"Karena aku ini mama kandungmu, aku yang harus kamu panggil dengan sebutan mama, aku mamamu, sayang." Tapi semua perkataan Mama Kinanti tersebut hanyalah tertahan saja di bibir tak separah ktat pun bisa Mama Kinanti keluarkan lewat kata-kata.
"Tante kok nangis? Aku ada salah memang?" tanya sari yang terkejut dengan air bening yang mengucur deras dari kedua pelupuk mata Mama Kinanti.
"Nggak kok, Tante nggak apa-apa," didusta Mama Kinanti pada sang putri.
"Tante aku boleh pinjam ponselnya nggak?" Mama Kinanti yang sedari dulu tak pernah menaruh rasa aneh-aneh ada sang putri hanya bisa menuruti apa yang menjadi keinginan Sari. Mams Kinanti sadar sebanyak apapun keinginan Sari yang dia kabulkan tidak dapat menebus semua salah yang dia lakukan terhadap Sari, menyembunyikan jati dirinya dengan sangat rapat.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com