Kim Young Jo tersenyum. Ia mengulurkan tangannya dan membelai rambut Hyun Jae sekilas. Setiap kali ia melihat Hyun Jae, hatinya memang terasa pedih. Ia merasa sedih karena ia telah gagal menjaga kekasihnya itu. Seandainya saja waktu itu dia sendiri tidak lengah, tentu arwah Guan Si tidak akan mampu melukai Hyun Jae bahkan sampai membuat roh gadis itu terpental ke lubang hitam.
"Aku memang mencintaimu, sejak pertama kali aku melihatmu."
Hyun Jae tersenyum. Entah mengapa, sejak ia terbangun dari komanya 10 tahun yang lalu ia memang selalu merasa nyaman jika berada di dekat Kim Young Jo. Perlahan, Hyun Jae menyandarkan kepalanya di bahu Kim Young Jo.
"Kau harus lebih berani jika kau mencintai seseorang. Mengapa harus menunggu sampai sekian lama untuk mengatakan bahwa kau mencintai diriku?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com