webnovel

Senandung Cinta Ayu

"Wanita bisa melupakan pria yang pernah dia cintai memang hebat, tapi apakah kamu tahu ada yang lebih hebat dari dia?" tanya Ayu pada Bella, wanita yang sedang menunduk lesu berselimutkan duka. Mendengar pertanyaan Ayu, Bella sontak menggelengkan kepalanya. "Dia adalah wanita yang masih mencintai pria dari masa lalunya tapi tak sedikit pun mempunyai niat merusak hubungan pria itu dengan wanita barunya, sekalipun dia tahu wanita itulah yang sudah merenggut kebahagiaanya," jawaban dari Ayu semakin membuat Bella tenggelam dalam larutan penyesalan.

ALWA1196 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
245 Chs

Roh Halus

"Kamu ....,"

"Ayah!!!" pekik gadis cantik turun Suci Indah Ayu itu. Diseberang sana Firman masih terhipnotis oleh paras cantik yang dimiliki anak itu, Zaskia Azzahra Khumairah.

Zaskia berlari sangat cepat untuk segera mencapai sang ayah, sosok yang begitu sangat dia rindukan. Sosok yang selama hidupnya hanya bisa dia pandangin fotonya.

Firman tersentak kenapa panggilan ayah bisa gadis kecil ini sematkan pada dirinya? Apakah selama memata-matai Ayu ada hal yang dia lewatkan, tapi apapun itu Firman tak merasa gamang lagi. Senyumnya yang mengulum di bibirnya kian merekah kala mendengar pekik bahagia dari malaikat kecilnya.

Firman mensejajarkan tingginya dengan Zaskia, menilik inchi demi inchi wajah gadis cantiknya itu, benar yang dikatakan Akbar beberapa hari yang lalu bahwa dia tidak memerlukan Tes DNA untuk membuktikan adalah miliknya. Semua yang ada pada dirinya menurun pada Zaskia Azzahra Khumairah.

"Panggil sekali lagi!" titah Firman seraya mencakup kedua pipi gembul Zaksia.

"Ayah!" ulang Zaskia sesuai dengan titah yang diberikan sang ayah padanya. Air mata yang sedari tadi menampung di sudut mata Firman akhirnya luruh juga.

Firman membawa putri semata wayangnya ke dalam dekapannya, memeluknya begitu erat. Ayu yang yang baru keluar dari toilet dibuat terperangah tak percaya, Zaskia berada dalam dekapan hangat sang ayah, kehangatan yang baru dia rasakan ketika menginjak usia 5 tahun.

"Ibu nggak dipeluk nih?" kelakar Ayu sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Senyum manis Ayu suguhkan untuk pelengkap jiwanya itu.

Firman bangkit lalu menggandeng tangan Zaksia, menghampiri Ayu kemudian melabuhkan kecupan di pusara rambut Ayu.

"Terima kasih sudah datang malam itu, terima kasih untuk semua yang kau beri ....,"

"Dan terima kasih sudah menitipkan Zaskia di rahimku," sela Ayu.

Berbahagialah engkau Zaskia Azzahra Khumairah, meskipun terlambat tapi kamu masih bisa merasakan kasih sayang kedua orangtua kandung secara utuh.

"Yah, dalan-dalan yuk!" Netra mata Ayu membola kala mendengar Zaskia memanggil Firman 'Yah'.

Raut kebingungan Ayu bisa dengan jelas membaca mimik wajah Ayu.

"Ki, siapa yang ....,"

"Princessnya Ayah mau ke mana?" sela Firman. Karena dia tahu Ayu pasti akan mengintrogasi Zaskia lebih mendalam.

Zaskia tak langsung menjawab, butuh waktu yang cukup lama untuk gadis lima tahun ini menentukan pilihannya.

"Bu, tita te mana, ya?" tanyanya polos. Tapi yang ditanya justru memikirkan hal yang lain, tak sedikit pun menggubris ucapan sang putri dan Firman tahu apa yang sedang Ayu pikirkan.

Selama empat tahun menjadi penguntit handal untuk Ayu dan Zaskia, Firman tentu tahu tempat yang menjadi favorit keduanya.

"Gimana kalau kita ke Mall, kamu boleh belanja apapun yang kamu mau?" mendengar usulan Firman membuat Zaskia memancarkan binar bahagia di matanya.

"Mau, Yah!" ucap Zaskia penuh kebahagiaan. Lelaki berusia 24 tahun itu kemudian membawa Zaskia ke dalam gendongannya dan sebelah tangannya menggenggam tangan Ayu. Alhasil wanita berparas ayu terlonjak kaget.

"Senengin anak dulu, yuk!" seperti ada ribuan kembang api yang meletus pada saat yang bersamaan di hati Ayu mendengar ucapan Firman barusan. Dia larut dalam euforianya sendiri.

Kini hanya ada mereka bertiga, semoga kebahagiaan selalu mengikuti langkah mereka.

Kebersamaan mereka tak luput dari sorot mata bahagia seorang Thareq Akbar Satria, tak dapat dipungkiri dia adalah sosok paling bahagia ketika melihat kebersamaan kedua sahabatnya. Perasaan bersalah yang bersarang dalam dirinya perlahan menghilang.

Tak sedetik pun Zaskia ingin lepas dari sang ayah, Ayu bahkan memilih menyerah untuk membujuk putri kecilnya itu. Kenapa harus sifat keras kepalanya yang turun pada Zaskia sih?

"Ki, kasihan Om Firman, Nak!" sekali lagi Ayu mencoba untuk menasihati sang putri untuk berhenti bergelayut manja di leher Firman.

"Iia ayah atu, bukan Om Iman!" protes bocah yang tak kalah cantiknya dengan sang ibu.

"Kata ....," Firman kembali menginterupsi Ayu dan Zaskia untuk diam meskipun itu bukan hal yang mudah untuk mereka indahkan.

"Kamu yang ajarin Zaskia panggil kamu dengan panggilan ayah?" tanya Ayu dengan sorot mata tajam pada pria yang sedang mengemudikan kerete besinya.

"Aku aja kaget pas dia manggil aku ayah," tidak ada pancaran kebohongan dari raut wajah Firman sehingga membuat Ayu harus memutar keras otaknya untuk mencari tahu siapa yang telah mengajari Zaskia memanggil Firman dengan panggilan ayah.

"Abi yang ngajarin kamu?" tanya Ayu lagi pada malaikat kecilnya. Mendengar pertanyaan Ayu membuat Firman terlonjak kaget. Siapakah Abi yang dimaksud oleh ibu dan anak itu.

"Butan Abi, Bu," kenapa urusan panggilan saja harus membuat wanita berusia 24 tahun ini memutar keras otaknya.

"Abi siapa, Yu?" lolos juga pertanyaan itu dari bibir sexy Firman.

"Abi, Yah!" yang ditanya siapa yang menjawab juga siapa, soal kepribadian Zaskia memang lebih mendapat banyak dari sang ibu.

"Yu, siapa?" tanya Firman sekali.

"Akbar," jawab Ayu singkat.

Reaksi Firman sungguh berada di nalar Ayu, tawanya sungguh riang membuat siapa pun yang mendengarnya ingin menutup telinga mereka rapat-rapat."

Kelakuan kayak roh halus, tapi kok minta dipanggil Abi," gerutu Firman. Ada air bening yang menetes di kedua ujung matanya ketika mendengar ucapan Ayu.

"Ayah, kenal dengan Abi?" tanya Zaskia dengan polosnya.

"Ayah, Ibu dan Abi kamu itu sahabat, sahabatannya udah lama banget sayang," jelas Firman. Tampaknya dia telah berhasil menguasai dirinya. Tidak ada lagi tawanya yang riang.

Setengah jam membelah jalanan ibu kota akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan. Zaskia masih ingin bergelayut manja pada sang ayah.

"Ki, ganti sama Ibu, ya?" Firman menggeleng dan tetap membiarkan Zaskia berada dalam dekapannya.

"Man, turunin aja deh, Zaskia berat loh," tak ada satu pun ucapan Ayu yang di dengar oleh pengacara muda itu.

"Yang gue rasakan ini nggak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan lo buat Zaskia," air mata kembali menggenang di pelupuk mata Firman, dalam satu kedip pun pasti akan luruh juga.

"Gue tuh jahat ama lo, ama Zaskia juga," dan air matanya luruh juga pada akhirnya.

"Hust ... Satu-satunya yang nggak bisa kita ubah adalah masa lalu, yang penting kamu disini temanin aku dan Zaskia udah sudah lebih dari cukup untuk menebus kesalahanmu," Ayu mengulum senyum meneduhkan yang bisa menghipnotis seorang Firman Afif.

Tangan mungil Zaskia terulur mengusap jejak kebasahan di pipi sang ayah. "Ibu dahat ya, Yah? Campai buat ayah angis," tanya Zaskia.

"Ibu nggak jahat, Zaskia nggak boleh ngomong seperti itu. Ibu udah bertaruh nyawa untuk melahirkan Zaskia nggak boleh gitu ama Ibu karena di bawah telapak kaki Ibu ada surganya Zaskia dan ibu ....,"

"Dan Ibu akan menjadi penyempurna untuk separuh agama Ayah," sela Ayu.

"ZASKIA!!!" ada seorang lelaki yang menyerukan nama gadis kecil tersebut.

Bukan hanya pemilik nama yang berbalik, Ayu dan Firman pun tersontak kaget karena seruan nyaring lelaki tersebut.

Bersambung...