webnovel

RINTANGAN MIMPI

☆cerita fiksi☆ ☆cerita motivasi☆ Beranilah untuk bermimpi Walaupun mimpi itu mustahil untuk di capai Yakinlah kamu pasti bisa meraihnya Walaupun banyak rintangan. Jadikanlah rintangan sebagai motivasi kita untuk pantang menyerah. Kisah seorang anak bernama Ahmad yang ingin mendapatkan nilai tertinggi di sekolah, bukan hanya nilai tertinggi saja dia juga ingin sukses mencapai cita-cita tertinggi. *Cerita ini memotivasi kita untuk berusaha demi meraih impian. ◇TERSEDIA JUGA DI WATTPAD DENGAN JUDUL YANG SAMA◇ DI WATTPAD SUDAH 1600 PEMBACA

vkdnwks · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
12 Chs

P.A.S 3 : Apa rencana Erik???

Hari ke 4 PAS

Saat aku sampai di sekolah dan memasuki ke kelas di sana sudah ada Aris yang sedang menungguku untuk belajar bersama.

Pelajaran hari ini adalah IPS dan B.INGGRIS, aku dan Aris pun langsung belajar, tak lama kemudian Adi menyusul dan kami bertiga belajar bersama.

Jam pertama pun di mulai...dan aku pun mengerjakan soal IPS dengan mudah, karena aku menyukai mata pelajaran IPS ini.

Jam istirahat

************

Aku, Aris, dan Adi langsung beristirahat jajan bercanda bercerita DLL, saat itu aku membawa buku MATEMATIKA karena besok adalah hari terakhir PAS dan mata pelajarannya adalah MATEMATIKA, saat itu aku belajar MATEMATIKA sendiri, sedangkan Adi dan Aris belajar B.INGGRIS.

Tiba-tiba Erik menghampiri ku dan berkata "kenapa kamu belajar matematika? Bukankah sekarang bahasa inggris."

Lalu aku menjawab "aku sengaja membawa buku matematika karena aku belum terlalu hafal rumus-rumusnya untuk besok"

Lalu Erik menjawab singkat "ohh"

Tanpa kusadari Erik langsung menghampiri Doni, lalu Erik berkata "Don, kita jailin Ahmad yuk" Lalu Doni menjawab "tapi kita jailin apa?" "Kita ambil buku matematika Ahmad" jawab Erik.

Lalu Doni bertanya "memangnya Ahmad membawa buku matematika?"

Erik menjawab "iya, dia sengaja membawa buku matematika karena dia belum hafal rumus-rumus"

"Ouhhh....kita ambil bukunya kapan?" tanya Doni, lalu Erik menjawab "itu...Ahmad sedang keluar ini kesempatan kita".

Erik dan Doni pun langsung mengambil buku matematika di tas, saat itu Adi dan Aris tidak melihat Erik dan Doni karena Adi dan Aris sedang fokus belajar.

Saat aku masuk kelas aku tidak belajar matematika dan aku tidak mengecek buku matematika, aku langsung belajar bahasa inggris.

Saat jam pulang aku merasakan tas ku jadi lebih enteng, tapi aku menghiraukannya mungkin itu perasaanku saja.