Brahma mencoba untuk kembali ke rumah sakit untuk menemui Sekar. Dia membawa bunga mawar putih satu buket untuk mawar. Bahkan dia rela untuk mengambil cuti kerja walaupun pada akhirnya dia akan dipotong gajinya. Tapi baginya Sekar adalah tujuan utamanya karena dia hanya ingin membuat perempuan itu bahagia.
Brahma mulai mengetuk pintu ruang rawat inap rumah sakit tempat Sekar. Lalu dia mulai melangkahkan kedua kakinya untuk menemui Sekar yang sedang duduk di kursi roda dengan kondisi yang tidak berdaya. Tatapan kedua matanya terlihat begitu kosong. Kemudian dia menatap wajah Sekar. "Assalamualaikum, Sekar."
Kemudian Sekar pun mencoba untuk tersenyum Bahkan dia mencoba untuk berbicara. Tapi sayangnya mulutnya terasa begitu sangat rapat. Bahkan gerakan tangannya pun tidak bisa. Dia benar-benar lumpuh karena penyakit itu. Dia bahkan ingin menyerah untuk kehidupannya. Dia bahkan berharap jika Tuhan segera untuk mencabut nyawanya saja agar dia tidak tersiksa seperti kondisinya sekarang.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com