webnovel

Regret and Gratitude

Tidak!!! Aku bukannya tidak menyesal! Aku sungguh menyesalinya! Tapi.... bukan dia yang harus menanggungnya. Aku akan membesarkannya, ya aku tidak akan menggugurkannya! -Aqila Perasaan janggal terhadap satu perempuan. hanya SATU! ya hanya dia, dia seperti menjadi bagian dari diriku. TIDAK! aku tidak memikirkannya atau apapun hanya saja merasa... ya entahlah. -Arkan ~~~~ Kalian gaakan nyangka apa yang ada di cerita ini~ Karena ini bukan cerita married by accident biasa.

zylavida76 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
37 Chs

Part 28

Hari pernikahan yang ditunggu-tunggu datang dan semua persiapan sudah dibuat sesempurna mungkin oleh semua pihak. Dini hari semua pihak sudah sibuk dengan segala persiapan yang tinggal beberapa jam lagi, di rumah pihak perempuan sang pengantin sudah bergegas bangun dan dirias dari ujung rambut sampai ujung kaki. Di sampingnya masih tertidur pulas baby ganteng yang berada ditempat tidurnya dengan muka yang bahagia seakan merasakan kebahagian hari ini untuk kedua orangtuanya. Sedangkan di rumah pihak lelaki lebih sedikit santai dengan masih adanya senda gurau para lelaki dan tetua yang sharing pengalaman untuk sang pengantin, walau tak dipungkiri wanita-wanita sibuk didandani dan memastikan semua sudah terkendali.

Ting, disela sela pembicaraan dengan tetua hp arkan berbunyi menandakan ada yang menghubunginya. 'jam segini?aqilakah?' ujarnya dalam hati.

'hay arkan, merindukanku? bagaimana kalo ketemu di Akasyah Cake and Flowers besok pagi ya, aku yakin kamu akan datang dan mendapat sesuatu yang tidak kamu sangka' arkan terperangah setelah membacanya, siapa dia? dan setelah berpikir panjang akhirnya arkan membiarkannya saja.

2 jam menuju acara, para lelaki dari kedua belah pihak mulai berdatangan ke gedung acara dan para WO sudah standby dengan segala persiapan. dipihak lain sang pengantin perempuan masih dikapakaikan aksesoris sambil menyusui azka yang terganggu dengan banyaknya orang. Seharusnya orang yang mengasuh azka datang hari ini, kenapa belum datang ya? tanya aqila yang mulai gelisah dengan azka yang takutnya tidak ada yang jaga. Dan aqila memutuskan menelpon arkan yang kebetulan mempunyai nomor calon pengasuh azka.

"halo assallamualaikum kan, coba dong telponin pengasuh itu. Kok belom dateng sih? azka belom siap-siap nih pada sibuk semua disini."

"Waalaikumsalam, yaudah nanti kutelpon lagi azka samaku aja dulu sini. Aku udah didepan kamarmu nih tapi gaboleh masuk katanya."

"Yaudah tunggu aku minta tolong si riri, assallamualaikum kan."

"Waalaikumsalam sayang."

Setelahnya arkan sama azka kekamar sebelah untuk menidurkan azka yang kembali tertidur setelah disusui dan arkan mengganti baju azka. Baju lucu seperti baju pengantin arkan, tetapi dengan bahan kaos didalam dan jas diluar yang tentu saja dibuat khusus agar azka tidak gerah maupun tidak nyaman. Arkan teringat dengan sms yang aneh tadi pagi dan membuatnya mulai terusik, dan merasa harus terus di dekat azka maupun aqiila untuk sementara dia mencari tau siapa yang mengirim sms tadi pagi. Walaupun arkan langsung minta seseorang untuk melacak siapa pengirimnya, tapi arkan harus berhati-hati karena arkan tau pasti dosa masa lalunya akan mengikuti dia ntah itu kebaikan ataupun keburukan yang datang menghampirinya, dan arkan gamau azka dan aqila harus dapat akibatnya.

"assallamualaikum, qila kayanya pengasuhnya gausah aja ya. Nanti minta tolong keluarga aja yang jaga."

"waalaikumsalam yaudah kan, firasatku juga gaenak ninggalin azka sama pengasuhnya belom dikasih tau apa-apa soalnya." see... aqilapun sudah memiliki firasat buruk.

Setengah jam menuju acara, suara ketukan pintu kamar pengantin wanita membuat wanita itu senang ketika membuka pintunya.

"papa..."

"cantik sekali my little baby girl.... mungkin papa kesini akan merusak sedikit riasanmu yang sangat sempurna itu haha"

"hahaha papa bisa aja, lagian i'm not baby anymore please"

"u are baby, u are always my little baby girl for me."

"ya, ya walaupun dihadapan papa ada baby sesungguhnya hm? pa, aku sudah jadi seorang bunda sekarang. "

"Iya iya, papa hanya ingin memeluk anak papa sebelum menjadi milik suaminya. Papa berharap lebih lama bisa bersamamu menjadi anak yang papa jaga, lebih lama menjadi sandaranmu ketika kamu susah melewati berbagai masalah dihidupmu, lebih lama waktu bersamamu yang terasa terlalu cepat. Mungkin ini yang dirasakan seorang papa ketika anak perempuannya menikah, tapi kamu tau nak? papa masih menyesal tidak bisa mencegahmu diposisi sulit kemarin, biarkan papa menyesali."

"Pa, itu salah aqila bukan salah papa. Papa sudah berusaha yang terbaik buat aqila menjadi seperti ini, papa jangan menyesal. Ini karena aqila yang tidak hati-hati, ini sudah takdir dan jodoh aqila. Papa, aqila ingin papa bahagia tanpa menyesali apapun. Maaf tidak bisa bersamamu lebih lama, qila janji lebih sering kerumah kalo papa mama dirumah. Papa, papa sudah cukup bahkan sangat cukup menjaga,merawat dan membimbingku."

Moment haru itu sedikit lama dengan tangisan dan pelukan yang disudahi dengan tangisan azka karena terbangun dan tak ada orang disampingnya. Lima belas menit menuju acara, semua standby diposisi masing-masing dan arkan sudah berdiri diambang pintu bersama keluarganya. Sedangkan aqila masih menunggu dikamar bersama beberapa saudara-saudaranya. Para orangtua mempelai sudah duduk didekat meja akad, menunggu penghulu yang baru saja tiba di pekarangan parkir. Dan akhirnya acara dimulai 5 menit sebelum jadwal yang ditentukan yaitu jam 10:25 yang dimulai dengan doa agar berjalan dengan lancar dan dilajutkan dengan akad yang dipimpin penghulu dan diucapkan oleh papa aqila yaitu:

Saudara Sakha Arkan Flanders BIN Alkhalifi Flanders Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Akasyah Aqila Moldovia BINTI Aldebaran Moldovia dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat dan uang tunai senilai 20.121.410, TUNAI.

Kata yang diucapkan oleh pengantin pria (Qobul):

SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA Akasyah Aqila Moldovia BINTI Aldebaran Moldovia DENGAN MASKAWINNYA TERSEBUT DIBAYAR TUNAI.

Sah para saksi? sah...

Maka dikeluarkanlah sang pengantin wanita dari kamarnya dan duduk disamping sang pengantin pria, dengan sahnya kedua mempelai aqila disuruh salim kepada arkan selaku suami sahnya sekarang. Dan pemakaian cicin kepada pengantin pria, sekaligu menandatangani buku pernikahan dan dokumen pernikahan. Setelahnya acara sungkeman dan mendapat wejangan serta acara keluarga dan ditutup dengan doa. Setelah acara diadakan santap siang dan aqila kembali ke kamar melihat Azka yang sedang bermain dengan suster baru yang dipesan aqila kemarin.

"sus, sepertinya saya tidak jadi pakai suster karena mau rawat sendiri"

"yah buk, saya masa langsung dipecat?"

"hm ya gimana ya sus, yaudah untuk hari ini aja deh saya pakenya"

"tapi ibu kan pesan saya bulanan, nanti saya bilang apa ke agen saya bu?"

"nanti suami saya yang urus, maaf juga ya sus. Oiya hari ini suster dideket saya ya jangan kemana-mana, itu didalem tas semua perlatan azka"

"oh okedeh bu"

Arkan memasuki ruangan untuk memanggil aqila yang sudah dicari keluarga di depan.

" sayang eh loh dateng juga"

" iya kan, pake sehari dulu deh kasian kan masa suruh pulang langsung"

"kamu yakin?"

"iya gpp insyaallah. Yuk... Sus juga ikut ya, bawa aja keranjang bayinya"

"iya bu"

Acara pernikahan ini hanya dihadiri keluarga dekat arkan dan aqila tanpa ada relasi bisnis. Dan acara juga hanya berlangsung 2 jam dan makan siang setelahnya, karena aqila tidak bisa berlama-lama karena azka cukup susah berjauhan darinya. Bagi arkan dan aqila, sudah cukup dengan acara akad yang men-sah kan keduanya dalam hubungan suami istri. Kedua tidak ingin menambah dosa dengan berhubungan tanpa hubungan yang sah.

Sore menjelang malam, pihak keluarga mulai berpulang dan tinggallah orang tua aqila dan beberapa tetua dari pihak aqila. Sedangkan aqila sudah dari sore berada dikamar untuk bersih-bersih dan azka diruang tengah bermain. Arkanpun disuruh untuk bersih-bersih menyusul aqila.

"sini kubantu" ucap arkan yang masuk dan mendapati aqila sedang membuka gaunnya.

"thanks my hubby"

Arkan yang sudah selesai membuka resleting aqila terhenti, dan tersenyum bahagia. Dan mencium pipi cepat- dan mengigit kecil pipi aqila. Dan aqila memutar badannya menghadap arkan sambil berteriak.

"ARKANN"

"kamu menggemaskan hahahha"

"tapi tidak dengan mengigit pipikuuuu"

"hahahha gemas...." sambil mengelus elus kedua pipi aqila yang masih tembam efek kehamilannya. Dan aqila hanya memajukan bibirnya, cemberut. Melihat hal itu, arkan dengan gemasnya mencium bibir aqila dan membawa kepelukannya sembari mulai membuka gaun aqila yang sudah terbuka.

Sadar akan apa yang dilakukan arkan, sontak aqila melepaskan diri dan kabur langsung kekamar mandi.

"aqila..... Arhkk" teriak arkan mulai frustasi, kejantanannya sudah menegang sejak melihat punggung putih mulus aqila.

"sayang kamu lupa bajumu..." teriak arkan yang melihat baju aqila yang masih berada diatas tempat tidur.

"ambilkan sini" sesampainya didepan kamar mandi. Aqila mengeluarkan tangannya dan arkan langsung mendorong pintu kamar mandi. Dengan senyum liciknya...

"bukankah lebih cepat jika kita mandi bersama?"

"NO, jelas akan lebih lama. Sanaaa..."

"ayolah sayang...."

"no. Big no. Keluar arkann..."

Akhirnya arkan mengalah, sepertinya malam pertama belum datang padanya. Pukul 9 azka sudah ditidurkan, baik arkan maupun aqila sudah diperbolehkan istirahat.

"cape?"

"hm sedikit,kamu?"

"tidak, aku masih bertenaga. *dengan nada berbisik* Apalagi jika kamu ajak ...."

" dasar... Aku hm, kamu taukan aku tidak benar-benar merasakan waktu bersamamu dulu. Jadi aku merasa jika melakukan 'itu' akan jadi yang pertama, walaupun aku tidak lagi perawan."

"kamu belum siap?"

"aku hanya bingung, apalagi kita sudah punya azka."

"yasudah kita pakai suster aja. Biar azka sama suster"

"ish, bukan seperti itu. Tapi tidak apa sih kalo pake suster. Hm, *sambil merapatkan diri ke dada arkan* aku hanya malu ini dirumah sedang ramai" Dan gelak tawa arkan yang menanggapi ujaran aqila yang menurutnya sangat menggemaskan.

"kamu takut suara lenguhanmu terdengar oleh orang lain ha?"

" hm"

" you're fucking cute my bee"

"tidak bisa kita hanya tidur malam ini? Aku sudah mengantuk dan merasa nyaman didadamu kan"

"as you wish sayang, tidurlah"