Dua Kaka beradik yaitu faey dan fyla sedang sibuk berkemas-kemas memasukan beberapa helai pakaian di dalam koper, hari ini mereka akan pergi berlibur di kampung sang nenek,
"Faey buruan nanti kita di tinggalin sama papa",ucap fyla yang melihat faey sibuk mencari sesuatu di lemari pakaian mereka,
"Kak kamera kecil gue kok nggak ada sama buku masak udah di masukin ke dalam koper belum?",tanya faey yang masih sibuk membuka laci-laci lemari,
"Kalau buku masak udah gue masukin kalau kamera gue nggak tau",fyla keluar dari kamar meninggalkan faey yang sibuk mencari kameranya,
"Nah ketemu juga,kak tungguin",faey berlari menghampiri fyla yang sudah di dekat tangga berjalan di belakang kakanya itu,
"Gaya kalian kayak gaya artis aja lama nya kebangetan ", komentar zaeyla yang merupakan ibu dari kedua Kaka beradik itu,
"Maaf maa jangan marah nanti cepat tua",ucap faey dan fyla secara bersamaan
"Udah yuk berangkat. Papa udah nunggu itu di luar" setelah mengucapkan itu, zaeyla lalu melenggang pergi ke arah luar dengan mengambil tas berukuran sedang berwarna merah di atas sofa
"Iya Kanjeng ratu" ujar faey dengan gerak tubuh menunjuk, hormat. Lalu keduanya mengikuti zaeyla menuju kearah teras rumah.
Disana mereka mendapati Sergio---ayah mereka yang sedang memasuki barang yang akan mereka bawa bersama pak Tio---supir keluarga ini kedalam bagasi mobil.
"Udah semua?" Tanya Sergio setelah menyadari istri dan anak-anaknya telah tiba.
"Sudah" jawab zaeyla sembari menyerahkan tas berwarna merah tadi.
"Sudah semua kan?? Ga ada yang ketinggalan??" Tanya zaeyla sembari menatap kedua putrinya itu secara bergantian.
"Ga ada sih, kalau punya faey. Gatau kalau punya kakak" jawab faey, melemparkan pandangannya ke arah fyla yang berdiri di sampingnya.
"Ga ada" jawab fyla yang sudah memeriksa bawaannya
Zaeyla masih menatap kedua putrinya itu dengan tatapan menyelidik, "awas ya kalau sampai ada yang ketinggalan pas kita udah di bandara" katanya mengancam
Faey dan fyla menganggukkan kepala mereka dengan cepat.
"Oke, yuk berangkat" ucap zaeyla dengan antusias karena akan pulang ke kampung halamannya.
Semuanya sudah berada di dalam mobi, dengan posisi Sergio yang duduk di depan bersama pak Tio. Lalu faey, fyla dan zaeyla yang duduk di kursi tengah dengan posisi zaeyla di tengah kedua gadis itu.
"Duhh mama ga sabar mau ke Kalimantan. Udah lama ga kesana." Katanya dengan antusias saat mobil yang mereka tumpangi sudah melaju di jalanan. Untung saja jalanan jakarta siang ini tak terlalu macet, sehingga perjalanan mereka ke bandara terbilang cukup mudah.
Sesampainya di Kalimantan, mereka tak langsung menuju rumah sang nenek. Mereka harus menaiki taxi dengan waktu sekitar 5 jam dari kota, karena memang tempat tinggal sang nenek cukup jauh dari perkotaan.
Setelah 5 jam perjalanan yang membosankan, akhirnya mereka sampai juga. Tempat ini masih terbilang cukup asri. Pepohonan masih banyak di temukan, udaranya juga masih sangat sejuk.
"Anjir anjirr, lama banget kita duduk. Tepos ni pantat gw" ucap fyla meregangkan otot dan duduk di salah satu kursi kayu di ruang tamu
[19/5 21.17] Reviliana lestari: Faey menatap fyla dengan aneh "kalau Kelly Jenner dengar pasti langsung ketawa",ucap faey dan langsung mendapatkan pukulan dari fyla
Tadi waktu sampai, mereka disambut dengan sangat ramah oleh sang nenek, bahkan sang nenek memeluk kedua cucunya itu cukup erat, melepas rindunya. Tak lupa dia juga memeluk zaeyla dan Sergio. Karena yah memang, sudah sangat lama mereka tak kesana mungkin sekitar 6 tahun lalu.
"rill woii, encok bet pinggang gw njirr" ujar faey yang ikut duduk di samping fyla.
"Bayangin, 5 jam kita duduk ga berdiri" katanya sembari mengacungkan 5 jari nya
"iya Weh lelah,letih,lesu,lopyu Haikal",di akhir kalimat fyla tiba-tiba saja salting sendiri membuat faey menatap sedikit jijik,
"Udah di tolak belasan kali anjir masih aja di haluin",faey mencoba menyadarkan sang kakak dari haluannya yang mulai menjadi-jadi,
"dih gapapa kali, daripada lo? Cuma ngeliat dari jauh. Ntar si sky punya cewek, galau 7 hari 7 malam" ujar fyla dengan tatapan sinis yang dibuat-buat dan faey hanya memutarkan mata nya setelah mendengar fyla berkata begitu,
"cucu nenek sudah besar ternyata ini nenek buatin goreng ubi sama teh", tiba-tiba sang nenek datang memberikan teh dan mangkuk berisi goreng ubi yang katanya kue khas Kalimantan barat (daerah pedesaan),
"Nggak usah repot-repot nek",fyla mengambil satu potong goreng ubi tersebut rasa ubi yang di goreng perpaduan garam membuat rasa yang sedikit asin Namun sangat enak,"enak banget nek",puji fyla,
"Nek di sini ada tempat yang bagus nggak buat foto-foto?",tanya faey lalu mulai memotret kue ubi tersebut,serta fyla yang sedang meminum teh dan sang nenek yang duduk di depan mereka berdua,
"kebiasaan ni anak, kalau ada makanan bukannya di makan dulu malah di foto duluan" ujar fyla tak habis fikir melihat faey yang masih sibuk memotret goreng ubi itu
"setiap momen itu berharga kak" katanya dengan ekspresi sok menyakinkan
"iya deh si paling momen berharga",ketus fyla lalu melanjutkan memakan goreng ubi,
"cih" ucap faey dengan memutar bola matanya, lalu lanjut memotret goreng ubi dan ruangan itu,
"kalau kalian mau foto-foto di daerah desa ini ada air terjun",ucap sang nenek
"serius nek",tanya faey denga excited
"besok kesana yuk kak" katanya mengedipkan mata dengan excited,
Tiba-tiba dari arah dapur, sang ibu datang, "Heh! Udah acara potret-potretnya. Mandi sana!" Katanya dengan ekspresi galak,
"bentar ma" jawab faey, yang sedang melihat hasil fotonya dari saat mereka di bandara, dia juga sedikit tertawa saat melihat ada aib fyla yang tertangkap
"Iya ma, bentar. Biarkan kami bernafas dulu" timpal fyla
"Banyak alasan! Sana mandi! Ntar keburu gelap" kata zaeyla tersenyum kesal yang membuat faey dan fyla berdiri, "Siap ndoro ratu" kata keduanya yang langsung menuju tas yang mereka bawa dan mencari handuk lalu bergegas ke kamar mandi,
Selesai mandi faey sibuk bermain ponsel di depan rumah dan fly sibuk memotret bunga-bunga yang ada di depan rumah tersebut,
"Permisi ini sayur yang di pesan sama Sergio", seorang anak kecil datang memberikan mangkuk besar kepada fyla,
"Sayur apa dek",tanya faey sambil memotret anak kecil tersebut,
"Sayur tumbuk daun ubin terus ada goreng tempoyak",jawab anak tersebut dengan muka polos,
"Ha..sayur goreng tempoyak modelnya gimana",tany faey lagi yang sedikit bingung,
"Empat ribu ya dek?,nih lima ribunya kata papa buat kamu aja sebagai ongkos Buat nganterin sayurannya",fyla menyerah kan uang yang berjumlah empat puluh lima ribu tersebut kepada anak kecil itu,lalu menatap faey dengan males,
"Dek makan"
"Ya tungguin dong kak",faey dan fyla berjalan beriringan menuju dapur,
Setelah makan faey dan fyla langsung menuju kamar merebahkan diri dan langsung terlelap di alam mimpi.
hallo semuanya terimakasih karena telah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita kami(author Cia dan Revi),di sini kami ingin memberitahukan bahwa cerita fantasi ini bertemakan kerajaan (bangsawan,Duke) seperti itu, selamat membaca