webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
184 Chs

Tugas Mulia Part 4

Suara gemuruh sholawat memenuhi ruangan, hari itu para santri menyiapkan perlengkapan guna untuk menyambut tahun baru Islam.

Para pengurus asrama mengadakan perkumpulan untuk membahas acara tahun baru islam akan ada kegiatan apa saja.

Dengan cepat Kang Haris selaku sekertaris membuat undangan untuk pertemuan itu, dia pergi ke kamar kantor pesantren untuk meminjam komputer untuk mengetik surat itu.

Mulailah dia mengetik surat, dari kop asrama hingga tanda tangan, hanya butuh waktu lima belas menit undangan selesai dan siap diperbanyak.

Setelah Kang Haris membuat surat, dia langsung mengedarkannya hampir dua puluh santri yang di undannya.

Sela dua hari kemuadian setelah pembuatan surat, nampak mereka berkumpul di kamar aula Asrama Al-Ghazali, seperti biasa kang Hasan mengenakan pakaian kebesarannya ketua Asrama, begitu pula mereka yang menjadi pengurus mengenakan sragamnya.

Seperti yang sudah-sudah kang Hendra membuka acara itu kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua Asrama.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com