webnovel

Progress

"Hei."

Astaga! Aku terkejut,menengok kebelakang

"Kenapa kamu ada disini?" Aku bertanya kepada seorang gadis dibelakangku ,Grace. Teman sekelas.

"Harusnya aku yang bertanya,kenapa kamu disini? Mau menguping? Atau bahkan mau meng - stalk?" Ia menjawab.

"Heh! Enak saja.Pergi sana!"

"Dih,mengusir.Tempat imi bukan milikmu."

"Ah sudahlah." Aku meninggalkan Grace.

"Sudah mengusir malah meninggalkan."

"Astaga,kamu sepertinya fans berat sampai sampai mengikutiku begini."

"Lebih baik aku nge fans ke kambing daripada ke modelan seperti kamu."

Enak saja mulutnya,apa aku seburuk itu sampai dibanding bandingkan dengan kambing?.Tidak mungkin!

"Hei,berhentilah." Ucap Grace.

"Apa sebenarnya tujuanmu? Menguping Bu Jenia,mengambil lembaran kertas milik Amber.Untuk apa?"

Langkah kakiku terhenti,dari mana dia tahu?

"Kepo sekali kamu." Ketusku

"Aku tidak asal bicara ya!,aku memperhatikanmu dari kemarin.Gerak gerikmu seperti sedang memperhatikan sesuatu.Tatapanmu pun seperti begitu jijik kepada Amber.Apa sebenarnya tujuanmu?." Ucap Grace.

"Apa saja." Aku menjawab.

Grace menarik tanganku."Aku tidak bercanda."

Aku menatapnya.Aku bertanya kepada diriku sendiri.Beri tahu atau tidak? Iya? Tidak? Iya? Tidak.

Dua puluh detik,lengang.

"Jika benar ingin tahu," Ucapku.Grace meperhatikan."temui aku dikantin besok.Jam istirahat ke - 2."

Grace tersenyum lebar."Baiklah kalau begitu.Dadah!" Ia meninggalkanku begitu saja.

Astaga! Percakapanku dengan Grace sangat membuang waktu.Lihatlah,sekarang Amber dan wanita tersebut telah keluar dari ruangan,menuju parkiran,diantar oleh Bu Jenia.

Aku menghembuskan napas panjang.Setidaknya,atau mungkin,Grace akan membantuku.

***

"Jadi apa? Mengapa? Bagaimana?" Grace mengeluarkan 3 pertanyaan sekaligus.Aku menyerahkan selembar kertas.

"Apa ini?" Ia kembali bertanya.

"Tidakkah kamu punya mata? Ini adalah benda yang amat dan sangat penting dalam sejarah umat manusia.Kamu juga menggunakannya setiap hari bukan.Sudah jelas - jelas ini kertas.Lalu kamu mau menyebutnya apa? Batu? Kursi?" Ketusku.

"Iya aku tahu ini kertas.Maksudku,kertas apa ini?"

"Manfaatkan matamu untuk melihat Grace,Baca!"

Lama kelamaaan aku tidak akan memberitahunya.Menyebalkan.

Kami sedang berada di kantin dengan semangkuk bakso didepan kami.

"Uhuk." Grace berpura - pura tersedak sembari membaca kertas tersebut."Yang serius.Apa kamu tidak sedang bercanda?"

"Apa mukaku terlihat seperti sedang bercanda? Kalaupun iya.Aku tidak akan se niat itu."

Grace menggelengkan kepalanya perlahan.

"Juga ada faktor lain," aku mulai menjelaskan."Aku menguping atau apalah yang kamu bilang,bukan hanya sekedar penasaran.Jika perkiraanku benar,berarti itu adalah perlakuan yang ilegal."

"Lalu,apa perkiraanmu?" Grace bertanya.

"Amber menggunakan jalur orang dalam,atau kasarnya,menyogok ."