webnovel

Sang Pemburu Iblis

Seorang bayi laki-laki yang tak berdosa bernama Reyu di temukan oleh seorang bangsawan kaya raya dari Dinasti Kerajaan Underland yabg terkenal akan kekejamannya di masanya. Tidak ada yang tahu jika bayi itu merupakan bayi keturunan iblis yang sengaja dibuang oleh ayahnya sendiri. Sang ayah, Tuan Darkside adalah seorang iblis yang berada di dimensi lain dan kabur setelah rivalnya berhasil membunuh istrinya. Sementara untuk menyelamatkan putranya, dia harus merelakan putranya diasuh oleh manusia yang dia anggap mampu membesarkan dan mendidik putranya untuk tumbuh menjadi manusia yang hebat dan kuat. Hingga Reyu sudah dewasa dan ditinggal pergi oleh ayah angkatnya itu, barulah terkuak jika dirinya adalah anak yang sengaja dibuang demi menyelamatkan dirinya dari incaran musuh sang ayah yang sudah menghabisi nyawa ibunya. Reyu bertekad untuk mencari kebenaran tentang jati dirinya sekaligus menemukan sosok ayahnya yang diduga masih hidup. Selain itu Reyu juga ingin membalaskan dendam atas kematian ibunya. Dan benar saja, saat dirinya bertemu dengan Tuan Darkside, mereka menemui para pembunuh ibunya dan bertarung di sana. Pertumpahan darahpun terjadi, Tuan Darkside tewas di tangan musuhnya. Bertambahlah dendam Reyu sehingga dia mengumpulkan kekuatannya dan bertarung melawan musuh sekaligus pembunuh orang tuanya. Berkat gabungan dari kekuatan yang telah diwariskan oleh ayahnya, Reyu memenangkan pertempuran sengit itu. Dan Ia berhasil membalaskan dendam untuk kematian orang tuanya dan menjadi raja iblis penerus ayahnya.

Kinozuke_Quincy · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
3 Chs

1. Munculnya Tiga Iblis

Sebuah dentuman yang sangat dasyat terdengar ke telinga Reyu.

"Booom...!

Suara tersebut berkali-kali terdengar oleh Reyu.

"Apa yang sedang terjadi di tempat itu ?" ucap Reyu yang terkejut bukan kepalang setelah mendengar suara dentuman itu.

Reyu yang sebelumnya sedang bersantai di atas sebuah pohon besar sangat terkejut dengan suara dentuman di sertai dengan asap tebal, yang berasal dari arah selatan dimana posisi dirinya saat itu berada.

Reyu kemudian bergegas menuju ketempat asal suara dentuman kerasa tersebut, untuk memeriksa apakah yang menyebabkan suara dentuman hebat tersebut.

Dengan melompat dari atas pohon satu ke pohon lainnya Reyu mengambil jalan pintas menuju ke tempat tersebut, Reyu mulai mempercepat langkah lompatan kakinya lalu kemudian mendarat ke tanah dan kembali berlari cukup kencang.

Sesampainya di sana, ternyata ada sebuah musibah kebakaran yang cukup hebat di sebuah desa kecil di mana kemungkinan kebarakan tersebut akibat ledakan yang sangat dasyat yang baru saja terjadi.

Tidak jauh dari Desa yang bernama Quri, terdengar suara jeritan orang-orang meminta tolong ternyata seluruh warga di desa itu sedang dalam keadaan panik dan berlarian berhamburan untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Lalu, Reyu melihat ada sebuah bangunan terbakar dan hampir rubuh. Bangunan tersebut ingin menimpa seorang anak perempuan berusia sekitar 4 tahun yang sedang berada di bawhanya. Anak itu nampaknya telah terpisah dari kedua orang tuanya, ia nampak menangis tersendu-sendu dan tidak tahu harus berbuat apa.

Hal itulah yang membuat hati Reyu tergugah untuk menolong anak itu, ia pun langsung melompat dan menangkap anak tersebut untuk membawanya pergi dari tempat tersebut agar terhindar dari reruntuhan bangunan.

"Bruukk ...!" bagian atas bangunan itu seketika ambruk dan hampir saja mengenai anak perempuan itu jika saja Reyu sedikit terlambat untuk membawanya pergi.

Untungnya Reyu pada saat itu berhasil tepat waktu untuk menyelamatkannya. Anak itu nampak sangat sedih dan ketakutan dengan apa yang baru saja ia alami.

"Hei nak, bagaimana keadaanmu? Apakah kau dalam baik-baik saja?" tanya Reyu kepada anak perempuan tersebut yang sedang menangis tersendu-sendu.

Akan tetapi anak tersebut terus menangis dan tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Reyu.

Ia pun mencoba untuk memeluk anak perempuan itu dan sambil berkata;

"Sudahlah, kau jangan menangis lagi sebab ada aku yang akan menolongmu untuk bertemu dengan keluargamu kembali. Maka Hapuslah air matamu itu, jangan sampai wajah cantikmu itu menghilang karena kau terus menangis," kata Reyu sambil tersenyum ke arah anak perempuan itu untuk menenangkannya.

"Nah, sekarang katakan dimana orang tuamu berada, agar aku bisa mengantarkan mu kembali kepada mereka. Sebab di sini nampak sangat berbahaya," tanya Reyu kepada anak perempuan teesebut.

Anak perempuan itupun langsung menunjukan dimana posisi kedua orang tuanya berada , Reyu pun bergegas untuk mengantarkan anak tersebut kembali ke pangkuan orang tuanya.

Setelah ia berhasil menemukan dan mengantarkan anak itu, Reyu kemudian berjalan, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di desa itu. Sebab dari tadi ia merasakan ada beberapa aura jahat yang menyelimuti desa tersebut.

"Tap..."

"Tap..." Reyu pun berhenti sejenak.

Pirasat apa yang sebelumnya di rasakan oleh Reyu pun benar ketika ia melihat ada 3 sosok makhluk iblis yang cukup buas dan sangat sangat jahat dan sedang mengacak-ngacak desa tersebut.

"Oh, rupanya kalian makhluk iblis biadap, yang berani menggangu ketentraman di desa ini. kalian ini sungguh sangat mengganggu sekali. Apa yang sedang kalian cari di tempat ini!" teriak Reyu dengan keras.

Tatapan Ketiga makhluk itupun langsung tertuju ke arah dimana Reyu sedang berdiri.

"Rooarr .... Sepertinya kita kedatangan tamu, dan tamu itu bisa kita jadikan sebagai santapan lezat buat kita," ucap salah satu makhluk iblis yang sedang terbang mengitari desa itu.

"Benar ... Sepertinya dari penampilannya saja terlihat jika dia sepertinya memiliki energi yang cukup banyak di dalam tubuhnya," salah satu iblis lainnya membenarkan.

"Hahaha.." iblis lainnya pun ikut tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ucapan dari kedua makhluk iblis lainnya.

Ketiga makhluk Iblis tersebut bernama, Zardis, Gorgom, dan Wingslow. Zardis merupakan makhluk berbadan besar seperti manusia namun memiliki dua buah kaki menyerupai seokor banteng dan memiliki ekor. Iblis itu membawa sebuah senjata berupa kapak yang memiliki 2 buah mata yang berbeda.

Lalu ada, Gorgom adalah makhluk seperti binatang berkaki empat dengan dua buah tanduk yang memanjang dan melengkung berwarna merah serta di bagian punggungnya memiliki sisik tebal yang nampak cukup kuat untuk menahan berbagai serangan.

Dan yang terakhir adalah Wingslow, ia sangat mirip dengan seekor burung pemakan bangkai berwarna hitam pekat dengan sayap yang sangat lebar, di kedua tangannya terdapat cakar yang sangat tajam untuk berburu mangsa. Wingslow adalah salah makhluk iblis pengintai sekaligus iblis penyerang dari udara, Wingslow yang terus berputar-putar di atas kepala Reyu memantau situasi jika saja Reyu melakukan sesuatu maka Wingslow lah yang lebih dulu akan menghabisinya.

Mereka semua adalah makhluk iblis dari dimensi lain, yang selalu mengincar manusia untuk mereka jadikan santapan bagi mereka. Sepertinya ketiga Makhluk Iblis ini merupakan iblis yang di sebutkan dalam buku sejarah kuno yang merupakan iblis yang berada di paling bawah di antara iblis-iblis lainnya.

"Tak perlu berlama-lama lagi lebih baik kita habisi orang ini sekarang juga, sebelum dia itu kabur atau melarikan diri setelah melihat betapa mengerikannya kita," ajak Gorgom kepada kedua iblis lainnya untuk segera menghabisi Reyu.

"Haha! Benar, mari kita habisi dia sebelum akhirnya kita jadikan dia sebagai makanan penutup untuk kita!" sahut Wingslow dengan melesat turun menukik dari atas ke arah kepala Reyu.

Ketiga iblis tersebut menyerang Reyu secara bersamaan. Namun, namoaknya Reyu terlihat tidak takut sama sekali dengan kehadiran ketiga iblis itu yang sedang mengarah kepadanya.

Ia hanya berdiri diam sambil mengambil sebuah pedang mirip samutai yang sebelumnya ia simpan di bagian punggungnya. Reyu pun hanya menunggu kedatangan ketiga iblis tersebut dan cuma menatap tajam ke arah mereka.

"Rasakanlah serangan kami ini manusia rendahan!" umpat Zardis ikut berlari kencang ke arah Reyu bersama dengan Gorgom.

"Hekhh... Kita liha saja seberapa hebat kemapuan yang kalian miliki!" gumam Reyu dari dalam hati.

Reyu, pun sambil tersenyum kecil setelah mendengar perkataan Zardis.

Sebelum ketiga iblis itu menyerang Reyu terlebih dahulu. Reyu ternyata telah mempersiapkan diri dan telah mepersiapkan sebuah rencana untuk mengalahkan iblis-iblis itu.

Dengan kecepatan secepat kilat melompat dan melakukan salto ke depan tepat ke arah Zardis, dengan pedang mirip samurai namun masih belum ia keluarkan dari sarungnya.

Sambil berlari kencang Zardis yang terkejut melihat kedatangan Reyu kemudian melintangkan kapak di tangannya untuk di jadikan sebuah pertahanan jika saja dirinya di serang secara mendadak oleh Reyu.

"Cih! Senjatamu itu mungkin tidak ada apa-apanya di bandingkan pedangku ini," gumam Reyu mengarah ke Zardis.

Setelah sampai di hadapan Zardis, Reyu kemudian langsung menebaskan pedang yang masih berada di dalam sarungnya itu tepat ke arah perut Zardis tersebut.

"Wuuzzhh,"

"Brukk ..." suara tubuh Zardis terlempar dan menabrak sebuah rumah setelah menerima serangan dari Reyu.

Kedua iblis lainnya sangat terkejut ketika melihat Zardis berhasil di kalahkan oleh seorang manusia itu. Mereka pun secara bersamaan langsung menyerang Reyu dari atas dan belakang.

Reyu yang menyadari kehadiran mereka dari aura jahat yang bisa ia rasakan, langsung memutar balikan tubuhnya ke arah belakang sambil kembali mengayunkan pedang di tangan itu tepat mengarah ke wajah Gorgom. Pedang itu pun kemudian menghantam wajah Gorgom dengan sangat keras hingga membuatnya terpental cukup jauh sebelum akhirnya berhasil mematahkan leher iblis tersebut.

Lalu tinggallah Wingslow yang yang tertinggal kini ia berada tepat di atas kepala Reyu. Untuk melakukan sebuah serangan balasan kepada Reyu.

Reyu pun mengetahui kedatangan Wingslow, kemudian ia melakukan lompatan ke arah dimana Wingslow akan datang.

Ternyata Reyu melompat lebih tinggi dan tepat berpapasan dengan Wingslow, pada kesempatan itulah Reyu menebaskan pedang katananya tepat ke sayap Wingslow hingga membuat Wingslow yang tidak sempat menghindar langsung terkena tebasan tersebut.

Tubuh Wingslow yang terkena tebasan pedang milik Reyu pun seketika melesat sangat cepat sebelum akhirnya membentur tanah dengan keras.

"Boomm...!" suara tabrakan tubuh Wingslow di atas tanah.

Lalu, ketiga iblis itu akhirnya terkapar setelah menerima serangan langsung oleh Reyu. Akan tetapi Reyu masih bisa meraskan aura jahat dari ketiga iblis itu dan nampaknya mereka bertiga belum benar-benar mati setelah baru saja menerima serangan telak dari Reyu.

"Kurang ajar nampaknya mereka cukup kuat juga. Mereka masih bisa bertahan setelah serangan yadi," lirih Reyu berdiri membelakangi ketiga iblis tersebut.

Setelah beberapa saat ternyata ketiga iblis tadi memang kembali bangkit, dan telah berdiri di belakang Reyu.

"Hei manusia ...Kau pikir kami dapat kau kalahkan dengan mudah! Jangan bercanda kau manusia sombong!" kata Zardis.

"Hahaha! Manusia ini sungguh percaya diri sekali, dia tidak tahu bahwa kita ini adalah iblis yang sangat kuat dan tidak mudah untuk di kalahkan," sahut Gorgom tertawa terbahak-bahak.

Merasa di ejek oleh ketiga makhluk iblis itu, Reyu kemudian menarik keluar pedang dari sarungnya, Reyu bersiap untuk menebas mereka semua dan tidak akan memberikan ampun kepada mereka kali ini.