webnovel

BAB 11

"Siapa kau!?" tanya Barbara Salvador dengan menggeram, tampak sedang menahan amarahnya sebab omongannya telah disela tanpa permisi oleh gadis asing yang tiba-tiba muncul di depan pintu ruangan tempat kami berkumpul.

"Chelsea Beverly, teman sekelasku," Nicholas Smith langsung menjawab pertanyaan Barbara dengan dingin, lalu perhatian si lelaki berkaca mata itu kembali mengarah pada gadis tersebut. "Tapi apa yang sedang kau lakukan di sini, Chelsea?"

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya begitu? Sedang apa kalian berkumpul di ruangan usang, kotor dan berantakan seperti ini? Sedang melakukan ritual pemanggilan setan, kah? Atau jangan-jangan kalian sedang merundingkan sesuatu yang berkaitan dengan...," Senyuman Chelsea Beverly jadi semakin lebar. "... gadis yang bernama Olivia Memento?"

Aku dan para anggotaku tersentak saat Chelsea Beverly mengetahui persis apa yang sedang kami bahas di sini, itu membuatku terheran, sebenarnya apa maksud dari kedatangan gadis aneh ini? Selain itu, Nicholas Smith bilang, gadis itu adalah teman sekelasnya, itu artinya dia juga berasal dari kelas A? Aku masih tidak mengerti, tapi aku yakin ada sesuatu yang disembunyikan dari gadis yang bernama Chelsea Beverly ini.

"Kau menguping pembicaraan kami?" Sebastian Emanuel bertanya pada Chelsea Beverly yang juga merupakan teman sekelasnya. "Sejak kapan kau ada di sini? Aku tidak menyadari keberadaanmu."

"Tentu saja kau tidak menyadariku, Sebastian, karena aku baru saja sampai. Jangan salah paham, aku tidak menguping pembicaraan kalian," jawab Chelsea Beverly dengan mengedikkan bahunya, lalu anehnya, dia jadi terkikik ria. "Setidaknya, tidak menguping secara langsung."

"Tunggu, jadi maksudmu," Angela Ribella langsung menyela dengan memicingkan matanya. "Kau menguping secara tidak langsung?"

Chelsea Beverly menganggukkan kepalanya, dan itu cukup membuat kami semua terkesiap. "Mungkin kalian tidak menyadarinya, tapi aku telah mendengar semua pembicaraan kalian dari awal lewat ponsel kalian masing-masing. Jangan bertanya padaku bagaimana caranya, karena itu terlalu rumit untuk dijelaskan, tapi saat ponsel kalian layarnya berubah jadi merah, itu adalah tanda benda tersebut telah menjadi alat penyadapanku."

Hening seketika.

Kami semua benar-benar tercengang pada apa yang baru saja diungkapkan oleh Chelsea Beverly, dia secara terang-terangan mengakui bahwa dialah dalang di balik semua masalah yang menimpa Olivia dan kami. Namun banyak hal yang masih terasa janggal dan aneh di sini, tapi aku yakin gadis itu akan segera menjelaskan segalanya pada kami. Hanya saja, aku heran kenapa dia begitu percaya diri hingga berani menampakkan diri di depan para anggotaku dan mengatakan hal-hal semacam itu, bukankah itu hanya akan merugikan dirinya sendiri?

Setelah ini Chelsea Beverly sudah pasti akan diburu oleh organisasiku dan kami tidak akan diam saja sampai dia ditangkap dan mendapat balasan yang setimpal atas apa yang telah dilakukannya selama ini pada Olivia.

"Baik, ini semakin membingungkan," Kepala Angela Ribella sepertinya mulai kacau saat mendengar pengakuan diri dari Chelsea Beverly. "Apa alasanmu melakukan semua itu? Yang aku tahu, Bobby-lah pelaku dari semua ini, bukti-bukti yang kudapat sangat jelas bahwa dialah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas segala teror yang menimpa Olivia Memento. Dan kau siapa? Tiba-tiba muncul dan mengakui bahwa kau-lah pelaku yang sebenarnya?"

Chelsea Beverly tertawa kecil. "Itulah kenapa hacker sepertimu tidak bisa dibandingkan dengan cracker sepertiku."

"Cracker?" Angela dan yang lainnya agak tersentak mendengar sebutan aneh yang Chelsea katakan.

"Biar kujelaskan sedikit, hacker adalah orang yang pandai meretas sistem, sedangkan cracker adalah orang yang ahli membobol dan merusak sistem. Sekarang paham perbedaannya? Lalu jika kau tanya alasanku kenapa meneror Olivia, penyebabnya adalah gadis jalang itu pernah mengkhianati dan menyakiti perasaan Bobby, yang sekarang telah menjadi pacarku."

Aku menggertakkan gigi setelah mendengar alasannya. "Jadi semua masalah ini berawal dari konflik percintaan remaja?" sindirku dengan mendecih. "Kau pasti bercanda, kan?"

"Aku tidak bercanda, Paul Crowder," balas Chelsea Beverly dengan menyebut nama lengkapku, ia menatap tajam padaku. "Lagipula apa bedanya denganmu yang mendirikan organisasi konyol seperti ini hanya untuk menebus dosa-dosa masa lalumu, karena telah merundung, menyiksa, dan menindas orang lain saat di SD dan SMP."

Aku langsung membeku saat Chelsea menguak masa laluku di depan semua anggotaku.

"Tunggu," Perhatian Chelsea langsung dialihkan ke wajah anggota-anggotaku yang kelihatan bingung. "Kalian sepertinya belum tahu soal masa lalu pemimpin kalian, ya? Bukankah kalian terlalu polos? Baiklah, sekarang, aku minta kalian buka ponsel masing-masing, aku sudah mengirimkan videonya."

Kini sebagian besar anggotaku memandang ke arahku lekat-lekat, mungkin mereka ingin memastikan bagaimana reaksiku dalam menanggapi pernyataan dari Chelsea Beverly. Sayangnya, seperti yang kulakukan pada Olivia, aku sama sekali tidak membantahnya, aku lebih memilih untuk tidak mengatakan apapun dan itu membuat mereka keheranan.

"Itu tidak benar, kan, Bro?" Joe Johanes mengernyitkan alisnya, ingin mendengar tanggapanku, dia masih tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh Chelsea Beverly tentangku. Namun, aku tidak menanggapinya sama sekali.

Alhasil, karena tidak ada tanggapan sama sekali dariku, satu-persatu dari mereka mulai membuka ponselnya, mematuhi permintaan dari Chelsea Beverly. Sekarang, aku bisa mendengar suara-suara dari setiap video yang mereka putar di ponsel masing-masing.

Jelas sekali video yang mereka lihat sekarang adalah sama seperti video yang kutonton bersama Olivia tadi siang.

"Bagaimana menurut kalian?" Chelsea Beverly melangkah masuk ke ruangan dengan tersenyum tipis, saat seluruh anggotaku telah mengetahui masa laluku dari cuplikan video yang ia kirim pada mereka. "Apakah orang bengis seperti Paul Crowder layak mendirikan organisasi semacam ini dan menjadi pemimpin kalian?"

Sekarang giliran para anggotaku yang terdiam, mereka masih tidak percaya atas apa yang baru saja mereka lihat dan itu membuat suasana jadi sangat tegang.

"Itu memang mengejutkan, tapi kurasa tidak masalah," Tiba-tiba Sebastian Emanuel menimpali perkataan Chelsea Beverly dengan nada yang begitu santai. "Kita semua pernah melakukan kesalahan di masa lalu, sama atau bahkan lebih buruk darinya. Yang jadi masalah adalah jika dia tidak mau berubah dan masih senang melakukan hal-hal kejam seperti itu, tapi seperti yang kita lihat, Paul telah berubah. Dia tidak sama seperti dirinya di masa lalu dan kita semua harus mengampuninya."

Aku cukup terkesan mendengar ucapan dari Sebastian Emanuel, dia memang tipe orang yang tidak mudah terprovokasi dan itu jelas membuat Chelsea Beverly jengkel.

"Kau benar, aku setuju," Kali ini Chelsea Beverly berpura-pura sependapat dengan Sebastian Emanuel, dari gerak-geriknya, dia masih punya banyak amunisi untuk menghancurkan organisasiku. "Tapi apakah pengampunan terhadap Paul Crowder juga berlaku untuk kakak perempuanmu?"

Entah kenapa, aku melihat ekspresi tenang dan damai dari wajah Sebastian Emanuel mendadak lenyap saat Chelsea Beverly mengaitkan itu dengan kakak perempuannya. Sepertinya gadis itu mengetahui rahasia yang disembunyikan oleh Sebastian Emanuel dan dia akan membocorkannya sekarang kepada kami semua.

"Jangan berani-beraninya kau!" Ini adalah pertama kalinya aku melihat Sebastian Emanuel marah dan membentak seseorang.

"Hanya karena dia pernah memperkosamu waktu kecil, dia masih layak mendapatkan pengampunanmu, kan?"

Kami semua terbelalak mendengar hal tersebut.

"Brengsek!" Kini Barbara Salvador maju ke depan, mendatangi Chelsea Beverly dan langsung mencengkram kerah baju dari gadis berambut cokelat itu. "Hentikan semua ini atau kau kubunuh sekarang juga!"

"Oh ya?" Chelsea Beverly sama sekali tidak takut pada ancaman dari Barbara. "Itu pasti akan menimbulkan kehebohan berskala internasional saat media tahu bahwa Putri Barb dari Kerajaan Inggris yang telah lama menghilang ternyata bersembunyi di sini dan terlibat dalam sebuah pembunuhan."

Lagi-lagi, kami semua terkejut pada setiap hal yang diungkapkan oleh Chelsea Beverly. Dia benar-benar mengetahui semua rahasia kami dan sepertinya akan membongkarnya satu-persatu tanpa tersisa sedikitpun.

Cengkraman tangan Barbara Salvador melemas dan wajah dari gadis tomboy itu langsung pucat saat mendengar Chelsea Beverly mengungkapkan rahasia terbesarnya pada kami. Saking tertekannya, gadis tomboy itu langsung jatuh terduduk di lantai.

Meski aku cukup terkejut pada fakta-fakta yang diungkapkan Chelsea soal Sebastian Emanuel yang pernah diperkosa oleh kakak perempuannya dan Barbara Salvador yang ternyata merupakan seorang putri dari Kerajaan Inggris, tapi jika ini terus dibiarkan, organisasiku akan benar-benar hancur dan bubar.

Aku harus menghentikan gadis keparat itu sebelum dia mengungkapkan rahasia-rahasia lain dari anggota-anggotaku yang tersisa.