webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
377 Chs

Bagian 324

"Alif ingin membicarakan sesuatu ke Mama dan Papa, Alif rasa Alif tidak bisa menunggu lebih lama sampai Papa punya waktu luang. Apakah Mama bisa mengaturkan jadwal untuk itu?" tanya Alif.

Mama langsung merasa bersalah. Mereka adalah keluarga, namun untuk berkumpul saja mereka perlu mengatur jadwal. Apa bedanya dengan klien?

"Maafkan Papa dan Mama yang masih selalu sibuk dengan urusan pekerjaan. Mama janji Mama akan segera mengatur pertemuan kita. Sesegera mungkin," jawab Mama.

"Tidak apa-apa, Ma. Alif juga tahu kok kalau Mama dan Papa ini memang pebisnis sukses, jadi Alif bisa mengerti kesibukan kalian. Tapi Alif mohon, tolong berikan Alif sedikit waktu untuk bicara kepada Mama dan Papa. Alif ingin segera menyampaikan ini ke Mama dan Papa," ujar Alif.

"Iya, Mama janji. Mama akan segera memberitahu Papa," sahut Mama.

"Terima kasih, Ma." Alif kembali pada buah potongnya yang masih tersisa banyak di atas piring.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com