Mulai sekarang Fu akan dikenal dengan nama Hope.
Nama baru yang menjadi sebuah keberuntungan untuk Fu. Dan dengan begitu, dia sudah terlepas dari masalah besar di masa depan. Jika nama Fu adalah Hope, maka itulah namanya.
Hope kah … aku merasa seperti satu-satunya peran utama dalam kisah ini, pikir Hope sambil menyantap sarapannya. Dia tidak mau mengambil salah satu meja untuk dirinya. Makan sedirian di meja bar-counter membuat dirinya bersantap dengan tenang.
"Hampir saja aku tidak mengenalimu, Hope!" ucap Leo sambil membawakan segelas susu. "Fisikmu berubah hanya dengan semalam kecuali wajahmu!"
Perubahan pada penampilan, fisik, ataupun wajah adalah hal yang sangat biasa di dunia The Exorcist. Kebanyakan sistem di dunia itu masih tetap berjalan seperti saat masih berupa game.
"Saat pertama kali aku melihat cermin di kamar mandi, aku melihat diriku sudah seperti ini." Ucap Hope.
Hope terlihat biasa saja, sepertinya dia tidak terlalu pusing dengan perubahnya. "Yang penting aku masih tetap laki-laki." ucapnya.
"Haha," tawa Leo. "Aku kira kau mengunakan item langka 'Appearance Change Potion'"
Hope hanya mengangkat bahunya sambil tetap menikmati makanannya.
Sebelumnya Hope menyangka dirinya terjebak dalam tubuh orang lain—itu bisa saja terjadi mengingat apa yang terjadi sebelumnya—padahal sebelumnya dia tidak dapat bermimpi buruk. Dan saat melihat bayangan pada cermin adalah wajahnya, dia akhirnya yakin kalau yang terlihat pada cermin memang dirinya. Lalu bagaimana bisa rambutnya memanjang dengan cepat hanya waktu semalam? Hope malas memikirkan itu lama-lama. Toh tidak akan membuat harga beras turun, pikirnya lagi.
Sekarang rambut Hope lumayan panjang—seperti pendekar China dari bangsa Han. Rambut Hope sepunggung dan aneh—terlihat seperti siluman—karena rambutnya memiliki dua warna: perak dan hitam. Disisir belah tengah; bagian kanan berwarna perak dan bagian kiri berwana hitam. Memang terkesan seperti siluman—tepatnya setengah siluman.
Wajah Hope tetap seperti sedia kala, hanya saja beberapa bagian tampak berbeda: alisnya lebih tipis, iris matanya berwarna merah, dan bibirnya sedikit lebih merah.
"Hope, kalau dilihat dengan baik-baik," ucap Leo sambil menatak jagut, "kau terlihat sangat cantik!"
Hope langsung tersedak. Bisa-bisanya Leo menyebut Hope begitu cantik. Tentu saja Hope langsung tersedak dan hampir menelan sendok makannya—Hope memang terlihat sangat cantik. Hope menepak dadanya kemudian meminum susu.
"Mungkin ini adalah jati dirimu." tambah Leo.
Hope langsung muram, "Shit, jangan berpikir kalau aku ini hode." istilah "Hode" sering ditemukan di dalam dunia game-online. Sebutan itu diperuntukan terhadap laki-laki yang suka menggunakan karakter (avatar) perempuan dalam game.
Leo malah tertawa ringan, "Haha, jangan dibawa hati. Hanya bercanda Hope."
Hope tidak marah atau pun kesal—orang yang lumayan sabar. Hope menyelesaikan sarapannya, menghabiskan sisa susunya lalu bertanya, "Jati diri, maksud Paman?" Hope lebih tertarik dengan arah pembicaraan Leo.
"Benar," sahut Leo. "Bisa saja kau berasal dari ras legenda."
Hope tidak mengerti ras legenda yang mana dimaksud oleh Leo. Hope juga tidak tahu jika ada ras lain selain ras-ras yang dia ketahui. Jika memang ada ras lain selain yang dia ketahui, maka dunia The Exorcist memang sudah berubah. "Ras Legenda?" tanya Hope.
"Aku pikir, Nephilim!" sahut Leo.
"Nephilim?"
Hope baru mendengarnya. Apa itu Nephilim, Ras legenda? Itu diluar pengetahuan Hope. Itu membuat Hope menjadi ragu dengan keberadaannya, apakah ini memang di dunia The Exorcist?
Leo berani berkata begitu setelah melihat perubahan Hope dengan serius. "Ya, Nephilim. Aku berani berkata seperti itu karena ciri-cirimu yang sekarang Hope. Kau juga memiliki pedang itu!"
Hope melirik pedangnya, "Apa Nephilim termasuk Ras Langka?".
"Belum pernah ada yang melihatnya secara langsung, dan itu pun hanya sebuah legenda." sahut Leo. "Jika tebakanku benar, maka aku beruntung melihatmu sekarang."
"Jadi paman memang menganggapku Nephilim. Lalu Nephilim itu apa?" tanya Hope lagi.
Leo menarik nafasnya sejenak lalu mulai menjelaskan semua yang dia tahu. "Nephilim adalah orang-orang yang lahir ketika para Fallen Spirit menghampiri anak-anak perempuan manusia. Anak yang lahir itu disebut Nephilim dan jika Nephilim menikah, anaknya tidak lagi memiliki darah Nephilim." ujarnya.
"Jadi paman menganggapku anak dari Fallen Spirit, lalu Fallen Spirit itu apa?" tanya Hope.
"Malaikat Jatuh." sahut Leo.
Hope mulai paham, "Tapi kenyataannya aku tidak ada hubungannya dengan cerita itu. Aku masih tetap manusia dan tidak ada yang aneh dari ayah-ibuku."
"Aku juga berpikir seperti itu," ucap Leo. "Tidak ada kaum Nephilim yang vegetarian."
"Itu salah satu buktinya!" dukung Hope.
"Tapi kau tetap saja darah campuran, Hope!"
Kenyataannya memang benar kalau Hope berdarah campuran, "Bagaimana bisa paman tau kalau aku berdarah campuran?" tanya Hope.
"Aku menebaknya saja," sahut Leo santai, lalu tersenyum namun beberapa saat kemudian menjadi lebih serius. Leo memelankan suaranya, "Kau tidak terlihat seperti manusia pada umumnya, Hope! Mungkin hanya aku saja yang menyadarinya di sini. Aku merasakan adanya kekuatan yang berbeda dalam dirimu yang tidak dimiliki oleh manusia."
Hope malah menjadi bingung dengan perkataan Leo. Dia merasa tidak seperti apa yang dikatakan oleh Leo. "Tebakan paman memang benar tentang darah campuran, tapi aku tidak seperti yang paman katakan. Aku tidak seperti yang paman bayangkan, aku bukanlah orang yang special menurut paman." ungkapnya.
"Tapi pedang yang kau bawa membuktikannya, Hope. Mungkin kaulah sang penyelamat itu, yang dikirimkan oleh Dewi Lotus." ujar Leo.
"Tidak mungkin Paman, tentang pedang ini," Hope memandang pedangnya, "aku yakin hanya kebetulan saja aku menemukannya."
Mungkin sekarang kau masih belum menyadarinya, Hope. Atau mungkin, kau memang reinkarnasi dari Putri Kaisar Lotus Pertama, pikir Leo. Mengingat dari sejarah yang telah berlalu, Black-Destroit yang hanya bisa dipegang oleh iblis hanya mampu dijinakan oleh putri Kaisar Lotus Pertama.
"Hope," pangil Leo. "Hari ini kau mau kemana?"
Hope masih belum memiliki rencana yang pasti, "Mungkin aku akan berkeliling sebentar." ucapnya, kemudian Snow datang menghampirinya.
"Pagi Hope, apa kau sudah selesai sarapan?" tanya Snow.
"Sudah," sahut Hope, "ada apa, Snow?"
"Bagaimana kalau kita hunting?" ajak Snow.
"Benar sekali," dukung Leo. "Kau bisa melakukan Gold farming"
"Hunting" dan "Gold Farming" adalah istilah dalam dunia game MMORPG (Massive Multiplayer Online Role Playing Game). Hunting adalah berburu monster dan Gold Farming adalah memanen uang yang dijatuhkan oleh monster yang berhasil dikalahkan.
Benar sekali, Hope bisa melunasi hutang-hutangnya. "Kemana kita?" tanya Hope. Dia berpikir harus segera membayar semua kebaikan yang deberikan oleh Leo. Setidaknya seperti itulah dunia ini berjalan. Jika kau tidak ingin berhutang budi, maka kau harus membayarnya dengan sejumlah Gold (mata uang dunia The Exorcist).
Snow menepuk bahu Hope, "Tentu saja mengumpulkan bahan dasar equipments itu juga penting, Hope!" Snow langsung mencakupkan tangannya, "Hope, aku minta tolong pada mu!"