webnovel

Putri Rui Fang Yin

Beberapa bulan yang lalu, jendral Zhang hao tiba-tiba datang dan memberitahu kaisar kalau putri dari putra mahkota masih hidup dan di besarkan olehnya. Kaisar merasa sangat bahagia karena harapan kerajaan ini ada pada diri adikku, yaitu putri Rui Fang Yin yang sudah di jodohkan dengan putra pemimpin pasukan gurun sebagai misi perdamaian. Sayangnya, gadis nakal itu kemudian melarikan diri dari sekolahnya saat itu. Jendral Zhang Hao kemudian memberitahu kerajaan kalau putri Rui Fang Yin telah kembali dan kini dia mengirimnya ke istana." sampai disini Fang Yin sudah mengerti semuanya. Sudah bisa di pastikan kalau dia adalah putri Rui Fang Yin. Selain dari namanya, dia adalah anak yang kabur dari sekolah saat itu.

Saat ini dia harus menemui pamannya, Jendral Zhang Hao. Fang Yin harus meminta penjelasan apakah kedua orangtuanya masih hidup atau sudah meninggal. Kalau sudah meninggal, bagaimana cara mereka meninggal saat itu. Fang Yin kini sangat mencurigai orang yang telah membesarkannya itu. "Yang Mulia, kalau anda sudah selesai saya mohon undur diri." Fang Yin harus meninggalkan istana malam ini juga. Dia harus mendapatkan jawaban mengenai kedua orangtuanya. Fang Yin harus menemui pamannya secepatnya.

"Sebenarnya masih banyak yang akan aku tanyakan, tetapi besok pagi saja saat sarapan aku mau kamu yang mengantar makanan untukku. Sekarang kamu boleh kembali." Fang Yin segera keluar dari kamar pangeran Rui Fengying. Fang Yin sebenarnya sangat gembira karena dia yakin kalau putri Rui Fang Yin itu dirinya, hanya mungkin untuk menyamarkan identitasnya, pamannya mengganti marganya menjadi Lu Fang Yin sesuai dengan marga jendral Zhang Hao. Fang Yin sangat bahagia karena ternyata dia memiliki seorang kakak lelaki yang sangat tampan.

Fang Yin akan mencari jawaban dari pertanyaan di dalam hatinya. Dia harus menemui pamannya! setelah semuanya jelas, Fang Yin akan kembali dan memutuskan perjodohan itu. Dia akan menemui pemimpin pasukan gurun untuk meminta mereka membatalkan perjodohan yang tidak masuk akal ini. Setelah mengembalikan kotak makanan di dapur, Fang Yin mengendap-endap ke kamar seorang pengawal, dia kemudian mencuri pakaian milik pengawal dan segera berganti dan kembali menyamar sebagai laki-laki. Dengan pakaian milik pengawal ini dia bisa keluar dari istana dengan aman. Fang Yin juga mencuri token milik pengawal itu agar dia bisa bebas keluar masuk ke istana sesuka hatinya.

Fang Yin kini sudah berhasil keluar dan menunggangi kuda yang juga di ambilnya dari istana. Fang Yin segera menuju kediaman pamannya. Kalau perjalanannya lancar, dia akan sampai di kediaman Gubernur besok pagi. Sementara itu, Yueyue sangat panik karena Fang Yin tidak kunjung kembali. Seharusnya Fang Yin sudah kembali sejak tadi. Yueyue kemudian segera menemui Jing Xi dan bertanya kepadanya tetapi ternyata dia juga tidak tahu kemana Fang Yin pergi.

"Jing Xi, di mana Yin Er sebenarnya? kenapa dia belum juga kembali?" Yueyue segera keluar dari dalam kamarnya dan di tahan oleh pengawal. "Nona Yueyue, sebaiknya anda kembali ke dalam kamar. Hari sudah larut dan semua orang tidak ada yang di ijinkan keluar dari kamar mereka." Yueyue menatap pengawal dengan tatapan memohon tetapi dia tetap tidak diijinkan keluar. Sebagai gantinya, pengawal berjanji akan mencari Fang Yin untuk Yueyue. Tidak lupa, Yueyue mengatakan kalau pelayan wanitanya, Jing Xi belum kembali. Pengawal segera meminta temannya menemui kepala koki untuk bertanya kepadanya tentang pelayan dari kediaman gubernur Zhang Hao yang belum kembali.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar Yueyue di ketuk dan pengawal yang tadi berjanji membantunya telah kembali. Dia segera melaporkan kepada Yueyue tentang apa yang terjadi kepada pelayannya. "Nona Yueyue, pelayan anda tadi mengajukan diri untuk mengantar makanan ke istana di mana Pangeran Rui Fengying tinggal. Seharusnya dia sudah kembali, tetapi kalau dia tidak kembali itu berarti Pangeran sangat menyukainya dan mungkin saja yang mulia memintanya tinggal. Kami akan mencarikan pelayan pengganti untuk mengurus semua keperluan anda dan Nona Fang Yin." Pengawal segera meninggalkan kamar Yueyue yang semakin cemas saat mendengar apa yang di katakan oleh pengawal tadi.

Yueyue segera memasuki kembali kamarnya. Semalaman ini dia tidak bisa tidur memikirkan bagaimana keadaan Fang Yin di istana pangeran. Yueyue takut kalau penyamaran Fang Yin terbongkar dan mereka menangkapnya. "Yin Er, aku tahu kamu sangat pintar, tetapi kalau seperti ini kamu benar-benar membuatku sangat khawatir. Aku berdo'a semoga kamu baik-baik saja dan kita akan segera bertemu lagi. Kamu harus segera bertukar tempat dengan Jing Xi." gumam Yueyue pelan. Kalau sampai mereka ketahuan, mereka pasti akan mendapat hukuman yang sangat berat.

Sementara itu, Fang Yin saat ini sedang beristirahat di sebuah pohon. Dia harus menjaga kondisi tubuhnya. Dia akan bertanya kepada pamannya dan kalau apa yang di duganya benar, itu berarti dia lah yang akan di jodohkan dengan Putra pemimpin gurun, bukan Yueyue. Yin Er tidak mau menjalani perjodohan ini. Baginya perdamaian bisa di dilakukan tanpa harus ada ikatan pernikahan di dalamnya. Fang Yin kemudian memejamkan matanya. Dia kemudian terlelap dengan sepat karena sangat mengantuk.

Tanpa di ketahuinya, seseorang saat ini sedang tersenyum sambil memperhatikannya dari jauh. Quan Qi melihat Fang Yin meninggalkan ibukota dan kembali ke kota dimana pamannya menjabat sebagai gubernur. Quan Qi menduga Fang Yin saat ini sedang memiliki sebuah masalah. Dia tidak akan menganggunya untuk sementara karena dia juga saat ini sedang memiliki sebuah masalah yang harus di selesaikan. Quan Qi baru saja mendapat laporan dari Mujin kalau ibunya sakit keras karena kepergiannya. Maka dari itu kemudian dia berniat untuk kembali ke barak pasukan gurun untuk menemui ibunya. tanpa sepengetahuan ayahnya tentunya.

Setelah memastikan kalau Fang Yin aman, Quan Qi segera meninggalkan tempat di mana dia berada saat ini. Dia segera menuju ke perbatasan dan akan menemui ibunya. Dia juga sudah tahu kalau sebenarnya orang yang berniat membunuhnya adalah Shao Er, adiknya sendiri. Quan Qi juga baru mengetahui kalau Shao Er bukanlah adik kandungnya melainkan anak yang di temukan kedua orangtuanya di barak. Mujin mendengar semua pembicaraan Wu Shang Tang dengan istrinya saat dia mencari informasi tentang keadaan ibu Quan Qi.

Keesokan harinya, Fang Yin meneruskan perjalanannya, kalau tidak ada halangan, siang nanti dia sudah akan sampai di kediaman pamannya. Sementara Quan Qi saat ini masih harus menempuh perjalanan sekitar dua hari lagi baru akan sampai. Fang Yin segera memacu kudanya dan dia segera menuju ke kediaman pamannya. Fang Yin harus mendapatkan jawabannya hari ini juga, setelah dia mendapat jawabannya, dia akan segera menuju ke perbatasan untuk membatalkan perjodohan itu. Fang Yin yakin kalau dia adalah adik dari Pangeran Fengying. Hanya saja, Fang Yin harus tahu bagaimana dia bisa berada dalam asuhan Jendral Zhang Hao dan bagaimana kedua orangtuanya meninggal dunia.