webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
372 Chs

344. Hesitate

Nadia mengetikkan sesuatu di dalam komputernya. Dia melihat layar konputernya dengan saksama. Rasanya susah juga kalau sedang dikerjakan sendirian.

Memang biasanya Nadia mengerjakannya dengan bantuan Erick. Tapi, kali ini Nadia mengerjakannya sendirian saja. Karena tentu saja, Nadia merasa tidak nyaman dengan Erick.

Nadia melihat layar waktu yang tertera di komputernya. Dilihatnya, sudah menunjukkan waktu pukul empat sore kurang. Waktu jam kerja sudah habis.

Dilihatnya, waktunya pulang memang sebentar lagi. Nadia juga tinggal sedikit lagi untuk mengerjakannya. Ia harus mengejar ketertinggalannya untuk mengirim data ke atasannya.

Drrrrt...Drrrrt...Drrrrt...

Ponselnya tiba-tiba bergetar. Nadia melihat ponselnya yang ia taruh di atas meja kerja di samping komputernya. Di sana, Nadia juga melihat ke arah layar ponselnya.

Dilihatnya, ada panggilan masuk dari pacarnya. Nadia melihat Fauzan sedang memanggilnya. Nadia lalu mengangkatnya.

"Halo?" suara Nadia.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com