webnovel

Balas dendam

Rihana tak menaruh curiga sedikit pun pada sahabat dan kekasihnya. Selama inimereka berdua telah bermain gila di belakangnya.

Hubungan yang awal nya hanya sebatas  pertemanan karna Tiara merupakan sahabat baik Rihana. Perlahan mulai timbul ketertarikan di antara Tiara dan Dirga lantaran keduanya saling bertemu.

Keduanya semakin dekat tanpa sepengetahuan Rihana. Sampai akhirnya cinta yang bercampur hawa nafsu telah menutup hati keduanya hingga tega menyakiti Rihana dengan penghianatan.

Terkadang kita memang tak di haruskan percaya sepenuhnya dengan orang lain. Bahkan kekasih atau sahabat baik sekalipun.

Manusia tak bisa luput dari sifat egois dan serakah. Yang paling mengerikan sampai tak punya hati hingga tega menyakiti.

Rihana mengepal kan kedua tangannya. Menatap penuh amarah pada Tiara yang menahanya seorang diri di kelas begitu selesay kuliah.

Mantan sahabat nya itu semakin tak punya malu,masih mencari masalah dengan nya. Seharusnya Rihana marah-marah pada Tiara ,tapi ini sebaliknya.

"Hana,, Hana,," seru Tiara sembari tersenyum meledek.

"Kamu itu memang polos apa hanya pura-pura polos.?"

"Makanya jangan cuma nempel sama papi kamu biyar tau caranya manjain pacar."

"Giliran di tinggalin nggak terima."

Untuk kesekian kalinya Tiara melontarkan cibiran yang menyudut kan Rihana. Seolah-olah penghianatan yang di lakukan oleh Dirga akibat kesalahan Rihana yang selalu menolak berbuat lebih.

Entah apa alasan di balik sikap Rihana yang selalu menyudutkan Rihana. Tiara seperti ingin membuat Rihana yakin jika semua ini memang murni kesalahan Rihana karena tak bisa menjaga Dirga di sisinya.

Rihana tersenyum kecut. Geli sendiri mendengar ucapan Tiara.

"Aku..??? Nggak terima di tinggalin Dirga.?" Tanya Rihana dengan tatapan sinis.

"Kamu salah besar Tiara...!! Justru aku mau berterimakasih sama kamu ra."

"Aku jadi tahu kalau Dirga bukan laki-laki baik. Nggak bisa di percaya.!"

"Kamu juga harus hati-hati,mana tahu di luar sana dia juga tidur sama perempuan lainyang rela melempar tubuhnya secara gratis kayak kamu."

"Dirga mungkin nolak kan.?"  Rihana tersenyum mengejek. Dia tertawa puas di dalam hati karena berhasil menyalakan api,membuat Tiara terlihat kepanasan dengan wajah yang memerah .

"Jaga mulut kamu..!! Dirga nggak mungkin berpaling dari ku." Seru tiara percaya diri.

"Oh ya.? Kamu yakin sekali." Rihana tersenyum mengejek. Mungkin saat ini keduanya terlihat saling mencintai, tapi rihana yakin suatu saat Tiara akan merasakan apa yang dia rasakan saat ini.

"Nggak ada yang nggak mungkin Tiara.! Cinta bisa tumbuh dan mati kapan saja. Jangan terlalu percaya diri." Ucap Rihana penuh penekanan. Dia lalu mendorong pundak Tiara agar menyingkir dari hadapanya. Setelah itu bergegas keluar dari kelas,meninggalkan Tiara dengan amarah yang semakin meluap. Niat hati ingin membuat Rihana semakin terluka,malah sebaliknya.

****

Rihana memarkirkan mobilnya di besemen club. Tempat yang kemarin malam sempat dia sambangi dalam keadaan sakit hati.

Walaupun kemarin tidak betah berada di tempat ini,tapi nyatanya Rihana kembali datang lagi secara sengaja ke club ini.

Mendengar penuturan dari salah satu teman kampunya tentang Tiara dan Dirga yang akan menghadiri party di club ini,mengundang rasa penasaran Rihana untuk datang melihat dua sejoli itu.

Rihana seakan belum puas melihat dua penghianat itu lepas begitu saja dengan tenang tanpa mendapatkan balasan apa pun darinya.

Sebaik dan sepolos apapun seseorang, suatu saat akan menunjukkan sisi lain yang bertolak belakang dari sifat aslinya jika sudah merasa tersakiti.

Mungkin ini yang sedang di lakukan oleh Rihana. Ada sedikit pemikiran untuk balas dendam dengan melihat keduanya merasakan hal yang sama.

Kehadiran Rihana di club malam itu menjadi pusat perhatian. Baju yang minim hingga nyarir memperlihatkan aset-asetnya. Tubuh putih mulusnya yang berbalut dress mini dan melekat sempurna,semakin membuat para mata lelaki keranjang menatap tak berkedip kearahnya.

Sebagian bagkan terlihat menelan salivanya,seolah melihat Rihana layaknya santapan lezat yang menggiurkan.

Sadar mendapat tatapan mesum dari banyak laki-laki,Rihana berusaha menutupi bagian dadanya dengan kedua tanganya.

Gila memang,hanya karena ingin membuat Dirga meliriknya agar Tiara kesal dan cemburu,Rihana rela memakai pakean minim yang belum pernah dia pakai.

Selama ini dia selalu memakai pakean yang sedikit tertutup,setidaknya tak kekurangan bahan seperti ini.

"Sendirian aja cantik.?" Laki-laki dengan penampilan yang gagah menghampiri Rihana. Dia menebar senyum khas yang menawan.

Kedua manik mata Rihana menatap laki-laki itu dari ujung kepala hingga kaki. Rihana melempar senyum tipis.

"Teman-temanku disana,," ucap Rihana sembari menunjuk kearah kerumunan. Walaupun tidak tahu pasti siapa mereka,tapi Rihana terlihat yakin jika disana ada Tiara dan Dirga.

"Maaf aku duluan." Rihana bergegas pergi dari hadapan laki-laki itu. Dia memang memiliki tampang yang cukup lumayan,tak kalah tampan dari Dirga,tapi sayangnya saat ini Rihana tak tertarik mencari pasangan. Dia sudah bertekat pada tujuanya untuk mencari perhatian Dirga.

Rihana mengulas senyum sinis,dia sudah menemukan dua manusia yang tengah bermesraan. Duduk berduaan, dengan kepala Tiara yang bersandar di bahu Dirga.

Tanpa menghiraukan tatapan orang-orang yang ada di sana. Rihana dengan santainya bergabung dan duduk di depan sepasang kekasih itu.

Kedatangan Rihana tak ayal membuat kedua mata Dirga dan Tiara melotot sempurna. Keduanya sangat terkejut melihat Rihana berada di club. Yang lebih mengejutkan lagi,penampilan Rihana sangat seksi,mengalahkan penampilan Tiara.

"Hai.,,kita ketemu disini." Sapa Rihana santai. Dia mengangkat satu kakinya, menyilangkannya di atas kaki yang satunya lagi.

"Rihana kamu,,,"  Tiara terlihat kehabisan kata-kata,tak habis pikir dengan Rihana yang tiba-tiba muncul di hadapanya dan terlihat sedang menggoda Dirga.

"Ngapain kamu kesini..?? Jangan harap Dirga tergoda  sama kamu walaupun dandanan kamu mirip pelacur..!!!" Pekik Tiara kesal.

Rihan tersenyum santai mendengarnya.

"Mirip pelacur.? Padahal aku ngikutin dandanan kamu lo ra,," ucapnya dengan senyuman mengejek.

Tiara tampak geram mendengarnya,dia beranjak dari duduk nya dan menghampiri Rihana.

"Jadi selama ini kamu cuma pura-pura bodoh dan polos.?" Seru Tiara sembari menarik tangan Rihana untuk berdiri.

"Ra,, jangan buat keributan disini,"  Dirga melerai ,menarik tangan Tiara agar melepaskan tangan Rihana.

"Biyar aku bawa Rihana keluar dari sini." Ujarnya lalu menggandeng tangan Rihana.

"Ngapain pegang tangan dia..!!" Seru Tiara kesal. Dia menepis tangan Dirga,tak suka melihat Dirga menggandeng tangan Rihana.

"Dirga cuman pegang tangan ku ra,bukan pegang yang lain,kenapa kamu cemburu.?" Rihana semakin semangat membuat Tiara jengkel.

"Diam kamu.!!"  Tiara hampir saja melayangkan tamparan di wajah Rihana, namun Dirga menahannya.

"Sudah aku bilang,jangan buat keributan disini." Tegurnya.

"Kenapa kamu belain bocah ingusan itu.?! Kamu nggak sadar kalau dia lagi cari perhatian kamu.?"

"Lihat penampilannya sudah mirip seperti pelacur..!"

"Apa lagi tujuannya kesini kalau bukan cari gara-gara sama aku.!" Seru Tiara sedikit membentak.

Hal itu mengundang perhatian orang-orang di sekitar nya yang menatap heran ke arah mereka.

"Astaga Ra, kamu percaya diri sekali." Rihana menggeleng geli.

"Memangnya setampan dan sehebat apa Dirga.? Untuk apa aku mencari perhatianya kalau pacaf baruku jauh lebih sempurna dari dia." Meski nada bicaranya santai, namun Rihana memendam kekesalan lantaran Tiara masih terus mencibirnya tanpa mau mengakui kesalahannya.

"Sayang,,,kamu darimana aja.?" Rihana langsung menghampiri laki-laki dengan postur tubuhnya yang tegap tinggi. Dia tak sungkan menggandeng tangannya meski tidak kenal.

Dengan bangganya menatap Tiara dan Dirga, sengaja ingin menunjuk kan pada mereka , bahwa dia benar-benar memiliki pacar baru yang jauh lebih segalanya di bandingkan Dirga.