu

"Kamu ga usah makan gapapa"

"Samchoooonn"rajuk Jimin

"Ah arraso-arraso, ayo makan Jimin-ah"

"Nee samchon kamsamidha"

"Hahaha"tawa Nami yang terlihat bahagia.

Walaupun di hatinya masih merasakan sedih

***

21:30

Semua para pekerja sudah ingin pulang. Banyak juga dari mereka yang mabuk sembari menggumamkan masalah mereka hingga sudah ada yang tidur di tempat.

Termasuk Leeho yang mabuk sambil berjalan-jalan di jalan koridor bagian ruangan VIP. Jalannya sudah seperti bukan manusia normal dia berjalan seperti terhuyung oleh angin🤭.

FYI:

Restoran ini mempunyai 3 bagian tempat makan. Yang utama tempatnya untuk umum jadi setiap orang bisa makan sambil melihat orang lain yang makan juga. Yang kedua ada 15 ruang makan VIP hanya untung orang yang bisa nenyewa karena 1 ruang sudah mahal. Yang ketiga tempat makan outdoor di bagian atas karena disana rooftop. Kalo yg outdoor si enaknya buat date😆. Jadi kalo mau ke bagian VIP mereka harus lewati koridor. Terus gimana Jimin bisa masuk?

Jimin lewat pintu belakang karena udh di suruh sama pak Dirut. Dan juga Nami ada di ruang VIP terakhir.

BALIK KE CERITA GUYS!!

Leeho pergi sendirian karena dia mencari toilet karena sudah kebelet kencing. Dia pun terus melawati koridor sampai melewati ruang VIP terakhir di belokan sebelah kanan. ia juga harus terus berjalan lurus terus dan belok ke kiri Leeho sudah menemukan toilet nya yang sebelah kiri untuk laki² yang kanan perempuan.

(Huh ribet banget si yang jelasin kalo ga mudeng bayangin aja sendiri ya?)

Nami POV

"Huh kebelet banget ni mana udah nunggu lama, tapi ga enak sama mereka, udah deh ijin dulu aja" batinku

"Hum permisi saya mau ke kamar mandi sebentar ya"sembari tersenyum

"Oh iya silahkan jangan malu-malu"pak Dirut yang mempersilahkan

"Oh Nami-shi jangan lama-lama"

"Nee jamkkanman-yeo"ucapku sambil menunduk

Nah sekarang aku sudah keluar dari ruang itu dan tinggal pergi ke toilet. Untung saja ada petunjuk arah jika tidak aku sudah tersesat.

"Hahh tinggal belok kanan terus ke kiri, ni restoran apa hotel? Kek labirin ae?"batinku

Dan setelah aku sampai di belokan kiri aku melihat seorang laki-laki yang berdiri sempoyongan di tengah pintu kamar mandi yang berhadapan. Ia bersikap aneh menunjuk ke pintu kiri (kamar mandi laki²) dan menunjuk pintu kanan (kebalikannya).

Sebentar aku seperti mengenal orang itu. Akhirnya aku menghampiri nya dan bertanya padanya.

"Leeho-shi kenapa di sini?, Omo kau mabuk ya?"tanyaku kaget karena mencium bau alkohol yang sangat menusuk hidung.

"Oho Nami aku gak mabuk, kamu aja yang mabuk"

Author belike "sadara sadarr lu yang mabok"

"Auh sinjja, terus ngapain di sini?"

"Aku mau pipis tapi aku ga bisa baca ga jelas tulisan nya jadi aku bingung mau masuk yang mana tolong bantuin dong, ini dah mau keluar, panas lagi aduuh"jawab nya yang hampir aja buka celana nya sebelum aku cegah.

"Ehh ngapain buka di sini? kamar mandi laki² di sebelah kiri sana"

"Hahh panas aku mau muntah minggerr"ucap Leeho sambil dorong aku ke samping, untung aja aku pegangan.

Ehh bukanya Leeho masuk ke kamar mandi laki² tapi malah ke kamar madi perempuan.

Emang susah ngurus orang mabuk.

"Yaa Leeho itu kamar mandi perempuan, kamu harus nya kamar mandi sebelah!"

"Aku udah kebelet muntah bukan pipis lagi"

"ahh bodo amat lah gue" batinku

Huueek hueek...

Keluar sudah muntahan Leeho di kloset, akupun memijat lehernya supaya Leeho lebih mudah mengeluarkan nya.

"Makasih Nami muah" ucap nya lagi sembari mengasih ciuman tapi tidak menempel. iuh jijik😖.

"Udah sana cuci tangan terus keluar jangan di sini, di sini tempat perempuan, dah dah sana aku mau pipis"

"Kok aku di usir? Aku mau ngomong sama kamu"

"Iya ya udah tunggu di luar"

"Oke aku tunggu di depan wastafel ya"

"Terserah deh"

Setelah aku selesai kencing aku ingin mencuci tangan di wastafel, tapi terhenti karena ada Leeho di sana yang duduk di wastafel yang hampir tertidur itu.

"Untung ga ada orang, untungnya aja udah malem, jadi gak akan ada yang tau cowok masuk ke WC cewek"batinku

"Leeho-shi ireona, jangan tidur di sini, pulang lah"

Kalian tau kan gimana rupa kamar mandi umum? Nah di restoran ini WC nya kayak yang di mall itu. Tapi yg ini lagi sepi.

"Ohh Nami-shi kamu cantiiik banget"

"Terus yang biasanya aku ga cantik ya?" Tanya ku sambil nyuci tangan di wastafel sebelah Leeho.

"Gak kamu cantik ko tapi sekarang pake banget hehe"

"Hahh ya udah sekarang keluar sebelum ada orang masuk"

"Ahhh aku mau di sini sama kamu"ucap nya manja

"Ini tu toilet bukan rumah"ucapku yang mulai kesal

"Ahh sinjja? Aku ga tau tu?"

"Ya udah pulang ayo sini aku anterin"huuft ngurus orang mabuk itu seperti mengurus bayi

Hap...

Tiba-tiba Leeho melompat ke depan ku dan memeluk ku. Walaupun aku mencoba melepaskan diri tapi itu hanya sia² karena kekutannya lebih kuat.

"Nami-shi aku suka kamu, entah kenapa pas pertama kali ketemu aku langsung suka sama kamu, jangan tinggalin aku ya"

"Eh eh lepasin Kim lepasin"ucapku udh sebel

"Aku ga mau lepasin sebelum kamu mau jadi pacar aku"

"Kim aku udah punya pacar, maaf ya jadi tolong lepasi KIM!!" ucapku yang sudah membentak nya

"Ohh beneran pasti dia lebih ganteng dari aku ya? Berarti kamu anggep aku jelek?"

"Yah pake nglindur ni anak kamvret"batin ku

"Ihh bukan gitu, kamu ganteng ko jadi lepasin oke Leeho yang ganteng"ucap ku lagi menahan rasa marah

"Ohh gomawo, berarti kamu mau dong nerima ini"

"Hah? Nerima ap-- hmmpp"

Nami POV end

Tiba-tiba saja Leeho membungkam bibir Nami dengan bibir nya. Yang meresa di cium secara paksa dan di peluk pun menggeliat mencoba melepaskan ciuman itu. Hanya sia-sia lagi. Leeho semakin erat memeluk Nami dan menarik tengkuk Nami agar dapat memperdalam ciuman nya.

"Hmpp lep-"ucap Nami terbata

"Leeho hah... udah please"mohon Nami yaang mendapatkan kesempatan berbicara saat Leeho melepas sejenak kegiatan mereka.

Tak mendengarkan Leeho melanjutkan aksinya lagi. Lemas sudah Nami ia sudah pasrah karena pertahanannya sudah lepas hingga Leeho bisa puas meminkan lidahnya di mulut Nami. Sesekali Nami mendesah keras karena Leeho menggigit bibir dan lidah Nami.

"Ahh appoo"teriak Nami

Di lain tempat ada 2 orang perempuan yang mau masuk ke dalam WC perempuan tapi tidak jadi. Karena mendengar

"Ahh appoo"

"Udah kebelet blum?"unknown 1

"Ga banget si, tapi takut gangguin, lagian ngapain coba ngawe di WC cewek?"unknown 2

"Nah makanya itu kita balik nanti aja, kalo di kamar mandi cowok ya nanti pada ngikut goblok"

"Iye iyee kita balik aja"

terdengar teriakan lagi

"Huhh udah aku hahh ga bisa nafas"ucap orang yang tak di ketahui dari 2 perempuan itu padahal yang berteriak itu Nami.

"Udah yuk balik, jijik gue denger nya" unknown 1

Di tempat mereka yang sedang berciuman.

"Yaa Leeho kamu gila ya?, Kalo aku mati gimana?"tanya Nami yang masih belum lepas dari pelukan Leeho, tetapi kedua tangannya menahan dada Leeho untuk pertahanan nya jika sewaktu-waktu ia mencium nya lagi.

"Iya aku gila karena cinta, emang benerkan cinta itu gila"

"Kalo aku mati kan kamu ga bisa lagi cinta sama aku, makanya lepasin"

"Gak mau aku mau kamu cium"

"Aduuhh udah dong sadaarr ya ampun TOLOONG" teriak Nami berharap seseorang menolongnya dari kegiatan ini.

Tak ada satupun jawaban orang yang akan membantu

"Sayang kenapa teriak² ?" Gak bakalan ada yang denger udah larut malem ko"

"Hihh lepasin aku udah ga tahan, udh lemes aku nyerah"

"Lebih gampang aku dapetin kamu dong"

"AHHH TOLOONG..." teriak nami lebih keras dari yang sebelumnya.

Jimin POV

"Seperti nya ada yang tak beres dengan Nami ia sudah lebih dari 20 menit pergi ke toilet apa dia sedang sakit perut?"batin Jimin

"Jimin-ah kenapa lama sekali dia, apa dia alergi makanan?"tanya paman Jimin

"Molla-yo samchon" (tidak tau)

"Ya udah sana coba di liat kali² emang ga enak badan"

"Nee samchon"

Aku langsung saja ke arah kamar mandi karena khawatir jika ada apa-apa dengan nya. Tak lupa aku menyamar. Saat aku di tengah jalan aku berpapasan denga 2 wanita yang sedang membicarakan sesuatu dan aku mendengar percakapan mereka.

"Aneh-aneh aja hubungan ko di tempat umum?, Gak malu apa ya di kamar mandi cewek, kalo ada yang masuk terus liat gimana coba?"unknown 1

"Iya siap² mental, mungkin yang laki udah ga bisa nahan nafsunya terus yang perempuan di paksa buat itulah"unknown 2

"Hih kasian banget tuh cewek, mana tadi minta tolong"unknown 1

"Hah masa aku gak denger dia minta tolong"

Saat aku mendengar itu aku berhenti berjalan sejenak dan berlari ke WC perempuan. Memang aku mendengar suara desahan sebelum membuka pintu, karena aku masih ragu untuk melihat ke dalam.

Jimin POV end

Dan saat Jimin mendengar sura perempuan yang lirih dan tak jelas mengatakan 'tolong' Jimin langsung membuka pintu dan di terkejut bukan main saat itu. Melihat adegan yang sangat tidak senonoh di tempat umum.

(To be continued}

Tunggu kelanjutannya yaa, Dan jangan lupa untuk vote, follow, dan saran nya (◠‿◕)

~Thanks to read every one~

(◍•ᴗ•◍)

halo guys gimana kabarnya btw aku sengaja up nya malem idul adha ini. Maaf ya guys akhir ini aku jarang up, karena sekarang udah mulai sekolah lewat daring jadi mohon di maklumi.

Oh iya selamat hari raya idul Adha. Moga tahun ini lebih berkah walaupun di rumah aja. Semangat kalian semua, di rumah aja kali bosen baca buku kalo ga olahraga biar ga gendut. Akhir Minggu ini author berat badan naik, haduh gara² males kek gini akibatnya yg di rumah jan males juga ya.

Vote ya guys!, Masa author nya doang yang ngevote😭😭.

Vote juseyo⭐⭐

See you next time 💜

BORAHAE 💜💜